Tuesday, June 28, 2011

Cinta itu... Hidup dalam Jiwaku...


Bismillah....





Inilah cinta,
Cinta yang hidup di atas segala kecintaan yang fana...

Cinta yang tidak melemahkan dimanapun jiwa itu berada...
Cinta yang selalu bersemayam, dalam syurga hati kita..

Rasa yang murni bersama jalan seiring kita mengenalinya...
Dalam....lebih dalam...dan dalam lagi...

Meneteslah wahai air mata...
Luluhlah dengan dosa dan noda...

Malulah dengan kejujuran yang membawa gumpalan – gumpalan yang hina...
Hancurkan semua tinggi yang tak bercermin dari ke-Mahaan-NYA...


Berhentilah dalam kegelapan, jika yang membuai itu memang membuatmu lalai..
Karena dengan hempasan yang membuatmu tak berdaya itu...
Akan dapat menyembuhkan jiwamu bersama sadar..
dengan tumbuhnya akar – akar ketaqwaan...

Karena yang berarti itu adalah rahmat yg kau peroleh atas nama Cinta ..
Yang akan membuatmu tak berdaya jika kau tersadar karenya...

Bahwa...
Betapa mulia-NYA Allah yang Maha Kuasa...



( Ratih Septiana )


Bersama malam yang hening ini, maka ijinkanlah lirih luruh hati...
untuk saling mengingati..juga menasehati...



Dalam ketiadaan sebuah kebahagiaan.

Kehidupan bermain dengan penuh perasaan, hingga membuat gerakan – gerakan fikiran yang teraplikasikan bersama tindakan hingga tergambarkan sebagai peran yang dimana masing – masing kita akan memainkannya. Seiring jaman yang terus menggerus manusia untuk memenuhi kebutuhan, ternyata kesetiaan yang sudah di ikrarkan ( syahadat ) pun tertinggal dan akhirnya hanya sebagai penghias “kejelasan”. Bahwa kita adalah ISLAM. Banyak yang mengeluhkan tentang penderitaan, mungkin juga termasuk jiwa ini. Namun jika melihat ke dalam lagi tentang penciptaan serta hakekat hidup ini, aku pun merasa malu.


Karena ternyata yang sesungguhnya membuat jiwa kerdil ini terus berkembang dan tegar adalah dimulai dari segala hal yang membuatnya lelang dan bahkan hampir hilang...atas segalanya yang bernilai sementara. Ketika itu, tak ada sedikitpun kesadaran bahwa yang mengayakan kehidupan itu adalah IMAN. Yang membuat kita bahagia itu bukan suatu keberlimpahan harta material yang dapat tertembus dengan mata ataupun dari berbagai macam penghiburan yang instan. Karena kebahagiaan adalah nilai kesetiaan yang tinggi, yang jujur, yang tulus atas sebuah kesyukuran dan buah amal dari IMAN. Subhannallah...



Cinta-Nya menggelora hingga membuatku menitikkan air mata..


Jika engkau ingin menghitung nikmat Allah, niscaya Engkau tidak akan bisa,
Dan sungguh manusia sangat dzalim dan ingkar”


(QS. Ibrahim: 34)



Astagfirullah, Astagfirullah.., Astagfirullahaladzim...


Betapa nikmatnya kesulitan ini, betapa indahnya kepiluan ini, betapa anggunnya langkah ini sekalipun sempat lunglai bertapak di jalan ini, jalan dimana darah dan nyawapun sebagai taruhan.

Alhamdulillah ala kuli hal, segala puji hanya bagi Allah dan tetap bagiNYA dalam segala hal. Dunia ini adalah ladang kebaikkan. Seorang Murrabi’ah siang tadi mengingatkan bahwa
jika kita tak menemukan hasil kita di dunia ini, percayalah bahwa Allah menyimpannya bagi akhirat kita nanti, jangan putus asa karena sungguh syurga Allah itu dekat bagi orang yang sabar dan bertaqwa” Masya Allah..., benar...


Air mata membasahi wajah ini, segala syukur atas kehadirat cinta-NYA memayungi setiap jengkal kenangan bersama daya dan upaya yang tengah dikerahkan. Dunia yang penuh syarat dengan godaan, tak jarang membuat semangat dan tujuan membelot dari apa yang diutamakan. Astagfirullah Ampuni aku ya Allah..., tunjukilah kami jalan lurus-MU sebagaimana Kau beri petunjuk jalan bagi orang yang Engkau Rahmati, dan bukan jalan orang – orang yang Engkau sesatkan..., Amin.



Dan manakah Nikmat Tuhan Yang Kau dustakan?
Semakin Engkau terasa dekat, semakin aku tak mampu dan tak sanggup menanggung beban yang sebenarnya rindu itu ada dalam jiwaku dari dulu. Cahaya terang itu, kadang tertutup oleh kehingar bingaran yang berlebihan di satu tempat tinggal yang sungguh seharusnya tak pantas untuk kami banggakan.

Banyak hak – hak yang tak tertunaikan, sering kali terlupakan atau bahkan teremehkan. Teguran-Mu...begitu lembut hingga membuat hati yang berbatas ini tak sanggup menerima tanda – tanda kepedulian itu. Hidayah yang begitu megah telah tertelungkup dan menyatu dengan rindu yang sering berakhir bersama rukuk dan sujud – sujud malamku. Alhamdulillah..


Subhannallah Alhamdulillah...

agama ini ISLAM mengajarkan "pengertian" yang begitu dalam...
dengan berbagai sisi kehidupan...



Kejujuran, Cinta, ketulusan, keikhlasan,....
kesabaran, ketegasan, kelapangan jiwa dalam perbedaan, penerimaan, penghormatan....
sosial, bahkan sampai dengan intelektual...

agama ini ISLAM,
mulia, suci, tinggi, damai membawa ketenangan
gagasan serta fikiran yang terbuka

bersyukurlah,
semestinya kita jaga ISLAM kita dengan sebenarnya....
dengan sebagaimana mustinya sebagai seorang khalifah yang tegak berkilah di kancah medan yang membuncah hingga menjadi sejarah ISLAM yang indah..

banggalah, karena KITA adalah bagian pejuang cinta di jalanNYA...
jalan Allah ta'alla & generasi penerus umat RasulNYA
Muhammad s.a.w

Yang tidak membutakan sebuah fitrah cinta hanya untuk kepentinga KITA saja...
.......


Ketika Cinta Memanggil
“Ada tiada rasa dalam jiwa
Rindu akan memanggil-Mu
Karna setiap jiwa t’lah bersumpah
Setia hanyalah kepada-Mu
Bila cinta ada di dalam jiwa
Wangi bunga dunia tanpa nestapa
Segala yang dirasa hanyalah Dia
Hati ‘kan memuja hanya pada-Nya
Ketika cinta memanggil
Gemetar tubuhku
Ketika cinta memanggil

Hangatnya nafasku
Ketika cinta memanggil
Menderu sang rindu
Ketika cinta memanggil
Rindu… rindu… rindu qalbu
Memanggil-manggil nama-Mu
Seperti terbang di langit-Mu
Tenggelam di lautan cinta-Mu
Bertabur qalbu yang rindu
Melebur menjadi satu
Bagai menari diiringi pelangi
Ketika cinta memanggil

By : OPICK


.........agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, “

( Q.S AL Anfaal(8): 42)


Masih bernafas sampai detik ini,
Masih berjalan terselimuti dengan masa kini...

Para pencinta sejati tak suka berjanji,
Tapi begitu mereka memutuskan untuk mencintai,
Mereka akan segera membuat rencana untuk memberi.
...”

( M. Aniss Matta )


Ya Allah,
Senantiasakanlah kami berseru dengan lirih rasa kami yang hakiki..,
yang kami tegakkan bersama jalan juang cinta ini...
cinta para pejuang dari pencinta sejati...
dimana kan gugur di ribaan Illahi Rabbi..
adalah cita – cita kami yang tinggi...


Pada pengakuan yang kesekian kalinya ini...,
ku tahu bahwa Engkau tak pernah lelah mendengar jerit hati...
kegembiraan yang membuncah itu terkadang mudah mendekatkan kepada kelalaian...
seperti bahwa terlupa nafas ini juga akan berhenti...

maka berikanlah selalu kasih dan cintaMU..
karena dengan rahmat-MU , dengan Ridho-MU..
kami akan dapat kebahagiaan yang murni...

Yang mereka cintai sesungguhnya adalah ALLAH,
Adalah kebenaran, adalah misi hidup mereka.
Bukan orang atau benda atau bentuk apapun.
Manusia hanya medan karya tempat cinta mengejawantahkan.
Maka Allah memberi mereka kelezatan demi kelezatan setiap kali cinta itu mengejawantah.”

( M . Aniss Matta )

Dan ketika Iman menelusup dan tumbuh dalam jiwamu...
Maka kesakitan terbakar bara hingga melumpuhkan seluruh raga..
Akan tetap tak dapat mengubah Qalbu..
Karena dengan sakit yang penuh kesadaran bersama taqwa saja...
Yang kan turut menyemarakkan cinta KITA...
Yang kan sambut menyambut hingga menyatukan rasa..
Bersama kejujuran dan keberanian untuk memberikan yang terbaik bagi agama ini...
ISLAM yang MULIA...

Insya Allah...


La haulla walla quwatta illa billah...


Tuhan tidak sering memberikan bantuan-NYA secara langsung kepada KITA..., karena itu ada anjurannya bagi kita untuk menjaga silaturahmi....”

( Mario Teguh )


“Allah, I wanna thank you I wanna thank You for all the things that you’ve done....
Alhamdulillah, Alhamdulillah All praises to Allah, All praises to Allah...”


( Maher Zain )


Alhamdulillah....

dengan keberadaan dia ( pulau'ku) dan dia ( matahari'ku)
aku merasa cukup....,
karena matahari senja di samudera yang luas itu terlihat indah ketika jiwa terdiam dan bertasbih di pulau yang menyiratkan ketenangannya...

rangkaian yang hanya untuk KITA saja..
KITA saja... selebihnya biarlah menjadi pemanis lukisnya...


Dan biarlah semua ini hidup dalam JIWA,
yang terbingkis dengan kesederhanaan rupa warnanya...

untuknya matahariku dan pulau indahku..

Cukup doaku dalam hati dan Allah saja yang Tahu dan Mendengarnya, karena begitu ia istimewa dan ia hanya akan terasa lebih indah jika ku eja dalam doa yang tak seorang pun dapat mengetahuinya......




Ratih Septiana
white_rose

Al –Farouq Home
Senin, 28 Juni 2011
11. 13 pm

Aku-ku ...teruntukmu jiwa "biru-ku...."


Bismillah...


“ Tidaklah beriman diantara kalian, sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai diri sendiri”

(H.R Muslim)


Ada keheningan yang berpaut rintihan hati di dalam sunyi..
Ku dengar ia mengeja sebuah “sejarah” dalam cita dan harapnya...

Yang ku lihat,
ia terus berusaha berjalan mengais kasih dan sayang dari cinta yang SEJATI...

yang ku tahu,
ia tak lemah...., ataupun gersang dalam ruang yang tak pernah kalian baca itu...

yang ku faham....
ia mampu merobohkan segala sesuatu yang tak memungkinkan dengan kokohnya keyakinan....

yang ku rasa,
ia lebih dan berharga dari semua kekurangan dan segala keterbatasannya...


ia berbicara dalam kelu...
ia bersuara dalam bisu...

ia membaca dalam ketidaksadaran setiap langkah dan gerak itu...
ia berbesar jiwa dari semua vonis yang mencoba mengerdilkan rasanya...

siapakah dia?
Ku katakan ia adalah SAHABATKU....



Ratih. Septiana
Al –Farouq Home
Jakarta,
Selasa, 14 Juni 2011
4. 32 pm


“ kenapa tidak untuk memulai menjadi motivator yang dapat mengubah kehidupan banyak orang?”

“jika hidup itu berjalan seperti doa – doa yang kita panjatkan, pasti kehidupan itu akan sejahtera”

“berapa banyak kita yang berjalan dengan apa yang kita bicarakan?”

“apa yang membuat kita menahan untuk melakukan suatu kebaikan? Padahal ku tahu semua kita tahu..., dan aku mengerti mengapa bisa seperti itu..., karena hal yang mereka “tahu” hanya ada dalam fikiran mereka, namun tidak pada hati mereka....”


(Nur Atiqah)


Subhannallah....

Harus berdustakah aku jika aku tak mengagumimu ya ukhty?
Sadarkah smua kalimatmu membuat diriku terhenyak...., ya ukhty... semoga Allah me-Rahmati dirimu...

Pena tertegak dan terayun merangkum segala yang jujur...
Tinta telah tertulis dan mengering ..., torehkan segala jerit dan batin...


Yah..., Kataku “jadilah yang terinspirasi atau yang menginpirasi...pilih yang mana?
Dan aku ajukan padamu.....”kalau aku memilih untuk dua hal itu...”




Sahabat,

Adalah dia yang diam namun tidak menikam..., adalah dia yang bisu... namun tak kelu, adalah dia yang memperhatikan dari segala kejauhan jarakmu..., adalah yang mendekap rapuhmu dalam senyapnya doa dan air mata itu..
.”

( Ratih. Septiana)

Seperti apakah sahabatku?

Lihatlah mereka....
Sengaja aku mencari kecintaan yang Maha Kuasa atas segala rasa,
Karena tiada yang lebih indah ketika cinta itu terpanggil dan tumbuh dengan besar karena-NYA dan bertujuan untuk berakhir perjalanan kita di jalan-NYA...
Jalan Allah ta’alla...

Dalam hadist :


Orang Tergantung pada agama temannya, maka hendaklah kalian melihat orang yang akan dijadikan teman “

(HR Tirmidzi, Ahmad, Abu dawud)



perumpaan teman yang baik dan teman yang jahat seperti pembawa minyak wangi peniup api pandai besi”

(HR Bukhari Muslim)



jika dirimu sakit, maka sahabat akan lebih sakit...
jika hatimu terluka, maka sahabat lebih terluka hatinya...

kau hidup dalam jiwanya...
mengalir dlm hembusan, doa, cita, mimpi dan harapannya...

indahnya ISLAM ini...
membuat kita melebihkan sesuatu bagi orang lain di atas kebutuhan diri kita sendiri..
.

(Ratih.Septiana)



Islam dan ukhwah...., mengubah segala kegelapan, dan kesenangan jahiliyah itu musnah.


Bertapak dalam jalan – jalan yang berduri, itulah jalan kami. Sekalipun ia sulit terlewati, namun bagi hati – hati yang lapang dan berkomitmen tinggi itu tak akan menjadi arti. Dia adalah sahabat yang membantuku melukis indah penaku hari ini. Mesyahdukan nada – nada dalam hati, memilukan namun tak memerihkan hati ini. Menyenandungkan tentang sebuah hakekat kita tercipta dan berarak menuju kemana..., bukan kesenangan yang menipu. Bukan kebahagiaan sesaat yang mengecap dunia dengan seisinya ini.



Kenikmatan adalah ujian, dan ujian adalah kenikmatan.



Dia hadir sebagai salah satu cahaya yang Allah turunkan bagiku, terang menerangi setiap jengkal kemana kaki ini pergi. Masih..., selalu dan selamanya..., semoga amanah yang indah ini dimudahkan-NYA untuk menggenggamnya. Karena berkah juga akan diuji, dan dari cobaan kita akan dilihat adri berbagai usaha yang mencari titik – titik yang kita syukurkan.



Ya ukhty.... yang selalu menjadi kerinduan tersendiri...


Lirihnya denting itu mungkin akan membuatku merasa semakin senyap, namun segala pembatas yang kini berada di sekitarmu, tak menjadikanmu jengah untuk meraih kerapuhanku. Kau mutiara hati, yang begitu indah.... lepas dari segala kurang dan bebatuan yang mengeraskan itu.



Bukankah pernah ku ucap?
Tidak ada yang sempurna..., tidak ada wahai hati..., yang terpenting adalah kita dapat memberi sebanyak – banyaknya, dan dapat saling melengkapi dari segala celah itu sendiri. Karena tiada hal yang “sempurna” tanpa adanya kekurangan dari segala perbedaan yang dapat kita isi dengan pengertian, ketulusan dan kejujuran....


Cinta melukai hanya dia yang cenderung memiliki daripada memberi.

Cinta adalah kekuatan
yang mengindahkan hati dan kehidupan
jika tujuan utamanya adalah memberi.

Dan dia yang cintanya

menumbuhkan jiwa yang dicintainya,
akan terlindungi dari luka cinta.

Tapi dia yang mencintai
untuk tujuan menguasai,
akan pedih terluka
karena cinta menolak digunakan
untuk memanjakan penguasaan
atas kebebasan jiwa lain....”

( Mario Teguh)




Suatu komitmen yang tinggi bagi kita ketika kita menyampaikan sesuatu hal.

“seberapa banyak kita berjalan dengan apa yang kita bicarakan?”

(Nur Atiqah)


Allah berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan....”

( Q.S Ash – shaff 61 :2-3)


Berfikir..., kemudian memahami...


Sekalipun diwajibkan atas kita umat Islam, sebagai muslim yang mukmin “sampaikanlah ilmu meski hanya satu ayat” bukan berarti terus kita juga tidak tahu ataupun musti menunggu agar tahu. Seorang guru tak sepenuhnya tahu tentang ilmu yang ia ajarkan pada muridnya, so dari mana seorang guru tahu dan sampai ia faham dengan ilmu itu? BERPROSES. Semua orang akan melalui proses, dan dari kita menyampaikan pasti akan ada “feed back”, kita sampaikan ada yang menanyakan, kalau kita tidak tahu? Kita akan belajar, dan itulah juga proses dari kita. Pembelajaran dari ilmu yang kita sampaikan dan kita bagikan pada semua orang. Karena tidak ada seorang motivator yang tidak pernah jatuh, tidak ada seorang penasehat yang dia tak pernah diuji dengan nasehat yang ia sampaikan. Kita sama – sama belajar dan berproses. Dan Allah tidak melihat pada hasil – hasil akhir, namun pada usaha kita, begitu jelas murabbi’ah saya.


Pun beliau Mario teguh juga pernah berucap :

yang besar itu tidak beritik tumpu pada hasil akhir dari apa yang kita usahakan, tapi yang membesarkan kita adalah sebuah proses dari usaha itu sendiri....”



jika kehidupan itu berjalan dengan doa yang kita panjatkan, pasti kehidupan itu sejahtera

(Nur Atiqah)

Yah, begitu mulianya doa – doa, namun tidak banyak dari kita yang berusaha memuliakan usaha agar nampak anggun dimataNYA ketika menyatu dengan doa kita. Masih banyak dari kita yang “bermain – main” dengan doa. Keseriusan dalam doa, dan niat yang ada dalam hati, semestinya menyatu, namun jika kita sudah keluar dari yang “lurus” itu... coba kita cek... apa yang kita dapatkan setelahnya? Adakah “keberkahan” akan di berkahi dengan “cara – cara “ yang tidak berkah? Coba jawab pertanyaan saya ini....? hayoo jawab loh kok malah diam? Hmm....


mengapa sulit untuk melakukan yang baik? Padahal kita semua tahu dari kebaikan itu, dan aku tahu kini mengapa semua menjadi sulit, karena.... yang “tahu” itu hanya mereka letakkan dalam fikiran, namun tidak pada hati

( Nur Atiqah)

Seseorang akan berjalan dengan kefahaman yang ia miliki....

( Ratih Septiana)

Banyak dari kita bahkan saya, yang tahu satu hal yang baik dan benar. Namun masih sering juga kita lalai dan “melewati” nya begitu saja. Karena itulah “tahu” berbeda dengan yang “faham”. Dan mengapa meletakkan ataupun mendasarkan semua itu pada hati?

Masih ingat hadist An Nawawi? Hadist ke 6 tentang halal dan haram.

dalam jasad manusia terdapat segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah secara keseluruhannya, namun jika ia rusak... maka rusaklah semuanya, dan ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah HATI”

( H.R Bukhari Muslim)

Masih ingat juga kah pesan dan nasehat dari sahabat mulia Rasulullah? Mu’adz bin Jabal...:

kenalilah kebenaran dengan “kebenaran” , karena KEBENARAN memiliki CAHAYA”


Subhannallah....

Adakah alasan bagiku untuk tidak melihatmu jauh lebih dari apa yang ku kira ya ukhty?
Semua kalimat itu membuatku berfikir..., bermuhasabah...., memahami...dan juga berusaha mengenali pribadi itu...smoga lebih baik dari apa yang di sangkakan... insya Allah.



Satu lagi.... yang bagiku membuatku semakin mencintaimu fillah..........

AL qur’an adalah anugerah Allah yang indah, di dalamnya penuh dengan petunjuk, Allah telah memberikan petunjuk yang benar...., dan seberapakah kita sudah menghargai kado terindah dari-NYA ini?”

Masya Allah....


Jika kejujuran ini kau artikan sebagai dentuman yang menyakitkan..., maka ampunkan dan maafkan...
Apabila ketulusan ini tengah menambah segala kesesakkan batin dan penerimaan maka cukupkan hanya diriku yang menyimpannya...

Ya ukhty, ya ukhty.... ya ukhty....
Smoga Allah Menjagamu, Mencintaimu, Memeliharamu, Menaungimu, Meridhoimu...
Dalam setiap langkah yang penuh onak dan duri ini...
Bersama jalan KITA ..., genggamlah tangan ini selagi ia tak pergi jauh dari sisi...
Rapatkan segala galau dan risau..., karena aku pun membutuhkan engkau...
Kau berharga dari apa yang telah hilang ...
Dan semoga di “singgasana” sang Mulia... terhamparkan kursi – kursi “putih” bagi kita bersama...
Ku nanti ... selalu ku nanti... ketika cahaya itu datang membisikkan satu kegembiraan atas segala keperitan kita di dunia ini...
Kita tegakkan barisan, aku di sampingmu ya ukhty...
Dan bersama kita berusaha berjalan dengan doa – doa kita...
untuk tujuan dan impian KITA...yang SAMA...



seorang sahabat adalah orang yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu...
Dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait – baitnya....”


( Dilafas’10)



“teman bukan bagian dari lingkungan yang mengelilingimu, akan tetapi orang yang kau pilih karena kau lihat cocok dengan latar belakang pendidikan, perilaku, agama, serta tabiatmu”

“ Sahabat yang baik adalah jika kita lupa dia ingat, dan jika kita mengingatnya maka dia akan membantu”


(Buku Change Your Heart Bag, Persahabatan Karya Amru Muhammad Khalid.)


* Sahabat, ia mendengar sekalipun kau tak berbicara,
ia merasa sekalipun kau tak berkata...,
ia memahami sekalipun kau tak menyelami perasaan dan keadaanmu,
dan ia bertindak atas dirimu tanpa kau berucap....
Karena mata dan hati itu selalu berbicara,
Ya Sahabat....*


( Ratih .Septiana)


Cukup doaku dalam hati dan Allah saja yang Tahu dan Mendengarnya, karena begitu ia istimewa dan ia hanya akan terasa lebih indah jika ku eja dalam doa yang tak seorang pun dapat mengetahuinya......


Thanks to Allah... ALhamdulillah telah menganugerahkan sahabat - sahabat yang luar biasa.. :)
Inspired by Nur Atiqah. " you are is great a muslimah..." Subhannallah... uhhibuki FILLAH..^_^

Ratih Septiana
White_rose
Alifah Nisrina Dhiatul-haq


Al Farouq home
Jakarta,
Selasa, 14 Juni 2011
5.54 pm

Monday, June 27, 2011

this is NOT "punk in LOVE" but "TAUHID with LOVE....


Bismillah .....




Nyanyian jalan mulai di lantunkannya ...
Jiwa bersinergi untuk sekelompok musisi - musisi jalanan ...
Sengatan panas sudah tak dirasa ...
Kejujuran untuk hidup yg keras diterjang begitu saja ...

Bagai tak ada rasa takut ... kecuali mungkin kematian untuk nya ..
Anak punk & musisi jalanan
Masih jenak bertengger bak pajangan khusus ibu kota yang raya ini ...

Kekuatan tersendiri dari mereka sampai ku dapat lukiskan tinta hitam sore ini ..
Jiwa sejati yang bisa kukatakan lebih jujur ​​dari pada orang munafik "berdasi" hari ini ...
Masih berbentuk doa dan harapan yg tinggi ...,
Smoga cercah cahya Illahi Rabbi mengubah segala yang tertepi menjadi yg menginpirasi ...

Insya Allah, Amin .


Ratih Septiana
Kamis, 23 Juni 2011
3.06 pm
Hafi Home s


Sebelumnya, ijinkan ku berbagi ...


Tauhid adalah Ilmu yang membahas segala hal yang membuktikan kebenaran aqidah Islam. Pembahsan hal di dalamnya adalah bersumber dari dalil - dalil aqli (akal) dan naqli (Al qur'an dan hadist), yang dapat diyakini dan dapat menghapus segala keraguan. Dengan ilmu Tauhid ini pun kita akan bisa membedakan dengan benar antara mana yang haq dan yang batil, yang telah Allah bagikan pada kita sebagai perintah dan larangannya serta hikmah di dalamnya. Dan hanya dengan Tauhid yang tegak dan kokoh saja segala keimanan dan ketaqwaan itu akan Allah tuntun kita pada pengertian hidup, hakekat hidup maupun tujuan hidup yang sesungguhnya.

Apa perbedaan kita yang kenal TAUHID dengan yang tidak?


Allah berfirman:

"Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelengkup yang terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?"

(QS Al Mulk: 22)



Usai Mabit (malam bina iman dan taqwa) Siang itu .....


Bersama teman naik bus menuju Hafi (nama rumah Islam), banyak di tengah jalan yang memaksaku untuk berpikir dan "merasakan" pada hidup, tauhid, kesejahteraan, keadilan. Hmmm campur aduk. Tapi Masya Allah ... indahnya hidayah Allah itu, jalananpun mampu menciptakan "inspirasi" bagiku. Serasa ingin sekali meluangkannya saat itu juga, tapi kertas dan penapun tak mampu ku angkat karena mata terasa berat so apa bisa buat .. hehehe ...


Lanjut gan!


Anak - anak "PUNK"


Datang menyambangi bus kami, mengamen dengan muka yang kucel dan "mawut" kalau orang jawa bilang. Dengan mencoba diam - diam memperhatikan satu persatu dari mereka, terbayang dalam benakku jika itu adik - adikku. Astagfirullah ............ Miris. Ironis. Jiwa - jiwa bak ilalang yang tak menemukan " kandang " nya ..., hanya terbang bebas kemana mereka suka. Tanpa arah kecuali kebebasan yang mereka mau dan tanpa hekaket hidup yang harus mereka tahu. Ya Allah ..., mau jadi apa bangsa ini? Mau jadi apa kami ini? Masalah lebih besar bagaimana semua orang akan bisa damai dalam kehidupan jika semua orang dan jiwa - jiwa muda akan semakin banyak yang berserak tanpa tahu dan mampu memahami dengan makna dan hakekat hidup yang sesungguhnya????

Innalillahi WAINNALILLAHI raji'un ....


Yang ku tahu anak PUNK bukan mereka tak baik, mereka baik, karena sebelum aku lebih mengenal ISLAM ini aku pernah mengenal beberapa Anak - anak yang demikian. Rasa persahabatam yang tinggi, sosialitas yang melebihi orang - orang yang " berdasi " , tenggang rasa yang kuat dan rasa yang mengutamakan orang lain di banding diri sendiri yang mungkin untuk orang sekarang itu sulit.


Seperti terputar ISK tempo hari .. "manusia di ibaratkan sebagai logam, terpilihnya ia di masa jahiliyah, terpilihnya dia juga di waktu ISLAM jika ia mengerti" . Perbedaan anak punk dengan kita yang mengenal ISLAM ini mungkin tak jauh beda dengan ikatan - ikatan yang tadi sudah aku sebutkan. Tapi yang membatasi di sini adalah segi pengetahuan dan pemahaman pada ISLAM itu sendiri .. Jika dari persahabatan, kesolidaritasan mereka dapat mengenal kalimat tauhid dengan sebenarnya, insya Allah itu akan menjadi lebih luar biasa .. (pikirku, doaku, harapanku).



TAUHID, Anak "PUNK", Anak "Jalanan" dan KESEJAHTERAAN ....

Bak ter-refresh kembali liqo tempo hari, tentang betapa pentingnya tauhid dan betapa berperngaruhnya ilmu tauhid ini untuk kehidupan KITA sehari - hari. Aku sibuk larut ke jauh dalam pikiranku dengan mata yang tak jemu menyimak satu per satu bagian - bagian wajah "jalanan" siang itu. Batinku perih ....., sedih .... Salahkah jika aku berandai dengan doa - doaku kala itu?. Ya Allah ... bagikan fasilitas untuk kami, ampunkan kami ya Rabb .....

Jika saja orang - orang berjabat tinggi itu tak mementingkan diri mereka sendiri, mungkin anak - anak jalanan ini tak akan tersia - siakan dengan wajah mungilnya yang harus mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak tapi harus membiasakan dengan "keras" nya hidup di jalanan seperti ini. Bukankah anak - anak terlantar dan fakir miskin dipelihara negara?? Mana ini janjinya? Ayat ini aku hafal sejak aku duduk di kelas 3 sd. Sampai sekarang umurku hamper 22 tahun. Namun juga belum ada perubahan yang pasti.


Wajah lusuh itu. Ya Rabbi ...

Melihat mereka berlarian, dengan kemudian duduk bersama teman dan mungkin ayah mereka, makan nasi bungkus. Hmm ... ya Allah .... senyum itu, keringat itu ... ingin seklai memeluk mereka dan melindungi mereka, Jagalah mereka ya Rabbi ... sejahterakan hidupnya ... bersama masa depan yang cerah dan ilmu-MU yang terarah. Amin.


Back to Mr Punk ..

Jangan kaget kalau saya pernah ngobrol serius dengan Anak "PUNK "..., eitssss tapi itu dulu, kalau sekarang? Belom lagi, kalaupun ada kesempatan dan mereka sopan why not? Islam mengajarkan akhlak yg baik, tanpa harus menyimpang dari alur "utama" nya bukan?


Yang ku faham, kompleks. Dan RUMIT. banyak dari mereka yang sakit " hatinya "karena broken home (ortu cerai, atau egois memaksakkan kehendak mereka pd anak), atau dari orang tua yang masih egois sibuk dengan pekerjaannya, dunia bisnisnya tanpa memperhatikan buah cinta mereka yang jiwanya" sakit " yah sakit. .., sakit karena kurang perhatian dan kasih saying apakah kita pikir bahagia bisa dibeli dengan kekayaan? Sungguh TIDAK! Meskipun kita butuh harta untuk lajunya jalan hidup kita. Mulai sekarang bedakan yang akan karena kebutuhan dengan yang berkeinginan untuk melengkapi!. Atau bahkan ada pula mereka yang kurang pendidikan dari segi " agama "dari keluarga, atau ada juga yang dari keluarga baik - baik, namun lingkungan yang membentuk jadi tak baik. Banyak kemungkinan di sini ...



Nah ... smua ini ujung ujungnya kita berpantul lagi dengan kaca "TAUHID". Islam dan anak PUNK? Sama kok .. sama - sama bebas dan merdeka ...., namun dalam ISLAM kebebasan bukan berarti bisa melanggar aturan dan membangkang pada perintah ALLAH yang bertujukan memuliakan kita ......


Islam cinta kedamaian, Punk pun juga cinta damai ... iya kan? (Peaceee men! ^ ^ V)



Yuk KITA renungkan sebentaaarr ... aja, (setelahnya yuk muhasabah ....:))

Banyak sekarang kehidupan yang tak hentinya menghimpit seseorang untuk takhluk terhadapnya, persaingan dimana - mana. Jika kita tak benar bermawas diri dengan iman dan taqwa maka sungguh kita WAJIB bersedih! Karena sadarilah .... di sekitar kita sudah krisis moralitas! Smua yang buruk dan batil dianggap menjadi biasa! Yang benar tercemooh dan dianggap kampungan, heeeiiii come on guys! Sadar diri kek ...., kita itu SIAPA? Yang kita kejar itu (harta, tahta, jabatan, gelar) itu yang kasih ijin siapa? (Ijin jalan .... kehidupan maksudnya).


Dan kenapa moralitas itu krisis, dan toleransi terkadang di salah artikan? Karena iman itu pun menipis, dan banyak yang tak maukan untuk berusaha menempanya ... lagi, ya ukhty, akhi ... TAUHID itu sungguh sekali, penting untuk kehidupan ini.


Bagaimana kita mau sejahtera jika smua egois?
Bagaimana mau merasa Sempurna dalam kehidupan, sementara yang kurang itu antara kita yang lebih tidak coba mengisi dan melengkapi yang kurang dan belum berkecukupan, malah menghina dan mencerca, so apa untungnya?



Orang bijak berkata:

"Kasih sayang itu tak akan datang, jika kau tak memulai untuk memberi ..."

(Mario Teguh)

Apa dengan smua yang kita ada sekarang ini (status social, jabatan dan gelar yang tinggi, intelektualitas) kita sudah patut berbangga diri?
Kita nanti SAMA kan? Sama - sama masuk ke dalam dan terukir nama kita di batu NISAN?!
so ..., carilah makna kehidupan dan isilah hakekat hidup, dan tentukan arah yang jelas mulai dari sekarang dengan cinta bersama Tauhid yang mapan ... (Insya Allah ...)


seorang yg hebat bukanlah dia yg besar dgn harta / tahtanya di dunia bukan dia yg anggun dgn gaya intelektualnya


karena bagiku seorang yg hebat itu ..
adlh dia yg "sederhana", yg tetap "tangguh" & "istiqomah" dgn kesadarannya bahwa .... dia tidak mengambil dunia ini kecuali sedikit, atau hanya untuk bekal matinya ...

krna dgn begitu itu, dia akan terlihat "mewah" dengan kezuhudannya ..
Masya Allah!

(Ratih Septiana)


Anak "punk" & musisi jalanan ...

Subhannallah ..., lihatlah ... kejujuran mereka, kerasnya hidup mereka,
namun dapat membuat jiwa kecil ini begitu "tumbuh" dengan renungnya ...
mengubah lirik - lirik melodinya jauh teramat dalam sampai menggerayangi & mencumbui pemikiran kritisnya ...

Saya suka kalimat yang pernah saya tulis dan saya yakini ...

Bahwa "benarlah secangkir kopi itu lebih jujur ​​dari hati kita sendiri ..."

Kenapa? Coba temui beberapa makanan / minuman, sekalipun kopi itu dicampur dengan berbagai perasa ... namun rasa kopi tetaplah menjadi kopi. Pernah rasa ga? Kalau ga coba deh ke supermarket terdekat! (Kalau mau coba sih ...). dan anak PUNK seperti mereka pun mengajari saya tentang sebuah kejujuran, dan tidak menempatkan sebuah "kemunafikkan".

"Orang baik dan orang jahat? Mana yang lebih baik? Pastilah orang baik ..., namun siapakah yang lebih jahat dari orang jahat? Yaitu adalah orang MUNAFIK!, Karena dengan kebaikkan, dia gunakan dan lakukan untuk kejahatan ..."

(Mario Teguh)

Dan sekarang saya tulis kalimat baru ... dari "inpirasi" yang baru pula.

Bahwa ...

"Anak punk itu lebih" mengerti "tentang empati & solidaritas yang tinggi (di mata saya) dari pada Anda yang" berdasi rapi ... "

Tak perlu tersinggung ..., karena kebenaran dan kejujuran itu memang PAHIT dan musti dikatakan,

So Sahabat pembaca yang budiman,
Tidak yang dapat mengubah kehidupan ini lebih damai dan terarah kecuali Anda bercermin dan berpendar pada Tauhid yang utuh, yang penuh, pada Islam yang kaffah dan menyeluruh.

Inilah kenapa saya sering menyampaikan dalam status saya:

" bagaimana kita mau diberkahi untuk tujuan yang berkah, sementara cara - cara kita tidak berkah "

"Karena ... yang menggagalkan usaha itu bukan karena kurangnya persediaan dan kurang matangnya persiapan, namun terkadang ... kita Standar dengan cara yang kita jalankan ..
tak ada keberkahan yg terbayar murah, karena SYURGA itu MAHAL ... "



Apa yang membedakan Manusia dengan Hamba (Allah)?


seorang yg melakukan terbaik dgn cara yang baik, dgn mengharapkan ridho yg terbaik dr Allah ... itu mgkin banyak yg sekarang telah ada dan dilakukan ... itu penilaian sebagai MANUSIA

smntra jika HAMBA: adalah dia yg melakukan kebaikan dgn baik yg, cara yg baik, dan mengizinkan yg benar dgn kebenaran, yg memang sesuai dan utuh dgn ajaran dan perintah Allah pada apa yg ada dlm Al quran dan Sunnah ... banyak ... manusia yg baik namun tidak merasa mnjdi HAMBA. sekalipun dia berkata bhwa dia adalah hamba ... :)


mgkn lbh tepatnya ... coba kita ambil dgn pntingnya TAUHID ...

banyak manusia yg sdh menganggap bhwa dia jika sukses meraih gelarnya .. dia mengira bhwasannya dia sdh memenuhi kebutuhan dan tujuan hidupnya ... smntra ... dgn TAUHID ... apakah sejauh smpai di situ? kita diciptakan? apakah hnya dgn kesenangan dan kebaikan dunia yang kita perjuangkan dan menjadikan kita puas? sekalipun urusan yg kita lakukan adalah untuk orang banyak ...? Tidak ya hati yang murni ... namun di sini dgn TAUHID, NIAT itu psti ada, dan yg akan membedakan adalah dari awalnya niat itu berada di hati kita.

karena blm tntu yang penting dan bermanfaat itu adalah yang UTAMA ..

(RS)

saya suka pesan ini:

"Waspadailah dengan tergelincirnya orang pandai, kenalillah kebenaran dengan kebenaran karena" kebenaran "memiliki CAHAYA"


(Mu'adz Bin Jabal.)

Kebenaran yang mana? Tentu saja yang ada dalam Al 'quran seisinya .. ^ _ ^



Kenapa Tauhid With Love?


Karena

" Tidaklah beriman diantara kalian, sbelum mencintai saudaranya seperti mencintai diri sendiri "

(HR Muslim)



Semestinya dengan tauhid, kita akan mengenal Emptai, Altruisme atau Itsar (mengutamakan orang lain pada segala kebutuhan kita sendiri). Karena apapun yang menjadi kesusahan orang lain kita pun akan bisa merasakannya. Tapi jangan harap kita bisa merasakannya dan mengerti perasaan orang lain, jika kita tidak peka, dan tidak menanamkan empati dalam hati kita.



Untukmu saudara kami ...,

Tetaplah melangkah dengan segala kejujuran yang tak kenal lelah ...
Tegaklah berdiri, sekalipun isi Alam mencaci dan memaki,
Dan ketahuilah .. bahwa doa - doa dari jiwa yang tulus lagi suci, selalu mendekap kalian ..
Sadarilah bahwa Tuhan selalu beserta orang - orang yang benar dan bersabar ...

Tinggikanlah apa yang harus kau tinggikan, dan pandanglah rendah apa yang memang itu bukan suatu prioritas .. pada kebenaran ..
Agar mimpi dan cita - cita tertinggi itupun dapat kau dapati .. dan kau rengkuh bersama bahagia yang sejati ...
Amin


Allah ..., Dia Sebaik - baiknya Pemberi .. ^ _ ^


Okey mungkin ini dulu aja yang bisa dishare hari ini,
Semoga, Bermanfaat, dan Mohon Maaf jika ada kata - kata yang tak sopan dan menyinggung. Dan jadilah seperti Kopi, dimanapun kita berada kejujuran itu tetaplah menjadi khas pribadi kita. Dan berjalanlah dengan empati, tanpa egoisme yang tinggi.sehingga kita bisa berbahagia jika kita dapat saling mengerti dan memahami juga berbagi, dan memberi ... sebanyak - banyaknya. Ingat ..., kasih sayang itu tidak akan pernah datang padamu dengan cara engkau berdiam diri, namun dia akan menghampirimu jika kau memulainya dengan memberi ...




Inspired by: Anak PUNK & Musisi Jalanan.

Salam hangat,
Ratih Septiana
Kamis, 23 Juni 2011
5.21 pm
Hafi Home s