
Bismillah...,
Masih banyak yang aku lihat di luar sana, ternyata pengertian , pemahaman soal hati dan kebutuhan manusia dengan sesama sebagian besar terletak “maaf” pada orang orang yang kecil, pada mereka yang mungkin bisa dikatakan lebih kurang dari kita secara material.Subhannallah.., seharusnya ini dapat menjadi contoh bagi kita semuanya.Ya .., ya, ya.., mungkin ada juga sebagian dari kita yang mampu dan katakanlah berharta mau mengerti dan menolong terhadap sesama yang membutuhkan.Namun itu juga tak hanya manis dalam kemasan mata orang lain di mata mereka, karena lebih penting adalah ketulusan kita, dan keikhlasan yang lebih terpandang oleh sang Maha Kuasa.Percuma saja jika kita mendermawakan harta dan rizki kita agar terpandang sebagai orang yang baik di mata manusia, tanpa ada niat yang tulus untuk benar benar membantu, serta menolong mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.Nauzdubillah.., semoga kita tidak termasuk dalam sikap tersebut.Kecuali orang orang yang telah dikatakan dalam al quran sebagai orang orang yang lalai dan melampaui batas.(pelajaran yang saya ambil).Mau berinfaq atau sedekah saja rasanya berat banget, padahal kalau kita keluar uang untuk sekedar memuaskan nafsu belaka, seperti halnya membeli barang barang yang sebenarnya tak diperlukan, atau barang yang bisa memperlihatkan imeg kita kepada mereka semuanya, karena kita malu jika tak memakai barang yang tak mewah, tidak bernilai tinggi.Astagfirullahaladzim.., coba kita fikir dengan logika yang matang, dengan hati yang lebih terbuka, dengan nurani yang lebih jujur setidaknya pada diri kita sendiri.Apakah kita termasuk orang orang yang seperti itu?? jawabnya ada pada diri kita sendiri.Tentu saja kadang pengakuan itu sulit untuk diungkapkan, karena malu.Malu.., malu jika kita tak terlihat bertahta di mata orang lain, semampu kita kita ubah imeg kita, sampai terkadang kita lupa.Lupa untuk berbagi dengan sesama yang lebih membutuhkan.Aku ngerti orang itu sendiri sendiri, namun apa kita juga akan berbuat dan menetap dengan sikap yang egois ?? tak maukah kita berubah menuju kebaikan , bertahta yang lebih ternilai di mata Allah,Tuhan yang merajai segala kekayaan yang sekarang dititipkan pada kita?? dan yang perlu kita ingat... Allah itu Maha Berkehendak , dan sungguh IA Maha Mulia dengan kebaikanNYA.Orang orang yang peduli terhadap sekitarnya , insya Allah ia pun akan dipedulikan olehNYA.Sikap kita bukanlah kita yang menghisabnya, menilainya.Nilai kita ada pada kesan yang diterima oleh orang lain.Mulailah dari hal hal kecil yang sering kita anggap remeh, kita anggap itu rendah, padahal jika kita mau memahami lebih dalam dan lebih jauh lagi..keberhasilan itu mulai dari dasar, dari hal hal yang terkecil yang kita pertanggung jawabkan.So.. guys.., jangan membedakan hal yang kecil dengan yang lebih besar.Semua itu perlu tanggung jawab kita, jika itu merupakan tugas dan amanah yang diberikan pada kita.Bisa jadi keberhasilan yang kita capai sekarang ini kita dapatkan dari hal hal yang sering kita anggap kecil, dan kita pandang sebelah mata. Masya Allah.Antara kesadaran tinggi, mengerti, dan berbagi..., aku pun masih perlu banyak belajar lagi.Kehidupan ini bukan untuk dijadikan tingkatan atau bahkan perbandingan mana yang lebih bertahta, kita semua ini sama.Sama saja di mata sang Maha Pencipta.Hanya saja yang membedakan kita adalah akhlaq mulia, yang di situ bagiku terdapat kejujuran, keikhlasan, dan ketulusan kita.Semua Ada Karena-NYA, semua adalah titipanNYA, tiada yang dapat kita enyam sedikitpun sekarang ini tanpa campur tangan dariNYA.Kesadaran inilah yang membuat aku benar benar kagum akan KESEMPURNAAN-NYA.Ketakutanku kepada Allah untuk bersikap sombong dan melampaui batas, karena semua ini adalah titipanNYA.Dimana nikmat dan berkah itu adalah ujian pula bagi kita.Dimana harta dan rizki itu pun ada hak bagi mereka yang lebih butuh dari kita, untuk keluarga kita, saudara kita, kerabat.. dan bahkan orang lain yang tak kita kenal namun butuh bantuan kita.Seharusnya kita semua bisa belajar dari kehidupan orang orang di bawah kita, serta mempelajari kehidupan yang benar benar keras ini dengan hati yang lebih sabar, susah sih, memang, aku juga ga munafik.Tapi dengan usaha, dan berdoa meminta padaNYA, insya Allah itu akan mudah, karena Allah tidak akan mungkin memberikan ujian kepada kita tanpa DIA tahu sejauh manar kita mampu untuk melaluinya, Allah Maha Mengetahui dan Mengerti.Membantu dengan niat tulus karena Allah, Subhannallah pahala itu akan tersimpan dalam penghitunganNYA.Bagaimanapun kejujuran itu terletak pada hati, dan apapun yang lahir dalam hati itu tak pernah bisa bohong, serta ketulusan hati itu insya Allah akan sampai ke hati juga.Tolong menolong , berbagi suka dan duka ga cuma bisa kita lakukan secara material ajah, karena doa yang tulus itu adalah satu senjata tajam bagi kita, dimana doa yang penuh harapan utuh kepada sang Khaliq, Insya Allah, Allah akan mengerti kita.So guys..., lakukan yang terbaik.Kenalkanlah pribadi kita ini dengan apa adanya dengan sebaik mungkin, tanpa harus menyakiti orang orang di sekeliling kita.Namun jika itu masih juga bisa terjadi, itulah karena kita manusia biasa, no body is perfect guys.., Yang penting kita sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik semampu kita.And me.., masih belajar, belajar, dan belajar.Semangat!!!!!!
Nb : Maaf jika ada kata yang menyinggung, Ga ada maksud untuk menggurui siapapun, ga ada maksud untuk menyindir, dan yang pasti kita bisa lebih instropeksi diri lagi bersama.Semoga tulisan Anna ini bermanfaat, dan bisa memberikan pelaran tersendiri buat sobat semuanya, insya Allah, amin.
Makasih.
Anna
Gubuk Kecil Tersembunyi..,
11.50 am
Masih banyak yang aku lihat di luar sana, ternyata pengertian , pemahaman soal hati dan kebutuhan manusia dengan sesama sebagian besar terletak “maaf” pada orang orang yang kecil, pada mereka yang mungkin bisa dikatakan lebih kurang dari kita secara material.Subhannallah.., seharusnya ini dapat menjadi contoh bagi kita semuanya.Ya .., ya, ya.., mungkin ada juga sebagian dari kita yang mampu dan katakanlah berharta mau mengerti dan menolong terhadap sesama yang membutuhkan.Namun itu juga tak hanya manis dalam kemasan mata orang lain di mata mereka, karena lebih penting adalah ketulusan kita, dan keikhlasan yang lebih terpandang oleh sang Maha Kuasa.Percuma saja jika kita mendermawakan harta dan rizki kita agar terpandang sebagai orang yang baik di mata manusia, tanpa ada niat yang tulus untuk benar benar membantu, serta menolong mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.Nauzdubillah.., semoga kita tidak termasuk dalam sikap tersebut.Kecuali orang orang yang telah dikatakan dalam al quran sebagai orang orang yang lalai dan melampaui batas.(pelajaran yang saya ambil).Mau berinfaq atau sedekah saja rasanya berat banget, padahal kalau kita keluar uang untuk sekedar memuaskan nafsu belaka, seperti halnya membeli barang barang yang sebenarnya tak diperlukan, atau barang yang bisa memperlihatkan imeg kita kepada mereka semuanya, karena kita malu jika tak memakai barang yang tak mewah, tidak bernilai tinggi.Astagfirullahaladzim.., coba kita fikir dengan logika yang matang, dengan hati yang lebih terbuka, dengan nurani yang lebih jujur setidaknya pada diri kita sendiri.Apakah kita termasuk orang orang yang seperti itu?? jawabnya ada pada diri kita sendiri.Tentu saja kadang pengakuan itu sulit untuk diungkapkan, karena malu.Malu.., malu jika kita tak terlihat bertahta di mata orang lain, semampu kita kita ubah imeg kita, sampai terkadang kita lupa.Lupa untuk berbagi dengan sesama yang lebih membutuhkan.Aku ngerti orang itu sendiri sendiri, namun apa kita juga akan berbuat dan menetap dengan sikap yang egois ?? tak maukah kita berubah menuju kebaikan , bertahta yang lebih ternilai di mata Allah,Tuhan yang merajai segala kekayaan yang sekarang dititipkan pada kita?? dan yang perlu kita ingat... Allah itu Maha Berkehendak , dan sungguh IA Maha Mulia dengan kebaikanNYA.Orang orang yang peduli terhadap sekitarnya , insya Allah ia pun akan dipedulikan olehNYA.Sikap kita bukanlah kita yang menghisabnya, menilainya.Nilai kita ada pada kesan yang diterima oleh orang lain.Mulailah dari hal hal kecil yang sering kita anggap remeh, kita anggap itu rendah, padahal jika kita mau memahami lebih dalam dan lebih jauh lagi..keberhasilan itu mulai dari dasar, dari hal hal yang terkecil yang kita pertanggung jawabkan.So.. guys.., jangan membedakan hal yang kecil dengan yang lebih besar.Semua itu perlu tanggung jawab kita, jika itu merupakan tugas dan amanah yang diberikan pada kita.Bisa jadi keberhasilan yang kita capai sekarang ini kita dapatkan dari hal hal yang sering kita anggap kecil, dan kita pandang sebelah mata. Masya Allah.Antara kesadaran tinggi, mengerti, dan berbagi..., aku pun masih perlu banyak belajar lagi.Kehidupan ini bukan untuk dijadikan tingkatan atau bahkan perbandingan mana yang lebih bertahta, kita semua ini sama.Sama saja di mata sang Maha Pencipta.Hanya saja yang membedakan kita adalah akhlaq mulia, yang di situ bagiku terdapat kejujuran, keikhlasan, dan ketulusan kita.Semua Ada Karena-NYA, semua adalah titipanNYA, tiada yang dapat kita enyam sedikitpun sekarang ini tanpa campur tangan dariNYA.Kesadaran inilah yang membuat aku benar benar kagum akan KESEMPURNAAN-NYA.Ketakutanku kepada Allah untuk bersikap sombong dan melampaui batas, karena semua ini adalah titipanNYA.Dimana nikmat dan berkah itu adalah ujian pula bagi kita.Dimana harta dan rizki itu pun ada hak bagi mereka yang lebih butuh dari kita, untuk keluarga kita, saudara kita, kerabat.. dan bahkan orang lain yang tak kita kenal namun butuh bantuan kita.Seharusnya kita semua bisa belajar dari kehidupan orang orang di bawah kita, serta mempelajari kehidupan yang benar benar keras ini dengan hati yang lebih sabar, susah sih, memang, aku juga ga munafik.Tapi dengan usaha, dan berdoa meminta padaNYA, insya Allah itu akan mudah, karena Allah tidak akan mungkin memberikan ujian kepada kita tanpa DIA tahu sejauh manar kita mampu untuk melaluinya, Allah Maha Mengetahui dan Mengerti.Membantu dengan niat tulus karena Allah, Subhannallah pahala itu akan tersimpan dalam penghitunganNYA.Bagaimanapun kejujuran itu terletak pada hati, dan apapun yang lahir dalam hati itu tak pernah bisa bohong, serta ketulusan hati itu insya Allah akan sampai ke hati juga.Tolong menolong , berbagi suka dan duka ga cuma bisa kita lakukan secara material ajah, karena doa yang tulus itu adalah satu senjata tajam bagi kita, dimana doa yang penuh harapan utuh kepada sang Khaliq, Insya Allah, Allah akan mengerti kita.So guys..., lakukan yang terbaik.Kenalkanlah pribadi kita ini dengan apa adanya dengan sebaik mungkin, tanpa harus menyakiti orang orang di sekeliling kita.Namun jika itu masih juga bisa terjadi, itulah karena kita manusia biasa, no body is perfect guys.., Yang penting kita sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik semampu kita.And me.., masih belajar, belajar, dan belajar.Semangat!!!!!!
Nb : Maaf jika ada kata yang menyinggung, Ga ada maksud untuk menggurui siapapun, ga ada maksud untuk menyindir, dan yang pasti kita bisa lebih instropeksi diri lagi bersama.Semoga tulisan Anna ini bermanfaat, dan bisa memberikan pelaran tersendiri buat sobat semuanya, insya Allah, amin.
Makasih.
Anna
Gubuk Kecil Tersembunyi..,
11.50 am
No comments:
Post a Comment