Saturday, November 14, 2009

pesAn "mulia" IbUndA-ku....


Bismillah...

senja sore ini begitu muram, aku tegakkan ragaku untuk memandangi lebih pasti awan hitam itu...gelap.Sungguh pekat.Langit mendung..., dan tanda hujan deras akan segera menggelayut di hamparan sela sela bumi dan langit yang terbawa angin sore ini.Yah..hujan pun turun, begitu deras...masya Allah.Masih aku simpan bait bait doa suci dalam kalbu.Aku seru lirih dalam hatiku, niatkan jiwaku bersandar utuh dan penuh pada LUASnya kasih Allah.Masih dalam diam..., hatiku tak henti berucap.
HIDUP.Tentang hidup ini yang tak mudah untuk aku jalankan.., tak mudah untuk aku berdiri, melangkah dan berlari.Menggenggam mimpi dan harapanku, berjuang untuk menggapai cita dan cintaku.Hujan..ia turun dengan irama rintikan yang begitu semangat untuk membasahi kegersangan bumi siang tadi, begitu pula aku ingin seperti itu, tetap semangat untuk memberikan sebuah kesejukan bagi orang orang yang berada di sekitark
u.IBU.Satu nama yang tak akan pernah dapat menghalangi tangisan hatiku jika aku berujar nama itu, pesan pesan mulianya , masih tetap aku jaga dan tersimpan rapi untuk tetap menjadi ajaran abadi bagi putra dan putriku nanti, (insya Allah).Ibunda tercintaku pernah berkata padaku, satu satunya putri di antara saudaraku yang lainnya.Ibu selalu mengajarkan aku untuk mengenali kehidupan ini, “janganlah kau lemah menjadi seorang perempuan, tunjukkan kalau kamu pun bisa, kamu bisa tegar untuk menjalankan kehidupan yang pahit sekali pun yang nantinya mungkin bisa terjadi, kau harus menjadi perempuan yang kuat, dan selalu berusaha sabar, meski sesulit apapun itu, belajarlah untuk berlapang dada, dan tetap berusaha meski kau pun adalah seorang perempuan”.Hmmm... air mataku kembali membasahi wajahku.Pesan yang begitu mulia yang tak akan pernah terdengar kembali dari bibir tipis cantik itu, dari kasih yang tulus itu,semua tertulis dengan pasti dalam benakku.

Aku tahu tentang sakit itu, aku paham akan kesusahan, aku mengerti tentang kesulitan, dan aku masih berusaha belajar bersabar dengan kehidupan.Tegar dan tetap bersinar dalam rapuhnya hati itu sungguh suliitt, dan tak mudah untuk hamba Allah seperti aku , demi menggapai apa yang aku mau raih,IKHLAS.Ya..,
“ikhlas”...Terlalu banyak kelukaan hati untuk aku hitung, terlalu panjang jika harus aku uraikan tentang bagimana perasaanku,Ujian dan cobaan yang terkadang seolah secara terus menerus menekanku, menjadikan kesabaran menjadi kepenatan,Masya Allah, itulah Hidup yang ebnar ebnar harus diperjuangkan.Dalam kondisi apapun yang menekan, selalu berusaha untuk menjadi manusia yang “mulia” dengan aqkhlaqnya,sikap dan kepribadian yang mempunyai sandaran yang kuat dengan “iman”.Ya Allah.. suasana seperti ini, di kala hujan yang deras, aku tahu inilah waktu yang terbaik untuk aku bisikan alunan doa dalam hatiku utuh kepadaMU.Aku berharap , dalam kehidupanku, aku dapat mencetak piala yang “emas” dalam kesederhanaanku yang KAU peruntukan dari kasihMU.Kesedihan yang dalam, walau itu perih dan rasa itu ada , maka akan aku biarkan, karena aku ingin membahagiakan orang orang yang aku cintai.Memang semua itu tak semudah dengan inginku, dan mauku.Semua perlu bukti dan rasa yang kuat.Aku hanya ingin...., sebelum aku berlalu dari sini, aku bisa melihat mereka..., mereka yang selama ini aku jaga hatinya, aku rindukan kehadirannya, aku berikan pengertianku padanya, aku jagakan doaku untuknya...,mereka dapat merasa bahagia, karena mempunyai seorang putri, kakak, sahabat, kerabat, dan kekasih hati yang bisa membuat mereka tersenyum bahagia.Meski tak banyak yang mereka tahu, di waktu mereka memperolokkan diriku, di waktu mereka marah padaku, di waktu mereka tak mempedulikan aku, Sungguh tiada sedetik pun merekahilang dari ingatan dan terlepas dari pintaku yang mulia padaMU,Allah..., jagalah mereka untukku, aku tahu aku tak akan bisa menjadi yang terbaik seperti yang mereka mau, tapi tolong beritakan kasih dan cintaku ini pada mereka, jika aku nanti benar benar pergi dan berlalu dari masaku, setidaknya aku pun akan membuktikan pesan ibuku sudah aku jalankan dengan segenap dan seluruh cintaku.

Biarlah samudra yang kering itu akan basah dengan hujanMU sore ini, dan biarkanlah jika hatiku menangis karena luka dari mereka, maka cukup Kau saja yang akan mengobatinya, dan akan aku biarkan mereka tetap menjadi diri mereka, sampai mereka tahu betapa sesungguhnya aku mencintai dan menyayangi mereka, kuatkan aku ya Rabb..., sabarkan hambaMu ini, bantu aku untuk benar benar menjadi perempuan yang tegar yang seperti Ibundaku mau.Karena aku tak ingin dia bersedih, karena melihat aku rapuh dan jatuh dari kediamanku.Amin...




Ratih.Septiana

Blogger II
09.45 am

No comments: