Sunday, November 6, 2011

Ku Kemas Luka Bersama Titik Hujan di Ujung Senja




Bismillah...

aku melewati kehingar bingaran kota ini....
tapi rasaku mati....
semua senyap....sekalipun itu tidak gelap...

menikmati lampu - lampu kota..
menyusun penglihatan dari jauh mata memandang...
.........................................

dalamnya perasaan ini,
halusnya jujur ini...tak mengerti seperti apa hati itu berbentuk saat ini,
selalu sepi...
tapi sungguh ternikmati setiap inci yang tiada dipeduli...

keindahan di atas keacuhan...
karena itulah bahasa diam lebih indah
ketika pengorbanan adalah keikhlasan sebagai tujuan,

keindahan LUKA itu...
hanya dimilikki oleh "pencinta sejati"..

karena para pencinta sejati,
hanya mengenal "memberi.."
ia yg menciptakan "perasaan" itu...dengan empati dan simpati...

LUKA itu hanya kepunyaan yg benar - benar memahami...
karena pecundang adalah ia yg selalu takut terluka ketika ia maukan CINTA...
tak mampu bait puisi ku rakit...
ku rangkai seperti hari kemarin,
Hari inibukanlah berbeda dengan sakit yang dulu pernah ada.....

Tapi CINTA,

Bukankah ia yang mengerti dari sebuah kata “ Pengertian” itu sendiri?
Aku diam bukan bisu....
Karena ketulusan selalu hadiahkan..
Rasa yang terdalam...
Dari keindahan TUHAN yang Maha Tahu... atas segala perjuangan untuk kebahagiaan seseorang...

Insya Allah,


(Ratih. Septiana *white_rose)

**************************************************************************


Teringat kembali status yang pernah dinyatakan oleh salah satu teman dunia maya ...
“kita memaafkan kesalahan orang pada kita, bukan karena kita mau dan sudah bisa memaafkannya, tapi kita memberikan maaf padanya adalah hanya karena Allah saja”

Yah, memaafkan itu jauh lebih sulit ketika kita bandingkan dengan meminta maaf, mudah saja kita membuat kesalahan terhadap orang lain, namun sadarkah kita juga? Bahwa kita telah mendzalimi mereka? Memaafkan adalah hal yang paling sulit, tapi kesanggupannya yang karena Allah menjadi tujuan utama, keikhlasan atas mengharapkan RidhaNYA maka kemuliaanlah baginya,

Allah berfirman :
“Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia”
(QS. Asy-Syuura: 43)

Rasulullah juga bersabda :
“Wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu.”
(HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).

*****************************************************************

Cinta itu rentan dengan kelukaan, pengkhianatan bagi setiap pelakunya, yang dapat bertahan adalah mereka yang sungguh memiliki jiwa yang besar,

Karena ....

CINTA...

cinta itu tidak dan bukan tumbuh dengan lamanya waktu...
tidak tertuai indah karena ada kesamaan diantaranya...

namun cinta tumbuh karena ada kecocokkan...
saling melengkapi..
dan ia kuat karena ia tertanam dengan pengertian...satu sama lain...
ia bertahan karena ada pengorbanan untuk tidak egois...

tercerai berainya..
bukan karena CINTA itu sudah tidak ada,
namun ia hilang karena ia tak pernah dipedulikan...dan dijaga..,

****************************************************************
hatiku ibarat kaca...
semua telah hancur tak berupa...

ku satukan meski tak sempurna...
untuk membagi yg terbaik untukmu dan baginya...
dan kini.... tanpa rasa kau remukkan....

bias sisa yg tak berwarna...
sungguh .. dimana indahmu ?
ataukah yg mengindahkan smua ini...

adalah pengertian dan kekuatanku dariNYA?

Aku faham, merangkai kaca yang pecah menjadi utuh itu adalah benda yang mustahil untuk disempurnakan tanpa kecacatannya. Namun biarlah tanda retak itu menjadi satu bukti kekuatan kita bahwa dalam ujian pun ada kenikmatan-NYA. Pelajaran ( ibrah ) yang bertambah menjadikan kita kuat ke depannya.

Allah tidak pernah menciptakan sesuatu hal dan peristiwa tanpa ada hikmah di sebaliknya,

Bagimu yang terluka,

Tak semua apa yang kita mau, yang kita butuhkan kita dapati hari ini...
Pernah satu masa kita dibuat waktu begitu teguh dan yakin,
atas sesuatu yang mengindahkan kehidupan....
dan dalam hitungan detik kadang semua hancur dan lantah begitu saja...
tahukah?

Karena sebuah keikhlasan itu, tidak sebatas ucapmu dan janjimu...
Allah lebih tahu, bahwa kemenangan akan di dapatkan mereka yang mampu dan sanggup melewati segala ujian-NYA...
Bukankah SYURGA itu adalah tempat yang paling Sempurna?
Biarlah jika tak kau dapatkan di tempat yang fana ini...
Insya Allah akan kau terima dalam kekekalan di syurga-NYA...
Dan sekarang tanamkanlah kebaikkan, karena kau sendiri yang akan menuainya...

keikhlasan itu tidak terucap,

" aku sudah mengikhlaskannya....., aku ikhlas kok kalau dia bgitu..., dan bla bla blaa..."

soal IKHLAS itu tidak bisa diucapkan, dan paling enggan untuk dibicarakan,
karena ia begitu "ikhlas" sehingga "keluar dari biasaannya" ,
Hingga......hanya menjadi dia dan PEMILIK HATINYA yang Mengetahui.

************************************************************************

semua tak lagi dapat bersuara...
ketika telaah dari sebuah pengertian musti tercerna bait demi baitnya...

baris - baris risau menjuntai dengan sendirinya...
bukan...., bukan karena ketakutan ia mengungkung kenyataaan yg ada di depannya

tentang hujan...
membawa sebuah kerinduan yang terlalu lama... tersimpan...
membisikkan kepiluan,

ketidak hadiran sebuah keutuhan,
ingin ku tulis perih itu dalam genang airnya...
agar semua cepat terbasuh dengan basah rintiknya...

seperti hati seorang perempuan...
andai semua lelaki tahu,
bahwa hati wanita sungguh luas dengan kemaafan...
apakah masih ada dusta yg ia bagi?
sekalipun beralasan untuk sebuah "kebahagiaan"...

kebenaran bukan dengan dusta putih,
melainkan hanya dengan dasar "kejujuran"...
pahit yg sebagai perjuangan bahkan pengorbanan dan bertujuan "keikhlasan...."

...........................................................

Hujan,
semua tak lagi dapat bersuara...
ketika telaah dari sebuah pengertian musti tercerna bait demi baitnya...

baris - baris risau menjuntai dengan sendirinya...
bukan...., bukan karena ketakutan ia mengungkung kenyataaan yg ada di depannya
karena ini tentang duka yang lekas kan ku kemas ketika rintik hujan mulai berpenghujung senja...

********************************************************************************

Untukmu yang masih mencintai....
Cinta Allah itu selalu menjaga...
karena ketika kasih syang yang tidak pernah melukai itu tak dihargai kejujurannya...
tak dipedulikan pengorbanannya. teracuhkan rasa sabarnya...

Allah telah menghadirkan kesadaran...bagi mereka yang beku hatinya..
karena semua yang karena Allah saja,
tak akan ada duanya...

tersimpan sendiri dalam palung hati...
dan akan menghiasi memori ..
bahwa apa yg dari hati, akan sampai dan diterima dengan hati...

insya Allah...


Ratih. Septiana
White_rose_fromfs
AL Farouq Home
Jakarta Barat,
Senin, 7 November 2011
11. 52 am

No comments: