
Bismillah...,
Kejujuran, apa yang ada di benak kita jika kita membicarakan soal 'kejujuran”???.Perihal jujur tentu saja terbangun dari jiwanya terlebih dahulu, barulah raga nya yang akan mengikuti kemana gerak langkah kejujuran mulai menapakkan bekas dari jujur itu sendiri.Sering kita dengar perkataan, JUJUR itu menyakitkan, lalu dimana kita bisa menempatkan kejujuran dengan menjaga perasaan seseorang...???.Aku masih banyak belajar tentang yang satu ini.Soal kejujuran itu adalah hal yang terlahir murni dari hati, Bersyukurlah kita jika di dalam rumah kita diajarkan oleh bapak ibu kita soal kejujuran.Karena di rumah itu adalah sekolah 'Utama” bagi anak anak kita, bagi kita sebagai anak dari kedua bapak dan ibu kita.Saya sangat menghargai kejujuran itu sendiri.Meskipun banyak yang telah saya rasakan bahwa memang benar adanya jujur itu terkadang menyakitkan.Namun dari itu pula insya Allah kita bisa mempelajari apa artinya itu menerima, bersabar.., dan juga ikhlas.Pelajaran dan Ilmu Allah dalam kitab suciNYA Al'Quran, semua nya berkesinambungan.Allah itu tidak akan mungkin menciptakan suatu hal yang tak ada manfaatnya, Maha Suci Allah akan segala ciptaanNYA.Banyak kita temukan kejujuran hanya dari bibir saja, namun hatinya dusta,berbuat tak dari hati yang hanya ingin dipuji, berbuat kebaikan demi di mata orang lain sebagai
seorang yang dermawan, Nauzdubillah.Semoga Allah selalu melindungi kita dari perbuatan yang munafik.Amin.Adakah dusta dan berbohong itu baik?? hmm.., aku juga masih binggung nih.Hehehehe, tapi orang bijak berkata kalau pun “kita harus berkata dusta putih untuk menjaga perasaan seseorang dan ia teramat penting bagi kita, dan kita merasa bahwa saat itu kita penting untuk melakukannya maka lakukanlah.., namun jika seseorang itu memang perlu penegasan dalam kejujuran dan pengakuan kita maka beritahukanlah kejujuran dengan maksud kebaikan”( kurang lebih begitu kali yah, makna dari Bapak Mario Teguh).Dari kita pun terkadang masih merasa ragu, bagimana kita bisa menjaga perasaan seseorang?? sementara kita ingin melakukan perbuatan yang jujur? Tapi insya Allah pernyataan di atas tersebut, cukup memberikan pengertian bagi saya, semoga juga bagi anda para pembaca. (^_^), Amin
Berapa banyak dari kita yang sulit sekali melakukan sebuah kejujuran?? padahal Rasul kita pun mengajarkan sikap yang demikian, entah itu dalam kehidupan, perdagangan, rumah tangga, persahabatan, bermasyarakat, bersosialisasi dan saya rasa memang semuanya.Tiada yang sulit jika kita mempunyai niat, Insya Allah.Jujur itu menyakitkan, dan sering pula kita jumpai seseorang berkata “lupakan saja masalah yang lalu..”.Sementara kita yang terlukai, menganggap semudah itukah dia berkata “lupakan saja??”ada pelajaran disini yang bisa saya ambil, sebenarnya, yang dilupakan itu bukanlah dari kesalahan itu sendiri, namun luka itulah yang perlu kita lupakan, karena di dalam setiap kesalahan yang kita perbuat, di situ lah ada pembelajaran yang kita dapat.(by Mario Teguh).Akan tetapi luka adalah luka, akibat ketidak jujuran, dimana kita bisa sembuhkan luka itu?? mungkin aku pun bertanya seprti itu.Yah..., mau apa lagi?? selain bersabar dan ikhlas, karena aku yakin Allah itu mempunyai rencana yang begitu dahsyatnya bagi kita hambaNYA.Apabila ada hal yang terburuk yang menimpa kita , ujian yang terberat datang diperuntukkan kita, semua itu diberikan dan dilimpahkan kepada kita, aku mengambil itu dari sudut pandang kasih sayangNYA, meski tak munafik sayapun kadang merasal elah dan rapuh.Jika memang dengan jalan yang seperti ini Allah berikan untuk saya, untuk kita...., maka sungguh Dia Maha Tahu mana yang terbaik bagi kita.Lalu.., apa hubungannya dengan perihal jujur ini?? tentu saja kejujuran itu membutuhkan hati yang lapang.., yang ikhlas, dan mengerti.Setia pada kejujuran memang sulit, namun saya selalu berusahA untuk itu, karena yang saya tahu dan saya yakini itulah jalan Allah, jalan yang terbaik, meski itu bisa melukai hati yang melakukan, hati yang melihat perlakuan itu, dan seseorang yang diberikan pengakuan.Kebohongan pun tidak akan bertahan lama, sementara kejujuranlah yang tetap menjadi prioritas dalam hidup, karena ia lahir dari hati...,secara alami bukan dari rencana yang dirancang dengan sedemikian rupa.., lalu bagaimana dengan anda semuanya?? jawabnya ada di hati kita masing”...
Maka lakukanlah yang terbaik dengan berkata jujur, sekalipun itu sakit dan sulit, lalu berikan pengertian dengan tujuan kebaikan.Sama saja, saya pun masih selalu berusaha untuk itu, dan insya Allah, Allah pun menyukai orang orang yang jujur, orang orang yang amanah, dan sungguh IA Maha Mengetahui apa yang terdapat di dalam hati dan jiwa kita ini.So..., tunggu apa lagi?? lagi pula ini bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan dari Allah, bertindak baik sekecil apapun, Allah tidak akan pernah lupa memberikan pahalaNYA.Waallahu Alam..,
Yang aku tahu bicarakanlah apapun yang ada di hati, jangan pernah merasa takut untuk tersakiti, dan menyakiti, jika itu bukan maksud utama yang kita ingini.Karena Insya Allah kejujuran hati adalah mencerminkan pribadi yang mulia di hadapan sang Maha Tinggi.Kehidupan memang seperti ini, tapi kita juga harus tahu, letak kebenaran dan kesalahan yang harus kita lakukan, ataupun kita hindari.Sanggupkah kita menahan siksa di akhir waktu nanti??jika sekarang pun dengan berbohong itu sebenarnya menyiksa dan mendzalimi diri sendiri.Maka lakukan yang terbaik, menuju kebaikan memang terjal dan penuh Ujian, namun ada ustadz berkata “tak akan terlihat kwalitas seseorang yang beriman, jika ia tak teruji dengan beberapa penderitaan, kesusahan danl ain sebagainya”( by Ustadz Yusuf MAnyur)
Janji Allah Maha benar, lakukan sekecil apapun itu dari hati kita, dengan tulus, dan niat yang ikhlas.Memang tak mudah kita menyampaikan nasehat dan memberikannya, tapi Insya Allah inipun nasehat juga buat saya.Dan Insya Allah apapun yang saya katakan itulah yang saya tahu dan saya jalankan, karena tak akan mungkin orang dapat berbicara jika ia tak belajar, tak akan mungkin pula seorang pembicara dapat meyampaikan jika ia tak mampu untuk mengerti perihal yang akan ia sampaikan, dan ia nasehatkan, karena jika itu tak kita pelajari, dari mana kita bisa memberikan pendapat dan solusi???Subhannalalh, walhamdulillah walaillahaillallah, Allahu Akbar.Segala puji dan syukur hanya bagi Allah, yang menciptakan kita sebagai makhluk yang sempurna dengan memiliki organ organ tubuh yang bermanfaat penting bagi kehidupan kita.
Ada pula seorang ustadz juga berkata “ bangunlah dulu jiwanya, lalu bangkitkanlah badannya”(by Ustadz Abu Sangkan).Karena banyak orang yang cerdas, namun tidak mengerti mana yang baik dan buruk, dan juga mempergunakan kecerdasan itu dengan salah kaprah..., maka itu beliau berkata seperti tadi.Di sini yang bisa saya tangkap dari makna itu, adalah apapun yang kita lakukan itu pasti dari niat, gerakan tangan, fikiran, lalu dari anggota badan.Semua dari niat dan niat itu dari hati.Maka bentuklah dan berikanlah pengertian yang baik bagi hati terlebih dahulu, agar insya Allah .. niat, pemikiran dan perlakuan itu bisa membawa kebaikan.Yah seperti itulah yang saya pahami.
Baiklah..., hmm rasanya cukup panjang banget, dan memang kembali sama soal jujur itu, sebenarnya bukan hal yang menakutkan, karena sikap itu yang akan membawa kita pada kebaikan, Insya Allah.Amin.
Nb : Terimakasih buat acara Mario teguh Golden Ways, yang memberikan Ratih inspirasi begitu banyak soal kehidupan dan tata cara perilakunya, terimakasih juga buat Ustadz Yusuf Mansyur, yang dari setiap acara beliau Ratih bisa mendapatkan pelajaran tentang keyakinan terhadap Allah, Juga untuk Ustadz Abu Sangkan, yang kemarin baru saja baru saya lihat di metro tv, dalam acara “Pendidikan Beragama Islam”.Mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengucapan, dan nama yang Ratih cantumkan, selebihnya Ratih hanya ingin berbagi, dan mohon saran dan kritikan yang dapat membangun Ratih untuk lebih baik lagi, terima kasih.
Ratih .Septiana
Blogger 2
10.30 Am
Kejujuran, apa yang ada di benak kita jika kita membicarakan soal 'kejujuran”???.Perihal jujur tentu saja terbangun dari jiwanya terlebih dahulu, barulah raga nya yang akan mengikuti kemana gerak langkah kejujuran mulai menapakkan bekas dari jujur itu sendiri.Sering kita dengar perkataan, JUJUR itu menyakitkan, lalu dimana kita bisa menempatkan kejujuran dengan menjaga perasaan seseorang...???.Aku masih banyak belajar tentang yang satu ini.Soal kejujuran itu adalah hal yang terlahir murni dari hati, Bersyukurlah kita jika di dalam rumah kita diajarkan oleh bapak ibu kita soal kejujuran.Karena di rumah itu adalah sekolah 'Utama” bagi anak anak kita, bagi kita sebagai anak dari kedua bapak dan ibu kita.Saya sangat menghargai kejujuran itu sendiri.Meskipun banyak yang telah saya rasakan bahwa memang benar adanya jujur itu terkadang menyakitkan.Namun dari itu pula insya Allah kita bisa mempelajari apa artinya itu menerima, bersabar.., dan juga ikhlas.Pelajaran dan Ilmu Allah dalam kitab suciNYA Al'Quran, semua nya berkesinambungan.Allah itu tidak akan mungkin menciptakan suatu hal yang tak ada manfaatnya, Maha Suci Allah akan segala ciptaanNYA.Banyak kita temukan kejujuran hanya dari bibir saja, namun hatinya dusta,berbuat tak dari hati yang hanya ingin dipuji, berbuat kebaikan demi di mata orang lain sebagai
seorang yang dermawan, Nauzdubillah.Semoga Allah selalu melindungi kita dari perbuatan yang munafik.Amin.Adakah dusta dan berbohong itu baik?? hmm.., aku juga masih binggung nih.Hehehehe, tapi orang bijak berkata kalau pun “kita harus berkata dusta putih untuk menjaga perasaan seseorang dan ia teramat penting bagi kita, dan kita merasa bahwa saat itu kita penting untuk melakukannya maka lakukanlah.., namun jika seseorang itu memang perlu penegasan dalam kejujuran dan pengakuan kita maka beritahukanlah kejujuran dengan maksud kebaikan”( kurang lebih begitu kali yah, makna dari Bapak Mario Teguh).Dari kita pun terkadang masih merasa ragu, bagimana kita bisa menjaga perasaan seseorang?? sementara kita ingin melakukan perbuatan yang jujur? Tapi insya Allah pernyataan di atas tersebut, cukup memberikan pengertian bagi saya, semoga juga bagi anda para pembaca. (^_^), Amin
Berapa banyak dari kita yang sulit sekali melakukan sebuah kejujuran?? padahal Rasul kita pun mengajarkan sikap yang demikian, entah itu dalam kehidupan, perdagangan, rumah tangga, persahabatan, bermasyarakat, bersosialisasi dan saya rasa memang semuanya.Tiada yang sulit jika kita mempunyai niat, Insya Allah.Jujur itu menyakitkan, dan sering pula kita jumpai seseorang berkata “lupakan saja masalah yang lalu..”.Sementara kita yang terlukai, menganggap semudah itukah dia berkata “lupakan saja??”ada pelajaran disini yang bisa saya ambil, sebenarnya, yang dilupakan itu bukanlah dari kesalahan itu sendiri, namun luka itulah yang perlu kita lupakan, karena di dalam setiap kesalahan yang kita perbuat, di situ lah ada pembelajaran yang kita dapat.(by Mario Teguh).Akan tetapi luka adalah luka, akibat ketidak jujuran, dimana kita bisa sembuhkan luka itu?? mungkin aku pun bertanya seprti itu.Yah..., mau apa lagi?? selain bersabar dan ikhlas, karena aku yakin Allah itu mempunyai rencana yang begitu dahsyatnya bagi kita hambaNYA.Apabila ada hal yang terburuk yang menimpa kita , ujian yang terberat datang diperuntukkan kita, semua itu diberikan dan dilimpahkan kepada kita, aku mengambil itu dari sudut pandang kasih sayangNYA, meski tak munafik sayapun kadang merasal elah dan rapuh.Jika memang dengan jalan yang seperti ini Allah berikan untuk saya, untuk kita...., maka sungguh Dia Maha Tahu mana yang terbaik bagi kita.Lalu.., apa hubungannya dengan perihal jujur ini?? tentu saja kejujuran itu membutuhkan hati yang lapang.., yang ikhlas, dan mengerti.Setia pada kejujuran memang sulit, namun saya selalu berusahA untuk itu, karena yang saya tahu dan saya yakini itulah jalan Allah, jalan yang terbaik, meski itu bisa melukai hati yang melakukan, hati yang melihat perlakuan itu, dan seseorang yang diberikan pengakuan.Kebohongan pun tidak akan bertahan lama, sementara kejujuranlah yang tetap menjadi prioritas dalam hidup, karena ia lahir dari hati...,secara alami bukan dari rencana yang dirancang dengan sedemikian rupa.., lalu bagaimana dengan anda semuanya?? jawabnya ada di hati kita masing”...
Maka lakukanlah yang terbaik dengan berkata jujur, sekalipun itu sakit dan sulit, lalu berikan pengertian dengan tujuan kebaikan.Sama saja, saya pun masih selalu berusaha untuk itu, dan insya Allah, Allah pun menyukai orang orang yang jujur, orang orang yang amanah, dan sungguh IA Maha Mengetahui apa yang terdapat di dalam hati dan jiwa kita ini.So..., tunggu apa lagi?? lagi pula ini bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan dari Allah, bertindak baik sekecil apapun, Allah tidak akan pernah lupa memberikan pahalaNYA.Waallahu Alam..,
Yang aku tahu bicarakanlah apapun yang ada di hati, jangan pernah merasa takut untuk tersakiti, dan menyakiti, jika itu bukan maksud utama yang kita ingini.Karena Insya Allah kejujuran hati adalah mencerminkan pribadi yang mulia di hadapan sang Maha Tinggi.Kehidupan memang seperti ini, tapi kita juga harus tahu, letak kebenaran dan kesalahan yang harus kita lakukan, ataupun kita hindari.Sanggupkah kita menahan siksa di akhir waktu nanti??jika sekarang pun dengan berbohong itu sebenarnya menyiksa dan mendzalimi diri sendiri.Maka lakukan yang terbaik, menuju kebaikan memang terjal dan penuh Ujian, namun ada ustadz berkata “tak akan terlihat kwalitas seseorang yang beriman, jika ia tak teruji dengan beberapa penderitaan, kesusahan danl ain sebagainya”( by Ustadz Yusuf MAnyur)
Janji Allah Maha benar, lakukan sekecil apapun itu dari hati kita, dengan tulus, dan niat yang ikhlas.Memang tak mudah kita menyampaikan nasehat dan memberikannya, tapi Insya Allah inipun nasehat juga buat saya.Dan Insya Allah apapun yang saya katakan itulah yang saya tahu dan saya jalankan, karena tak akan mungkin orang dapat berbicara jika ia tak belajar, tak akan mungkin pula seorang pembicara dapat meyampaikan jika ia tak mampu untuk mengerti perihal yang akan ia sampaikan, dan ia nasehatkan, karena jika itu tak kita pelajari, dari mana kita bisa memberikan pendapat dan solusi???Subhannalalh, walhamdulillah walaillahaillallah, Allahu Akbar.Segala puji dan syukur hanya bagi Allah, yang menciptakan kita sebagai makhluk yang sempurna dengan memiliki organ organ tubuh yang bermanfaat penting bagi kehidupan kita.
Ada pula seorang ustadz juga berkata “ bangunlah dulu jiwanya, lalu bangkitkanlah badannya”(by Ustadz Abu Sangkan).Karena banyak orang yang cerdas, namun tidak mengerti mana yang baik dan buruk, dan juga mempergunakan kecerdasan itu dengan salah kaprah..., maka itu beliau berkata seperti tadi.Di sini yang bisa saya tangkap dari makna itu, adalah apapun yang kita lakukan itu pasti dari niat, gerakan tangan, fikiran, lalu dari anggota badan.Semua dari niat dan niat itu dari hati.Maka bentuklah dan berikanlah pengertian yang baik bagi hati terlebih dahulu, agar insya Allah .. niat, pemikiran dan perlakuan itu bisa membawa kebaikan.Yah seperti itulah yang saya pahami.
Baiklah..., hmm rasanya cukup panjang banget, dan memang kembali sama soal jujur itu, sebenarnya bukan hal yang menakutkan, karena sikap itu yang akan membawa kita pada kebaikan, Insya Allah.Amin.
Nb : Terimakasih buat acara Mario teguh Golden Ways, yang memberikan Ratih inspirasi begitu banyak soal kehidupan dan tata cara perilakunya, terimakasih juga buat Ustadz Yusuf Mansyur, yang dari setiap acara beliau Ratih bisa mendapatkan pelajaran tentang keyakinan terhadap Allah, Juga untuk Ustadz Abu Sangkan, yang kemarin baru saja baru saya lihat di metro tv, dalam acara “Pendidikan Beragama Islam”.Mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengucapan, dan nama yang Ratih cantumkan, selebihnya Ratih hanya ingin berbagi, dan mohon saran dan kritikan yang dapat membangun Ratih untuk lebih baik lagi, terima kasih.
Ratih .Septiana
Blogger 2
10.30 Am
No comments:
Post a Comment