Friday, February 12, 2010

Masih Untukmu


Bismillah.....


Waktu yang damai menggenapkan senyap dalam jiwa
tempat dimana semua ada dan memang masih untukmu


Gema tasbih mengalun pilu namun tetap indah dalam sakitnya,
rubuhkan kuatnya asa yang tertahan begitu lama, trenyuh nurani yang runtuh dengan tulusnya
akhirnya....
akhirnya.....
akhirnya.....jatuh jua
Air mata........



Ada seorang berbicara tentang kejujuran.
Di sana ia terkenal denagn sosok yang apa adanya menurut kehidupannya.
Sungguhkah engkau mengenali dia?


Dengarlah ketika sunyi itu bertanya...
“adakah hal yang sama yang kau rasa dengan dia?”
Pahamilah, ketika keterpalingan yang begitu kuat....
dan di saat yang bersamaan pula nurani itu lebih jujur daripada seorang anak kecil yang merasa lapar dan merengek pada ibunya...

Jawablah.....
dan cukup kau katakan itu pada hatimu.
Nurani yang tak pernah berpaling dari putihnya rasamu


Di saat semua ini terbuang atupun dibuang,
namun tak sama laksana yang tertinggal dan terlupakan...
begitu saja...., begitu mudahnya....
tidak....


wahat dzat yang Maha Kuat,
jatuhku kali ini tak berangka dan terdaftar, semua ini untuk kesekian kalinya
karena demi kebahagiaan mereka.
Dan smua aku sadar, ketika ada rasa yakin yang telah menghilang.
Rasa percaya yang memudar,
pun cita yang enggan lagi teremban.

Sungguh tiada daya dan upaya melainkan dari pertolongan-MU.

Jujur membuat aku tak kuasa.
Tulus membuat hati terkadang teriris dan menangis.
Adakah pilihan yang lain?
Aku tak mengerti dengan hati ini.
Meski begini, aku tetap bertahan diantara 2 hal tadi.

Allahu ya Rabbi...
Katakanlah pada mereka, pahamkanlah hati dan jiwa itu.
Sungguh jika keyakinanku tak cukup bagi mereka menerimanya
Namun Segala Puji hanya untuk-MU, dan tetap bagi-MU
karena yang aku tahu dengan hatiku
Keyakinanku tak akan lepas dari segala keridaanMU terhadapku, atas doa dan tulusnya pintaku pada -MU....



Ratih Septiana

Gubuk Kecil Tersembunyi
Jumat, 12 Feb.2010
20.42 wib

No comments: