
Bismillah....
Assalamualaikum, salam sejahtera bagi sahabat semuanya, apa kabar hari ini? Semoga dalam keadaan baik, sehat, gembira, dan damai jiwanya, Amin. Pagi hari ini Ana mau berbagi soal hati, wooww.. tentang hati , yang bagaimanakah dan seperti apakah? Yuk mari.. kita simak dan pelajari bersama... ^^*
Terinpisrasi dari sebuah status sahabat di fb “Di antara keistimewaan sedekah adalah menolak bala (musibah)...”.( Fadlan Ryuzaki) Tapi di sini , pagi hari ini...., mungkin Ana lebih mengarah ke soal hati. Memberi, dan bersedekah itu ada karena niat, dan itu timbul dari hari nurani. Setuju? Baiklah. Lanjut...gan! :)
Kesedihan.
Ia ada karena kecewa, duka, terluka, atu gagal dalam berusaha. Semua itu menjadi satu dalam kehidupan kita. Dan kesedihan & kebahagiaan sudah menjadi barang tentu dalam bagian langkah perjalanan kita.
Hati.
Ia adalah cermin bagi jiwa dan raga yang bertindak menurut kehendaknya, namun hati pun memiliki masing – masing sisi, ada sisi hitam dan putih. Dimana hitam jika diutamakan maka akan tercipta warna yang pekat, dan apabila putih yang di pendarkan, maka akan ada secercah sinar indah dalam setiap perlakuan. :)
Nurani.
Bagian utama dari sisi hati yang terkang berubah, ia adalah murni, dan tak dapat diubah, karena diapun memiliki hak untuk memilih sesuatu apa yang ia setujui, dan lebih berobjek pada sisi positif dalam jiwa setiap manusia, Subhannallah. :)
“ pribadi yang kuat adalah dia yang tidak mengeluhkan keadaan dalam lingkungan, karena dia terlalu sibuk untuk mengubah keadaan lingkungannya” ( Mario Teguh Golden Ways “ Who am I ? “)
bisa dipahami wacana dari tokoh masyarakat kita bersama ini, terkaitnya juga dengan wacana beliau “ pribadi yang indah dan jiwa yang bijak adalah ia yang mampu berperilaku baik dalam seburuk – buruknya keadaan”. Masya Allah. :)
Baiklah sahabatku, yang sekrang sedang bersedih, sekarang lagi pupus, lagi patah, dan atu apalah itu …, semoga tulisan Ana pagi ini, meski dengan hati yang berbatas, dan pemahaman yang masih Ana gali lagi insya Allah, Semoga kita bisa melewati masa – masa krisis nya hati kita sendiri. Insya Allah, Amin.
Ada wacana juga , yang mengatakan jika ingin hati lebih tenang, lebih damai dan enakan, di saat kita merasa sedih, “maka tersenyumlah, dan itu bisa menjadi terapi hati tersendiri bagi kita yang melakukannya. “
Yah itu benar, tapi yang perlu di ingat di sini, adalah bagaimana kita mengerti hati kita sendiri, mengenalinya lebih dalam. Namun yang kerap terjadi adalah akan sulit untuk mengertii kemauan hati kita sendiri daripada kita mengerti orang lain. Ada yang merasa merasa begitukah? hehehe.... Mungkin ini juga hukum-Nya mengapa Tuhan menciptakan kita saling berpasangan, karena untuk saling melengkapi, dan mengisi,masya Allah. ^_^
Untuk mencoba menanangkan kesedihan ada beberapa tips dari Ana, yakni sebagai berikut :
1.Mensyukuri atas apapun yang terjadi, karena sadarlah bagi kita, tentu saja Tuhan tidak akan memberikan ujian dan cobaan di luar kemampuan kita, sekalipun kita merasa sangatlah berat.
2.Berdoa dan belajar untuk mengerti segala keadaan yang ada di depan kita, mintalah pada Tuhan dengan cara yang baik, agar kita di beri kekuatan, dan kesabaran, pun juga dimudahkan segala urusan. Insya Allah.
3.Lebih mendekatkan diri pada-Nya, namun Ana berharap kita mendekatkan diri kita pada-Nya, bukan hanya di kala sedih saja, karena kebahagiaan pun adalah ujian. :) okey?
4.Sering mendekatkan diri pada hal – hal yang bisa membuat kita nyaman, mungkin dengan hobi? Karena yang Ana tahu, jika kita sedih mungkin kita butuh waktu untuk menyendiri, dan ada kalanya juga kita tak mau bicara, diam. Apalagi dingganggu, dan mungkin ini saat tepat untuk merhuhasabah diri ( instropeksi diri). hm..hm..hm...,
5.Lepaskan segalanya yang membuat kita terbebani, kalu mau menangis, menangislah, menagislah ketika kita bersujud pada-Nya, insya Allah Ana kira itu lebih nikmat dan lebih “privasi”, bukankah Tuhan Maha Tahu apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya dalam kehidupan kita? Dan hanya pada-Nya lah kita memhon yang terbaik dari segala urusan? Ya tentu saja. ^^
6.Belajarlah kita mengerti, mungkin akan memakan wekau yang cukup lama, karena saya tahu untuk hati yang terluka, bahkan kecewa agak sedikit “sulit” untuk mengerti, dan yang sering terjadi pada kita, adalah kita merasa “ tak pantas, terbuang, atau bahkan tak dibutuhkan”, ya ya ya dan ya. Tapi sahabat, biar bagaimanapun... dalam perasaan yang seperti itu, bersyukurlah kita, karena sesungguhnya kita mempunyai hati yang indah di mata-Nya. Bukankah semakin kita tersakiti dan kita dapat bertahan, berusaha menguatkan diri kita itu adalah hal yang tidak mudah dilakukan? Dan bersyukurlah kepada Tuhan yang telah mempercayakan itu terjadi pada kita, karena kita terpilih menjadi pribadi yang kuat, insya Allah.
7.Benarlah sahabat saya yang mengatakan “ketulusan dapat mengalahkan segalanya....”, Yah, tulus, ketika bersedih pun apakah kita masih bisa memberi kasih sayang kita? Berbagi kesenangan? Yah tentu saja bisa, tidak perlu muluk – muluk, inilah yang Ana bilang terinspirasi dari status sahabat Ana “ bersedekah....”, memberi dengan ikhlas, bukankah bahagia itu pun bisa tercipta kala kita berbagi kesenduan kita bersama? Lihatlah saudara kita yang membutuhkan, yang kekurangan..., dan coba kita amati, ketika kita sesduah memberikan mereka sesuatu.., apakah yang kita dapatkan? Ya, Senyuman..., senyuman dan doa dari mereka, dan itu untuk Ana pribadi adalah sebuah kebahagiaan yang melegakan :). Sadarlah kita, ternyata masih banyak orang yang membutuhkan keberadaan kita, dan masih ada orang yang memerlukan perhatian juga kepedulian kita. ( percayalah, hati kita akan tenang setelahnya....) ga percaya? Silahkan buktikan..., asalkan dengan niat yang baik, dan ikhlas.
8.Rasa yang diniatkan dari hati..., insya Allah sudah menjadi amal dan akan tersimpan baik pahala dari-Nya untuk kita. Amin.
9. Berikanlah apa yang kita miliki, selama nurani itu masih tetap berada di tempatnya, dengarkan ia, dan belajarlah bersama nurani yang mungkin selama ini, kita acuhkan, karena sering kali kita lebih memilih emosional hati dan jiwa kita. Hmm, Semoga kita bisa lebih mengendalikannya, itulah mengapa manusia dikatakan akan lebih dewasa ketika ia menjumpai ujian dan cobaan-Nya, wallahu Alam. :)
Sahabat Ana yang baik hatinya...
Berbahagialah kita ketika kita dapat memberikan cinta, kasih sayang, perhatian, kepedulian bagi semua orang yang kita sayangi. Walaupun terkadang apa yang kita berikan, tidak ada respon yang baik seperti yang kita persembahkan, kecewa, sakit, lara, duka, nestapa, itu memang pedih. Tapi sabarkanlah air mata kita, jangan lelah untuk berdoa, berdoa yang terbaik untuk kita bersama tentunya. Keikhlasan itu, tiada batas untuk mengungkapnya, karena itu sesuai ridho Allah. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah berusaha, dan cobalah menikmati semua ini, kesedendirian ini, kelukaan ini, dan kesabaran yang masih kita sabarkan dalam intinya. Semoga Allah, Tuhan kita selalu ada, dan percayalah Ia Maha Mendengar, natkan hati dengan baik, dengan tulus..., ambilah nafas.. sepanjang mungkin lalu hembuskanlah bersama senyuman …:) ada yang pernah melakukannya? ( semoga saya tidak sendiri melakukannya...)
Hmmm, cukup panjang tipsnya .., hehehe, maaf yah. Tapi insya Allah Ana tidak akan menulis dari apapun yang belum pernah ana merasakannya. Untuk itu di tulisan hari ini, Ana berbagi, mungkin ada juga dari sahabat yang mau share sama Ana, silahkan masih Ana tunggu partisipasinya di sini, ^^ . bisa kirim email, atu di YM Ana, :) .
Okey baiklah, cukup untuk hari ini.., Ana mohon maaf sebesarnya, jika ada kata dankalimat yang tidak berkenan di hati sahabat semuanya, mohon maaf. Dan semoga terapi hati dari Ana, bisa bermanfaat untuk kita semua, Amin. Juga Ana masih tunggu share dari sahabat sekalian.., di pena hitam-ku? Di blog? Dan di fb ini..., terima kasih..., :)
nb : Thanks to Fadlan, yang statusnya ternyata membawa inspirasi tersendiri untuk Ana menuliskan ini, ^^, thx u sob?! Semoga kepahitan yang kita rasakan sekarang ini, akan berbuah manis di akhir nanti, Amin, teruslah berusaha berdoa...:) Bertahanlah dengan kuatmu.. atas segala hempasan yang menghujam dan membiru di hatimu..., perjuangkan tulusmu, teguhkanlah jujurmu.!!!hehehe.....*^_^*; chayoo!
Ratih. Septiana
Net Blogger II
9.44 am
Selasa, 22 Juni 2010
Assalamualaikum, salam sejahtera bagi sahabat semuanya, apa kabar hari ini? Semoga dalam keadaan baik, sehat, gembira, dan damai jiwanya, Amin. Pagi hari ini Ana mau berbagi soal hati, wooww.. tentang hati , yang bagaimanakah dan seperti apakah? Yuk mari.. kita simak dan pelajari bersama... ^^*
Terinpisrasi dari sebuah status sahabat di fb “Di antara keistimewaan sedekah adalah menolak bala (musibah)...”.( Fadlan Ryuzaki) Tapi di sini , pagi hari ini...., mungkin Ana lebih mengarah ke soal hati. Memberi, dan bersedekah itu ada karena niat, dan itu timbul dari hari nurani. Setuju? Baiklah. Lanjut...gan! :)
Kesedihan.
Ia ada karena kecewa, duka, terluka, atu gagal dalam berusaha. Semua itu menjadi satu dalam kehidupan kita. Dan kesedihan & kebahagiaan sudah menjadi barang tentu dalam bagian langkah perjalanan kita.
Hati.
Ia adalah cermin bagi jiwa dan raga yang bertindak menurut kehendaknya, namun hati pun memiliki masing – masing sisi, ada sisi hitam dan putih. Dimana hitam jika diutamakan maka akan tercipta warna yang pekat, dan apabila putih yang di pendarkan, maka akan ada secercah sinar indah dalam setiap perlakuan. :)
Nurani.
Bagian utama dari sisi hati yang terkang berubah, ia adalah murni, dan tak dapat diubah, karena diapun memiliki hak untuk memilih sesuatu apa yang ia setujui, dan lebih berobjek pada sisi positif dalam jiwa setiap manusia, Subhannallah. :)
“ pribadi yang kuat adalah dia yang tidak mengeluhkan keadaan dalam lingkungan, karena dia terlalu sibuk untuk mengubah keadaan lingkungannya” ( Mario Teguh Golden Ways “ Who am I ? “)
bisa dipahami wacana dari tokoh masyarakat kita bersama ini, terkaitnya juga dengan wacana beliau “ pribadi yang indah dan jiwa yang bijak adalah ia yang mampu berperilaku baik dalam seburuk – buruknya keadaan”. Masya Allah. :)
Baiklah sahabatku, yang sekrang sedang bersedih, sekarang lagi pupus, lagi patah, dan atu apalah itu …, semoga tulisan Ana pagi ini, meski dengan hati yang berbatas, dan pemahaman yang masih Ana gali lagi insya Allah, Semoga kita bisa melewati masa – masa krisis nya hati kita sendiri. Insya Allah, Amin.
Ada wacana juga , yang mengatakan jika ingin hati lebih tenang, lebih damai dan enakan, di saat kita merasa sedih, “maka tersenyumlah, dan itu bisa menjadi terapi hati tersendiri bagi kita yang melakukannya. “
Yah itu benar, tapi yang perlu di ingat di sini, adalah bagaimana kita mengerti hati kita sendiri, mengenalinya lebih dalam. Namun yang kerap terjadi adalah akan sulit untuk mengertii kemauan hati kita sendiri daripada kita mengerti orang lain. Ada yang merasa merasa begitukah? hehehe.... Mungkin ini juga hukum-Nya mengapa Tuhan menciptakan kita saling berpasangan, karena untuk saling melengkapi, dan mengisi,masya Allah. ^_^
Untuk mencoba menanangkan kesedihan ada beberapa tips dari Ana, yakni sebagai berikut :
1.Mensyukuri atas apapun yang terjadi, karena sadarlah bagi kita, tentu saja Tuhan tidak akan memberikan ujian dan cobaan di luar kemampuan kita, sekalipun kita merasa sangatlah berat.
2.Berdoa dan belajar untuk mengerti segala keadaan yang ada di depan kita, mintalah pada Tuhan dengan cara yang baik, agar kita di beri kekuatan, dan kesabaran, pun juga dimudahkan segala urusan. Insya Allah.
3.Lebih mendekatkan diri pada-Nya, namun Ana berharap kita mendekatkan diri kita pada-Nya, bukan hanya di kala sedih saja, karena kebahagiaan pun adalah ujian. :) okey?
4.Sering mendekatkan diri pada hal – hal yang bisa membuat kita nyaman, mungkin dengan hobi? Karena yang Ana tahu, jika kita sedih mungkin kita butuh waktu untuk menyendiri, dan ada kalanya juga kita tak mau bicara, diam. Apalagi dingganggu, dan mungkin ini saat tepat untuk merhuhasabah diri ( instropeksi diri). hm..hm..hm...,
5.Lepaskan segalanya yang membuat kita terbebani, kalu mau menangis, menangislah, menagislah ketika kita bersujud pada-Nya, insya Allah Ana kira itu lebih nikmat dan lebih “privasi”, bukankah Tuhan Maha Tahu apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya dalam kehidupan kita? Dan hanya pada-Nya lah kita memhon yang terbaik dari segala urusan? Ya tentu saja. ^^
6.Belajarlah kita mengerti, mungkin akan memakan wekau yang cukup lama, karena saya tahu untuk hati yang terluka, bahkan kecewa agak sedikit “sulit” untuk mengerti, dan yang sering terjadi pada kita, adalah kita merasa “ tak pantas, terbuang, atau bahkan tak dibutuhkan”, ya ya ya dan ya. Tapi sahabat, biar bagaimanapun... dalam perasaan yang seperti itu, bersyukurlah kita, karena sesungguhnya kita mempunyai hati yang indah di mata-Nya. Bukankah semakin kita tersakiti dan kita dapat bertahan, berusaha menguatkan diri kita itu adalah hal yang tidak mudah dilakukan? Dan bersyukurlah kepada Tuhan yang telah mempercayakan itu terjadi pada kita, karena kita terpilih menjadi pribadi yang kuat, insya Allah.
7.Benarlah sahabat saya yang mengatakan “ketulusan dapat mengalahkan segalanya....”, Yah, tulus, ketika bersedih pun apakah kita masih bisa memberi kasih sayang kita? Berbagi kesenangan? Yah tentu saja bisa, tidak perlu muluk – muluk, inilah yang Ana bilang terinspirasi dari status sahabat Ana “ bersedekah....”, memberi dengan ikhlas, bukankah bahagia itu pun bisa tercipta kala kita berbagi kesenduan kita bersama? Lihatlah saudara kita yang membutuhkan, yang kekurangan..., dan coba kita amati, ketika kita sesduah memberikan mereka sesuatu.., apakah yang kita dapatkan? Ya, Senyuman..., senyuman dan doa dari mereka, dan itu untuk Ana pribadi adalah sebuah kebahagiaan yang melegakan :). Sadarlah kita, ternyata masih banyak orang yang membutuhkan keberadaan kita, dan masih ada orang yang memerlukan perhatian juga kepedulian kita. ( percayalah, hati kita akan tenang setelahnya....) ga percaya? Silahkan buktikan..., asalkan dengan niat yang baik, dan ikhlas.
8.Rasa yang diniatkan dari hati..., insya Allah sudah menjadi amal dan akan tersimpan baik pahala dari-Nya untuk kita. Amin.
9. Berikanlah apa yang kita miliki, selama nurani itu masih tetap berada di tempatnya, dengarkan ia, dan belajarlah bersama nurani yang mungkin selama ini, kita acuhkan, karena sering kali kita lebih memilih emosional hati dan jiwa kita. Hmm, Semoga kita bisa lebih mengendalikannya, itulah mengapa manusia dikatakan akan lebih dewasa ketika ia menjumpai ujian dan cobaan-Nya, wallahu Alam. :)
Sahabat Ana yang baik hatinya...
Berbahagialah kita ketika kita dapat memberikan cinta, kasih sayang, perhatian, kepedulian bagi semua orang yang kita sayangi. Walaupun terkadang apa yang kita berikan, tidak ada respon yang baik seperti yang kita persembahkan, kecewa, sakit, lara, duka, nestapa, itu memang pedih. Tapi sabarkanlah air mata kita, jangan lelah untuk berdoa, berdoa yang terbaik untuk kita bersama tentunya. Keikhlasan itu, tiada batas untuk mengungkapnya, karena itu sesuai ridho Allah. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah berusaha, dan cobalah menikmati semua ini, kesedendirian ini, kelukaan ini, dan kesabaran yang masih kita sabarkan dalam intinya. Semoga Allah, Tuhan kita selalu ada, dan percayalah Ia Maha Mendengar, natkan hati dengan baik, dengan tulus..., ambilah nafas.. sepanjang mungkin lalu hembuskanlah bersama senyuman …:) ada yang pernah melakukannya? ( semoga saya tidak sendiri melakukannya...)
Hmmm, cukup panjang tipsnya .., hehehe, maaf yah. Tapi insya Allah Ana tidak akan menulis dari apapun yang belum pernah ana merasakannya. Untuk itu di tulisan hari ini, Ana berbagi, mungkin ada juga dari sahabat yang mau share sama Ana, silahkan masih Ana tunggu partisipasinya di sini, ^^ . bisa kirim email, atu di YM Ana, :) .
Okey baiklah, cukup untuk hari ini.., Ana mohon maaf sebesarnya, jika ada kata dankalimat yang tidak berkenan di hati sahabat semuanya, mohon maaf. Dan semoga terapi hati dari Ana, bisa bermanfaat untuk kita semua, Amin. Juga Ana masih tunggu share dari sahabat sekalian.., di pena hitam-ku? Di blog? Dan di fb ini..., terima kasih..., :)
nb : Thanks to Fadlan, yang statusnya ternyata membawa inspirasi tersendiri untuk Ana menuliskan ini, ^^, thx u sob?! Semoga kepahitan yang kita rasakan sekarang ini, akan berbuah manis di akhir nanti, Amin, teruslah berusaha berdoa...:) Bertahanlah dengan kuatmu.. atas segala hempasan yang menghujam dan membiru di hatimu..., perjuangkan tulusmu, teguhkanlah jujurmu.!!!hehehe.....*^_^*; chayoo!
Ratih. Septiana
Net Blogger II
9.44 am
Selasa, 22 Juni 2010
No comments:
Post a Comment