Friday, August 27, 2010

kembali pada-Mu





Bismillah...,


Ada sedikit kisah sewaktu Ana membuat KTP baru di kecamatan Banjarsari ini ( Solo) yang setelahnya hilang, yuk kita simak ^_^


Siang itu begitu banyak antrian di dalam kantor kecamatan ini , mau tidak mau Ana dan teman Ana waktu itu pun harus sabar menunggu. Tak sengaja Ana mendengar keluhan Ibu – ibu setengah baya yang duduk tepat di deretan paling depan di ruang tunggu. Penampilan Ibu tersebut memang masya Allah, nampaklah beliau seperti Ibu direktur sebuah kantor yang bonafit, pakaiannya pun sopan dan anggun, namun sangat di sayangkan setelah Ana mendengar sewaktu beliau berkata pada salah satu teman beliau yang juga duduk tepat di sebelahnya. “ Kalau caranya gini sih mendingan saya bayar lebih mahal saja, saya kan orang penting ga mungkinlah cuma nungguin perkara sepele seperti ini, bayar aja lebih mahal cepat jadinya beres kan?! “ tutur ibu tersebut sembari mengipaskan kipas dengan tangan yang agak genit. Lalu teman beliau pun tersenyum dan menjawab “ sabar to bu, ini kan kecamatan, yah kalu antri memang harus antri, kalau tidak mau yang mending kita cari hari lain saja biar ga sebanyak ini antriannya” . Ibu tersebut menyahut “ halah bu , bu, kita kan beda kalu dibadingkan mereka – mereka yang antri ini, paling cuma antri pembuatan surat orang yang tidak mampu, kalu kita kan orang penting jadi beda bu.” . Mendengar ibu tersebut berkata seperti itu, teman beliau seolah tak mau berdebat dan cukup hanya tersenyum saja. Tapi bagi Ana yang mendengarnya, hmm Astgfirullah..., sambil mengelus dada. Mana ngomongnya ditempat umum pula, Astgfirullah.... (lagi deh..)



Mengingat kisah di atas bagaimana jika Ana refresh dengan ayat Qur'an yang satu ini :


dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri
( QS. Luqman ayat 18 )


juga ini :

dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
(QS. Al Israa’ ayat 37 )

Astgfirullah, Astgfirullah, Astagfirullahaladzim...


sahabatku yang semoga selalu dirahmati Allah...

Terkadang kita lupa dan lalai dengan diri kita dan nikmat yang Allah berikan kepada kita. Semoga kita selalu dikaruniakan hati yang mengerti, sikap yang tawadhu' , rendah hati terhadap siapapun. Apalah artinya kesombongan?


Sadarilah dari mana kita berasal? Mautahu yuk kita belajar lagi ayat di bawah ini :

Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?"
(QS. Maryam: 67)

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim)."
(QS Al-Mursalat: 20-21)


Maka hendaklah manusia memperhatikan dan apa ia diciptakan. ia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar diantara bagian seksual daripada laki-laki dan perempuan.”

(Q.S At-Thariq:5-7)

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungan jawab)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan darinya sepasang; laki-laki dan perempuan."
(QS Al Qiyamah: 36-39)

Subhannallah...., Walhamdulillah, Walaillahaillallah..., Wallahu Akbar.


Sahabatku yang semoga selalu dikaruniakan kelembutan hati untuk mengerti oleh Allah,


Adakalanya kita manusia lalai dan terlalu terlena dengan kemegahan dunia ini. Bukankah juga harus kita fahami, dan kita sadari bahawasannya Ujian Allah tidak hanya berupa penderitaan dan kesengsaraan. Namun juga dengan kebahagiaan yang kita peroleh saat ini, dan tidak jarang dari kita yang terkadang lupa mengingat dari mana semua yang kita peroleh sekarang ini yaitu dari-Nya. Dari Allah, dan tidak ada yang kekal, semua titipan dan amanah. Demikianlah manusia memang bersifat lemah , seperti halnya dengan ayat berikut ini :


Dan adalah manusia bersifat tergesa “
( Al Isra :17 )

dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah “
(Al Kahfi : 54)

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apa bila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kabaikan ia amat kikir…”
(Al Ma’arij : 19-21)

Mereka itulah orang-orang yang lalai “
( Al A’raf : 179)

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Rabbnya
( Al ‘Adiyat : 6)

Astgfirullahaladzim..., ya Allah Semoga masih ada sisa waktu untuk kami memperbaiki diri yang terkadang melampaui batas ini..., Amin.

Kekayaan dapat membinasakan manusia. Yah, mengapa? Karena kekayaan, harta atau jabatan, sering sekali membuat manusia tergelincir dari iman dan taqwa kepada Tuhannya. Dengan harta terkadang manusia lalai. Dengan harta terkadang manusia menjadi kikir dan pelit, dengan harta juga manusia dapat menyombongkan dirinya, Nauzdubillah!!!

( Tausyiah by : K.H Zainnudin Mz “ Tabligh Akbar Ramadhan)

Sungguh kita berlindung hanya pada Allah dari setiap keburukan dalam dunia ini. Amin.

Tahukah sabahatku yang smoga dikaruniakan oleh Allah dengan hati yang mulia dariNya...,

Dengan shalat yang khusyu' pun kita benar – benar dapat merasakan betapa kecilnya kita, betapa pasrahnya kita sewaktu kita duduk dan menghamba pada Allah, segala keangkuhan, kesombongan seolah runtuh dan sirna, karena kita sadar betul kita berhadapan dengan siapa ?
( Allah) Dzat Yang Maha Tinggi. Selain itu, dampaknyapun begitu luar biasa bagi kesehatan kita, karena dari segala ketegangan otot saraf, hati atau pun fikiran dapat menjadi kendor, tenang, karena kita merasakan bahwa kita dapat menyambung dengan Allah.

Dalam bentuk realisasi dan manfaat, shalat pun insya Allah dapat teraplikasi dalam kehidupan sehari – hari, dan insya Allah itu bisa kita rasakan jika kita melakukannya dengan sungguh – sungguh dengan niat kita. Bukankah shalat itu untuk mencegah sifat yang munkar?

Cobalah kita liat dengan keadaan sekitar kita sekarang ini,
Betapa banyak seseorang yang tinggi jabatannya dalam kehidupan ini lalu direndahkan Allah derajatnya, dan sebaliknya manusia yang rendah jabatannya kemudian Allah angkat tinggi derajatnya.

( Tausyiah by Ustadz Abu Sangkan “ Keajaiban Shalat)


Allah Maha Mengehendaki segala apapun yang Ia kehendaki untuk terjadi. .
Allah menilai hamba nya tidak dari harta, bukan dengan tahta atau jabatan maupun gelar. Tapi Allah menilai hamba-Nya dari segi ketaqwaan hamba-NYa yang mereka punya.
Ingat hadist ini? :

Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan rupa kamu, tetapi Dia melihat kepada hati kamu…”

(HR Imam Muslim)

Jika saja manusia telah menemukan hatinya...
jika saja hati manusia telah menemukan jati dirinya yang sesungguhnya
jika saja jati dirinya telah menemukan nuraninya...
sungguh ia akan merasa tak berdaya dan merasa tak punya kuasa atas apapun yang digenggam nya, karena semua perbendaharaan hidup ini adalah Allah yang mengaturnya. Dan semu akan bermuara kembali pada-Nya.

Sadarilah hati yang mengerti...

bagaimana jika yang kita punya dan miliki sekarang ini diminta dan diambil kembali pada “Pemiliknya”?
Punya hak apa kita untuk meng-angkuhkan diri dan membangga – banggakan diri atas apa yang kita peroleh sekarang ini?
Sungguh jika Allah tidak menutup aib – aib kita, semua orang yang memandang indah dan anggun pada diri ini akan berlari benci atu bahkan menjauhi kita karena Allah.
Tidak takutkah kita dengan amanah yang terkadang kita sia – siakan atu kita belokan haluannya?
Tidak takutkah? Sementara Sungguh Tuhan itu Maha Melihat dan Menyaksikan Segalanya yang kita perbuat!

Dalam hidup, kita berbagi.
Dalam kehidupan kita berlajar bersama untuk saling menghormati dan menghargai.
Dalam hidup kita menyandarkan diri hanya pada Illahi,

Sahabatku,
maknailah hidup kita dengan kita memperbanyak ber-muhasabah diri, berempati dengan kerabat dan smua orang, dengan begitu insya Allah kita akan menemukan satu keindahan yaitu nyaman, dan inilah iman. Begitu indah nya orang yang beriman, dan selalu rendah hati.

sadarilah hati yang mengerti...,

waktu dan hidup ini bukanlah untukmu..
kebahagiaan dan penderitaan ini tak cukup menjanjikan syurga bagimu...
karena 1 langkah kebaikan dalam hidup tak cukup untuk menutupi segala hitamnya mahar ini....

sadarilah hati yang mengerti....
dan katakanlah dengan penuh kesantunan dari dirimu,
ucapkanlah...
hari ini dan seterusnya...

“ Allahu Rabbi, anta ya Rabbi..., Aku kembali pada-Mu...
Sungguh smua milik-Mu....,
Ya Allah Tuhanku,
Ampunkanlah , maafkanlah atas segala kelalaian diri ini...
beri kan padaku kesempatan waktu untuk menjadi hamba-Mu yang lebih baik lagi..
karuniakanlah padaku sikap yang selalu rendah hati,
dan mampukan aku mengerti atas segala risalah-Mu dalam hidupku....
sanggupkan aku untuk selalu bersegera meraih hidayah-Mu...
dan sungguh aku berlindung pada-Mu atas keburukan yang Enkau sematkan dari segala kebaikan yang Engkau berikan padaku..."

Amien...


Nb : Semoga catatan ini bermanfaat, mohon maaf jika terkesan menggurui, namun sungguh dengan hati dan diri yang berbatas ini Ana hanya mau berbagi, mohon maaf jika Ana pernah ada salah dan terkesan sombong atas hasil karya dan tulisan ini. Mohon maaf, jika Ana selalu meminta sahabat untuk ijin terlebih dahulu jika ingin copas, atu bahkan Ana mengatakan “tolong berikan alamat sumber aslinya”, mohon maaf sedalam – dalamnya, Ana tidak bermaksud negatif ataupun menyombongkan diri, sungguh takut dengan Allah yang banyak memberikan Ana inspirasi. Mohon maaf sekali lagi, Semoga Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk menyadari kesalahan – kesalahan yang kita perbuat, dan memberikan waktu-Nya untuk kita dapat memperbaiki diri, Semoga tidak ada yang berlebihan, dan Semoga kita bisa membuat sejarah yang indah untuk dikenang para sahabat kita, dan sampai nanti kita bertemu di kesempatan yang lebih baik lagi dari sekarang ini. Insya Allah Amin.




Ratih Septiana

Net Blogger II
Sabtu , 28 Agustus 2010
10. 35 am

2 comments:

Bilur Embun said...

Assalamualaikum adikku... (^_^)

Dalam keadaan terjepit, manusia selalu memperlihatkan sifat aslinya...
Mungkin ibu itu juga begitu...

ALhamdulillah..., masih diberi kesadaran dan kesabaran untuk menghargai dan menghormati sesama.

Af1 ya dik..., mbak hanya bisa baca tulisan adik di sini, yang di fb belum sempet...

Salam... (^_^)

white_rose said...

waalaikumsalam,

iyah Alhamdulillah...,

iya mbak g papa ^_^