Monday, May 30, 2011

Muhasabah Cinta ( bersama-MU)


Bismillah....


Hari ini.. ku temui cinta yang sesungguhnya..

Dimana rasa yang dulu sungguh tiada yang lebih berharga …..

daripada satu genggaman bara yang menyala…



jika cinta itu perih…

biarlah ini lebih perih dan perit lagi…

jika cinta itu butuh pengorbanan..

biar saja kekejaman zaman, dan bahkan buah pikiran – pikiran yang menyimpang menjadi bukti kesungguhan…



di atas Ridho dan Restu-NYA kini jiwa kecil itu memulai langkahnya…

tak mudah tak menjadikan arti baginya susah…

patah dalam hari yang bergerilya dengan waktu…

adalah sbuah kewajaran yg akan meninggalkan sbuah pelajaran…



dan adakah yang lebih indah ketika CINTA itu BENAR BERTASBIH?

Bukan pada egonya nafsu…

Bukan pula menempatkan perasaan atas nama AGAMA dan ILLAH nya…

Tapi benar UTUH kembali pada sang PENCIPTA RASA dan PENGOLAH JIWA…



ku jadikan keterbatasan waktu ini yang ‘kan membingkis segala perih, suka, dan dukaku…

ku bariskan tinta ini dengan penaku…, dengan segala kesaksianku…



jika memang ini hanyalah yang terkecil dari sbagian besar pahlawan Ba’dar ataupun Uhud-ku…

maka biarlah ALLAH saja yang Tahu…



bagaimana resah hati dan sedih ku melihat lukisan ISLAM ku…( saat ini)

dan betapa getirnya jalan ketika ku berada dalam barisan “utama”…

namun demi CINTA…., smoga sang KUASA kuatkan semua…



Hasbunallah wani’mal wakil….

La haulla wa laa quwatta illa billah….







Bersama jalan CINTA para “pejuang”

Ratih .Septiana

White_Rose

Alifah Nisrina Dhiatulhaq



WIDAD ‘HOME

Sabtu, 28 Mei 2011

10.21 am











Bismillah...



sekarang haruskah lagi ku membuat senduan kesemuan CINTA?

sementara ku tahu pasti dan ku faham betul

itu bukan TIDAK PENTING, tapi ITU BUKAN YANG UTAMA

......AMANAH hidup ini jauh lebih besar dengannya kita berperan bersama sbuah IMAN...



aku tetaplah aku

tapi aku berbeda dgn aku yg "dulu"



selamat datang wahai CAHAYA IMAN ...

ku rindukanmu yg telah lama tertutup oleh ke-JAHILIYAH-an.

Subhannallah... Walhamdulillah…,Allahu Akbar…





Untuk jiwa yang masih terkungkung cinta yang semu…



Kita pernah dan bahkan sering menangisi kekelaman kisah dan cerita cinta dengan seseorang yang kita cintai, tapi sadarlah kini, apakah kita pernah dan sesering itu pula menangisi rasa bersalah kita dan dosa kita pada cinta yang semestinya KITA JAGA ini? Cinta yang ALLAH bagi , bukan hak “pasti” bagi kita wahai hati yang mengerti…, karena itulah hanya ALLAH saja yang membolak – balikkan hati manusia.







Demi Dzat yang jiwaku dalam genggaman-NYA…



Untukmu wahai hati yang halus….



Tidak ada cinta yang tak suci…

Cinta itu fitrah, Kemuliaan yang AGUNG dan TERTINGGI dari sang MAHA PEMBERI…

Dan pantaskah kita ? jikalau yang diinginkan kita adalah suatu KEBERKAHAN namun “cara – cara” yang kita guna saat ini adalah suatu hal yang “jelas” di tentang oleh ajaran AGAMA dengan ke –HAQ-annya? Apakah masih pantas kita menerima “rahmah” itu?

Adakah seorang pencuri yang dia berhasil mencuri dan barang yang ia curi menjadi darah yang halal baginya dan keluarganya lalu kemudian ia meminta agar Allah agar Memberkahinya?









Dalam hadist ke 10 An Nawawi



Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah saw bersabda :





Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya :



Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah.

Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu.

Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.



( Hadist Riwayat Muslim).









Dari Al qur’an Surah Al Baqarah : 42

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya.”



Apa yang ada dalam Benak KITA setelah kita membaca dan memahami ayat ini?

Adakah lagi / alasan hal untuk menyangkal kebenaran ini ?

Sementara kita tahu AL QUR’AN tidak ada keraguan di dalam nya…









Ingatlah sahabatku,

Semakin kita berontak dari kebenaran yang ada ( Al qur’an ) semakin nampaklah pula “siapa diri kita sebenarnya”, semakin kita berbantah dan menjadi “pembangkang” yang ulung semakin nampaklah pula sejauh mana “ iman “ kita. Sedangkan pengakuan yang sering kita ucapkan “ Aku mencintai Allah dan Rasullullah”, bahkan yang lebih penting lagi adalah kita semua telah ikrarkan diri kita dengan kalimat SYAHADAT. “aku bersaksi tiada TUHAN SELAIN ALLAH dan RASULULLAH adalah UTUSAN ALLAH”.





Apakah kita fikir hanya sampai di situ saja?

Adakah IMAN itu hanya sampai pada ucapan kita berbicara ?

Tanpa bukti? Tanpa tindakakan kita untuk meyakinkan orang yang mendengarnya?





IMAN adalah LISAN , HATI, dan PERBUATAN.







JIKA CINTA PADA MANUSIA saja dapat kita TEBUS dengan harta, dan nyawa…, jiwa dan raga…

BAGAIMANA PULA dengan ALLAH yg telah MENCIPTAKAN KITA?

Yang KITA SUDAH BERSAKSI, BERJANJI pada DIA dan RASULNYA….

Bagaiman SAHABAT? Manakah yang lebih utama KITA letakkan CINTA KITA?







Adakah pernah KITA sejenak sadari.. bahwa setiap mereka yang KITA cintai, jiwanya berada dalam genggamanNYA? Dan ketahuilah bagi KITA SEMUA bahwa ALLAH saja yang BERKUASA atas SEGALA SESUATU.







Wahai nurani yang bening dan bahkan lebih bening dan dari tetesan embun pagi…



Ku sampaikan padamu sesuatu yang kini membuatku lebih tegar dari masa kelamku…

Bersama Muhasabah Cinta yang sesungguhnya…

Perenungan tidak hanya sampai pada air mata yang menetes karena sebuah “penyesalan…”

Karena sebuah “taubat” juga tidak akan terlaksana jika hanya sampai pada kata yang terucap…





JIKA mengaku cinta, maka buktikanlah… cinta KITA …

JIKA bersaksi… maka berlakulah sebagaimana saksi yang jujur…,

yang patuh untuk menyampaikan dan membawa apa – apa yang di benarkan olehNYA…







kembalilah, kembalilah pada yang dikatakan hati kecil itu…

sungguh ALLAH itu MAHA PENGAMPUN bagi hamba-NYA yang bersegera memperbaiki diri dari segala kekhilafannya…, JANJI ALLAH MAHA BENAR bagi orang – orang yang beriman.









“Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”

(QS.al-Baqarah:192).







“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sungguh Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, dan bahwa sungguh azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.”

(QS. al-Hijr: 49-50).







Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata:

Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:



Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “



(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).









CINTA yang murni dan suci itu adalah amanah bagi KITA…, dan amanah adalah tanggung jawab yang BESAR.

Dan sesuatu yang BESAR, tak akan dapat kita kuat mengangkatnya tanpa ijin-NYA, maka kembalilah kita padaNYA atas segala ikhtiar dan doa…

Luruskan niat, dan jagalah kebaikkan pada hati ini…

Jaga cintamu, cintaku dan CINTA KITA…

CINTA itu indah ya akhi, ya ukhty….



Cinta itu adalah FITRAH ILLAHI RABBI...



MAHA SUCI ALLAH YANG TELAH MEMBERIKAN SEMUA INI....

...

tapi adakah pemberian itu selalu dilepas tanpa sebuah AMANAH? Tanpa adanya UJIAN?



cinta itu diberikan karena untuk dijaga dan dilestarikan, ia memiliki tempat yg layak baginya....



bukan tempat untuk menjual JANJI MURAH yg berasaskan sebatas dari HATI dan KETULUSAN semata..



HATI itupun perlu ditempa dengan IMAN agar IA DAPAT MENGENAL KEBENARAN dengan KEBENARAN, karena KEBENARAN memiliki CAHAYA ( Mu'adz bin Jabal)



tidak ada nama CINTA yg berujung DUSTA, jika dalam jalan ALLAH KITA telah lurus untuk melangkahkan kaki ini bersama perintah dan petunjuk-NYA…



Wallahu A’lam….







For a “real” LOVE







Bismillah....





sendu hari ini...

dan aku masih saja sendiri....

namun dengan cepat keindahan-Mu...

membuat fahamku berwarna ...



berfikir tentang ini semua

pesona - pesona yang terhambar dari rupawan sang pujangga ...

mengukir senyum jauh lebih berkembang dari sebelumnya....





Subhannallah...Alhamdulillah



apa yang harus aku tulis dalam catatanku kali ini?

sementara hidayah-Mu terlalu indah hingga membuat aku tak mampu menyeimbangkan setiap kalimatku...





ku mendengar dari suara - suara hati yang terpanggil oleh-Mu...

berayun merdu dalam setiap langkah luruh waktu...



wahai Allah...

wahai Rasulullah...





ku mencoba menyingkap kehidupan ini bersama hati kecilku...

dengan semerta jiwaku yang sempat rapuh karena ketidak mengertianku...



kemudian perlahan seberkas cahya-Mu menggores dalam jejak kisahku...

menjadikan ku penuh dan utuh semula seperti waktu sebelum aku berdiri bersama noda - noda ini...



Allah...

Rahmat-Mu Meliputi Segala Sesuatu..



ya Rasulullah...

adakah engkau tahu?

sepotong hati ini mencari kecintaan dari sosok dirimu...

dan perangaimu membuat sekitarku terlukis begitu syahdu ..

ketika mata hati berjumpa dengan jiwa - jiwa peneguh bersama ajaranmu ...





Indah....

Begitu Indah...



ada sepercik kerinduan...

dalam..........

jauh tak mampu terukur tanpa adanya kesyukuran...



kesederhanaan yang membuat hatiku kelu...

aku cinta....

aku rindu....





begitu lama fikir ini menjelma dengan rangkaian - rangkaian kejujuran...

tapi biarlah ku katakan....



hidayah-Mu...( ya Allah )

kecintaan-Mu...( ya Allah )



menjadikan rona kasih membingkai dan meniti mimpinya...

tertuang dalam alunan - alunan cintanya pada dien-Mu..

bersama tutur dan laku...



membawa kedamaian ...

yang menjelaskan bahwa kemegahan dapat terlahir dari sebuah kesederhanaan.

ya Muhammad ya Rasulullah...





biarlah memekik asa ini pada doa - doa harapan ( pada Allah saja..)

ku sekatkan sedikit jejaknya pada tinta atas nama cinta karena agamanya..



semoga khayalan sang perindu syurga..

kan selalu terjaga bersama istiqomahnya..

teguh atas kesetiaan yang ia berusaha menjaganya.....



Insya Allah... Insya Allah.. Insya Allah...



Inspired by Maher Zain*

Jakarta

Sabtu, 12 maret 2011

14.41 wib





“Takutlah kepada Allah. Laksanakan kewajiban Anda kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya, sebab tidak semua orang yang melaksanakan kewajibannya kepada Allah dapat melakukannya dengan sebaik-baiknya.”



(Syaikh Ibnu Utsaimin, Mizanusy Syari’ah, hal. 10-11).







Bismillah....



aku hanya potongan hati yg hina....

yang berusaha membersihkan maharku atas izinNYA..., yakin bersama Janji-Nya



...sisa waktu menjadi perjalanan dimana dunia yg tak pernah libur ini menyerukan tentang suatu yg musti dijelaskan secara UTUH & NYATA



biarlah KEMATIAN itu ku pandang indah, atupun sebagai rindu pelepas sudah setelah menjalankan 1 amanah yg sekarang berada di tengah tengah sebuah MUHASABAH



insya ALLAH, La haulla wa laa quwatta illa billah..





Alhamdulillah....





Nb : Mohon Maaf atas segala kekurangan, aku berlindung dari sebuah kemunafikkan, dan Kebenaran hanyalah MILIK ALLAH. Biarlah serpihan hati ini menyampaikan sesuatu yang sedikit ini, janganlah memandang siapa aku yang berkata, namun lihatlah apa yang aku bawa, tiada yang cacat sedikitpun pada qalam – qalam-NYA yang MULIA, Subhannallah…,

Semoga bermanfaat dan Allah pun Ridho, Semangat wahai sahabat…, tiada yang mustahil untuk sebuah tujuan yang “mulia” jika kita bersungguh sungguh! KEEP FIGHTING FOR MUSLIM!!! ^_^







Ratih Septiana

White_Rose

Alifah Nisrina Dhiatulhaq



Jakarta,

WIDAD HOME

Sabtu, 28 Mei 2011

3. 41 pm

No comments: