Saturday, February 27, 2010

Pantaskah ku berucap Rindu ?




Bismillah.....


Allah Ta'ala berfirman:

"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'." (al-lsra': 109)

Malam begitu tenang dan terasa syahdu, sendu hati ini menyertakan langkah untuk menyegerakan perjumpaan itu. Rasa malas yang terkadang menguasai keinginanku, sungguh jatuh bangun harus aku perjuangkan demi ridho-Nya padaku. Aku adalah seorang hamba Allah. Aku adalah seorang yang hina, diciptakan karena-Nya untuk menuruti segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Tunduk serta sujud pada-Nya, pada Kebesaran-Nya. Allah Subhannahu Wa Ta 'alla.

Tahukah sahabatku yang dimuliakan hatinya?

Masih aku bertahap untuk mempelajari, memahami dan mencerna isi kandungan ayat – ayat suci-Nya. Kisah dan cerita yang paling indah dan nyata kebenaran-Nya. Hampir – hampir aku tak kuasa menahan air mata yang bergerumul di sudut pelupuk mataku. Kisah dari nabi kita yang Mulia, Muhammad saw. Kisah dari nabi Ibrahim, Maha Suci Allah akan segala ciptaan-Nya. Perjuangan dan tanggung jawab yang diemban sungguh berat adanya. Mengupayakan Agama ini sebagai landasan sebagi contoh dari insan utama. Subhannallah. Kesabaran beliau, keteguhannya, kelembutan perangainya, dan rasa welas dan asihnya, begitu memikat hati. Dialah Rasulullah, Nabi Mulia kita.

Aku sungguh malu, jika aku menyebut sebagai hamba-Nya dan pengikut rasul-Nya. Aku sungguh malu jika aku mengatakan aku mencintai Dia dan Rasul-Nya, tapi lihatlah diri ini begitu hina dan sulit untuk berkorban demi cintaku pada-Nya, pada Rasul-Nya.

Pernahkah kita merasa demikian adanya sahabat?

Bersyukurlah, jika perasaan itu masih berada dalam nurani kita. Itu suatu tanda bahwa Allah masih maukan kita berupaya untuk menggapai ridho-Nya. Dan Dia pun dapat mencintai kita.

. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Ada tujuh macam orang yang akan dinaungi oleh Allah dalam naunganNya pada hari yang tiada naungan melainkan naunganNya sendiri - yakni hari kiamat, yaitu imam - kepala atau pemimpin - yang adil. Pemuda yang tumbuh -sejak kecilnya - dalam beribadat kepada Allah, orang yang hatinya tergantung - sangat memperhatikan -kepada masjid-masjid dua orang yang saling cinta-mencintai karena Allah, keduanya berkumpul atas keadaan sedemikian itu dan keduanya berpisah atas keadaan sedemikian itu pula, orang lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan berparas cantik, lalu ia berkata: "Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," - demikian pula sebaliknya, yaitu wanita yang diajak lelaki lalu bersikap seperti di atas, juga orang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu disembunyikan sedekahnya itu sehingga seolah-olah tangan kirinya tidak tahu apa yang dinafkahkan oleh tangan kanannya dan orang yang mengingat pada Allah di waktu keadaan sunyi lalu melelehlah airmata dari kedua matanya." (Muttafaq 'alaih)


Cinta adalah berani sakit, cinta adalah berkorban.

Jika mencintai pun kita merasakan yang demikian, maka sesungguhnya kita pun harus memperjuangkan keutuhan cinta kita untuk Agama-Nya, demi cinta-Nya pada kita.


Dalam hati ini, tiada yang lebih indah selain rasa rindu.
Rindu yang selalu datang jika suara penyeru-Nya telah diperdengarkan.
Rindu ini semakin mencuat, jika qalam – qalamNya mampu mengikat jiwa
dan mengisi hati yang hampa dengan lembut pengertian dari kisah kasih kekasih-Nya
Rasa takut dan tunduk ini semakin meraja dalam raga, ketika kita sadar …
bahwasannya kita hanyalah seorang manusia yang sungguh tidak mempunyai arti apa – apa


Aku takut, pada siksaan-Nya. Aku takut pada hukuman-Nya. Sungguh Aku takut pada kerasnya dalam Keadilan-Nya. Pun aku selalu rindu dan dahaga akan ridho dan kasih sayang dalam Kesempurnaan cinta-Nya.


Sadarlah kita manusia, semua berada dalam genggaman Allah. Jika saja Allah mau dan mencabut nyawa kita dalam hitungan detik. Maka Allah hanya berfirman “terjadilah, maka terjadilah”. Laillahaillallah..., Waasyahdu Anna Muhammadarasulullah. Allahu Akbar. Berusahalah kita selalu bermusahabah, instropeksi diri. Lebih mendekatkan diri ini pada-Nya. Sempatkah kita merasa ketika ujian dan musibah itu ada? Pada siapa lagi kita mengadu? Kepada siapa lagi kita memohon perlindungan dan keselamatan? Dan sungguh kita benar – benar termasuk orang yang sering lalai dan lupa, dan bahkan sering mendahulukan keinginan yang sementara, daripada segera menuju pada-Nya. Astagfirullah, Astgfirullah, Astgfirullahaladzim...., Ampunilah kami ya Allah. Ampuni kami.

Allah Ta'ala berfirman lagi:

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan kita semua,
kemudian mereka bertindak lurus - berpendirian teguh dalam kebenaran - maka mereka tidak akan merasa takut dan tidak akan merasa berdukacita. "
 
"Merekalah yang dapat menempati syurga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan dari
apa-apa yang mereka lakukan."
(al-Ahqaf: 13-14)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Bersengajalah secara sederhana - tidak sangat muluk-muluk ataupun teledor - dan bertindak luruslah, juga  ketahuilah bahwasanya tidak seseorangpun yang dapat selamat karena amalnya." Para  sahabat bertanya: "Sekalipun Tuan sendiri juga tidak - dapat diselamatkan oleh amalnya.?" 

Rasulullah." Beliau s.a.w. menjawab:

"Sayapun tidak dapat, kecuali jikalau Allah menutupi diriku -memberikan karunia padaku - dengan kerahmatan daripadaNya serta dengan keutamaanNya." (Riwayat Muslim)

Para ulama berkata: Makna
istiqamah, yaitu tetap taat kepada Allah Ta'ala. Mereka mengatakan bahwa istiqamah itu adalah termasuk dari golongan jawami'ul kalim - yakni sedikit kata-katanya tetapi luas pengertiannya - dan istiqamah itulah yang merupakan kenizhaman segala perkara.

Inilah Rasul kita, seseorang yang datang memberi peringatan dan petunjuk Allah Ta 'alla. :) Walhamdulillah, dan semoga air mata kita terjaga dalam ketakutan kita terhadap siksa Allah, ketundukan kita hanya karena kita menyadari bahwa Allah saja yang Berkuasa. Dan Kerinduan kita pada Allah dan Rasul-Nya kita jadikan utama dalam kehidupan kita demi menggapai ridhoNya, dan demi pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman - dalam Hadis qudsi :

"Barangsiapa memusuhi kekasihKu, maka Aku memberitahu-kan padanya bahwa ia akan Kuperangi - Kumusuhi. Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekat padaKu dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih daripada apabila ia melakukan apa-apa yang telah Kuwajibkan padanya. Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekatkan padaKu dan melakukan hal-hal yang sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah yang sebagai telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, Akulah matanya yang ia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang ia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Andaikata ia meminta sesuatu padaKu, pastilah Kuberi dan andaikata memohonkan perlindungan padaKu, pastilah Kulindungi." (Riwayat Bukhari)


Semoga kerinduan ini tak hanya sebagai penghias iman kita terhadap-Nya dan rasul-Nya. Dan malulah kita terhadap Dia, yang masih sering kita lupakan dan abaikan demi nafsu, dan keinginan yang semata mata memuaskan kita, Astgfirullah. Tahukah kita? Bahwa Allah itu sungguh Maha Sabar. Dengan segala cacian, makian dari umat yang terdahulu bahkan sampai sekarang. Takut, takutlah kita kepada adzab-Nya. Mengertilah, di mana kita berada saat ini itu tak lepas dari cinta Allah kepada kita hamba-Nya. Bukankah seharusnya kita lebih takut pada DIA dibandingkan dari apa yang sedang berada di hadapan kita saat ini? Semua kunci dari pintu yang kita mau ada pada-Nya, dan untuk mencapai keberkahan-Nya, maka kita memang harus rela sakit dan berjuang, tentu saja (insya Allah) dengan cara yang berkah pula. Ingatlah kita tidak akan pernah ada jika sungguh Allah tidak mengizinkan kita hadir dalam dunia yang sekarang ini kita nikmati keindahan-Nya. Walhamdulillah Ala Kuli Hal. Semoga keistiqamahan yang kita perjuangkan yang kita asah dan kita pertahankan akan selalu beserta sampai kelak ajal merenggut nyawa kita menghadap-Nya. Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah. Amin.

menikmati malam panjang dengan bermunajat pada-Nya.
Yang Maha Pengampun lagi Luas dengan Lautan Maaf...
Ampunkanlah kami atas segala dosa dan kekhilafan kami sebagai manusia yang hina dina
Kau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
cintailah kami dan jadikanlah kami sebagai hamba yang nantinya kan Kau beri naungan di hari akhir …
dimana kami sungguh berdiri sendiri, dan tiada pertolongan selain dari Engkau wahai Tuhan kami
perlahan hatiku serasa teriris pedih dan luka karena dosa -dosa.
Allahu ya Rabbana....
jadikanlah hati ini hidup bersama sinar dan cahya dari-MU
tuntunlah mata hati kami yang buta dengan gemerlapnya dunia,
jadikanlah nasehat dari rasul-MU sebagai penggugah iman kami kepada ajaran-MU
dan kami mohonkan atas kebaikan kami di dunia dan akhirat-MU
serta selalu rindukanlah kami dan hauskanlah kami akan cinta-MU dan kasih-MU
Amin



Nb : Nasehat juga untuk saya sendiri sebagai penulisnya, semoga kita dapat bersama – sama memasuki syurga dengan kemuliaan Allah SWT, insya Allah, amin.



Ratih Septiana

Blogger 2
28.02.10
1021.am

No comments: