Friday, March 5, 2010

Bahagia Untukmu


Bismillah....


Mentari tersenyum hangat menyapa , disertai gerak gemulai udara menelusup di setiap rongga – rongga sukma. Udara begitu segar, Lepas ku memandang awan – awan putih yang berarak ke tepian garis pandang mata. Kicauan burung bernyanyi merdu. Ya Rabb, damai nian apa yang aku lihat, dengar dan rasa ini. Walhamdulillah.


Tawa dan canda kecil mungil itu meriuhkan suasana. Lucunya, masya Allah. Wajah polos nan lugu itu memamerkan gigi – gigi susunya, saling beradu pendapat layaknya kalangan orang dewasa. Pancaran sinar yang begitu terang, menyemangatkan siapapun yang melihat dan ikut serta di dalamnya.Tapi ya Allah, kenapa secara bersamaan pun dadaku seolah terhantam seruan angin yang bergerumul, menerpa sisa pandangan mereka dihadapku?. Sakit. Ataukah karena kerinduan akan bersama itu dengannya? Entahlah...,

Jika waktu kan memberikan aku kesempatan yang lebih dari hari ini, aku akan berusaha memperjuangkan apa yang telah aku punya untuk mereka (insya Allah). Apabila kakiku masih sanggup untuk berdiri, aku akan berjuang untuk mempertahankan senyum itudengan setengah hatiku yang terluka. Dan bila tulus itu masih putih, bantulah aku ya Allah untuk menjaganya, agar sedikitpun aku tak akan mencemarinya dengan warna yang sekalipun samar dilihat dengan mata hatinya. Luka, biarlah disini. Gantikanlah ini sebagai bahagia yang lebih pantas untuk menerimanya, sungguh ya Rabbana, Kau Maha Tahu. Dan sungguh tiada daya dan upaya melainkan pertolongan -MU. Aku tidak mau meredupkan binar dari sinar mata yang indah & lincah itu hanya dengan kegaulauan yang tengah aku hadirkan. Satu kenyamanan yang aku yakini untuk selamanya yang akan ia butuhkan dan yang kan ia rindukan. Kebersamaan, dan keutuhan. Pertalian yang kuat, dan hidup sebelum aku masuk satu diantaranya. Ya Allah, Ampuni aku. Tolonglah aku dari pengetahuan dari ap ayang tidak aku tahu, sedangkan Kau Maha Mengetahui, Tunjukkan jalan-MU ya Allah.Yang cukup aku tahu sampai saat ini adalah karena cinta itu sebuah kejujuran, dan pengertian yang dimana ia harus siap kapan saja untuk di posisikan dalam keadaan yang semualanya akan membuat ia sulit untuk menerima.. Dan semua itu akan berpautan dengan uraian luka yang menjadi sebauh keikhlasan, dan kebahagiaan untuknya. Untuk dia, untuk mereka. Semua tak akan bisa tanpa-MU, Dan Cukup bagiku Kau ya Allah. Obati lukaku. Amin.




Ratih Septiana

Gubuk Kecil Tersembunyi
08.55 wib

No comments: