
Bismillah...
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al-Baqarah: 214)
Gerak langkahku mungkin masih kan tetap sama seperti yang dulu...,
tak pernah kuingini untuk berubah meski sedikitpun itu merayuku...
Bukankah cinta itu rela berkorban?
Dan apa yang terasa berat itu kan terurai sebagai ikhlas...,
dan itulah sebuah penilaian,
aku masih tak tahu sejauh manakah aku berusaha dan berjuang dalam keikhlasan itu...,
ku terlalu lugu dan setia dnegan kejujuranku,
semoga niat ini pun dapat ternilai baik di pandagan kasih suciku
untuk setiap nikmat-Nya..,
dan berkah yang selalu IA kirimkan lewat uji dan coba...,
Allahu Akbar...,
Sedikit akan Ana torehkan perjalnan Ana Semoga ini dapat menjadi bagian taaruf kita, ^^ insya Alah amin.
Sepeninggal Ibu, memang terasa berat bagiku, semasa SMK dulu, taka da waktu luanng yanglebih, yang dapat ku gunakan untuk bermain bersama teman – temanku. Terlebih Bapak yang di luar kota secra tidak langsung juga menuntut Ana menjaga adik – adik smua. Adakah rasa kecewa? Yah, mungkin ada, tapi insya Allah pada saat itu, Ana hanya yakin, inilah yangterbaik bagi Ana, dan semua. Allah Maha Tahu. ^^. Beratkah untuk menjadi kakak pertama? Dan mengarahkan nasehat yang terkadang tak mampu diterima? Memebrikan perhatian sednagkan Ana pun butuh? Hmm, Masya Allah, beratnya. Tapi sungguh Ana berusaha semaksimal mungkin. Yang Ana pegang waktu itu adalah, “ Aku harus bisa menjaga nasehat ibu” bahwa pendidikan itu adalah yang utama, mandiri, dan disiplin. Hmm, susah kaliyak, apa lagi adik Ana 3 cowo semuanya hehehe. Puyeng amatir bo?! =))
Banyak Guru yang dekat dengan Ana, menaruh simpati juga iya, karena Aku anak pertama, masih berusia 16 tahun yang mau tidak mau harus mandiri tanpa seorang Ibu. :)
Lepas SMA, Ana di minta di Bali, ke rumah Bulek, ( adik Almrhumah Ibu) untuk ikut bersama beliau, dan bekerja di sana. Memang Ana berfikir, Mau cepat mencari kerja, untuk membantu keluarga, biarpun Ana adalah perempuan, Ana tidak mau bergantung pada saudara, dan Ana mau mandiri. Tak langsung pergi ke Bali. Ada teman bapak yang baik hati, yang memberi bantuan, untuk Ana kuliah waktu itu. Ada di Solo, dan memang Ana memilih jurusan yang d1, dan langsung dapat dicarikan pekerjaan dari kampus tersebut. Namun apa dikata, takdir Allah berkehendak lain, Ana putus di tengah kuliah Ana yang padat. Sedih? Ya tentu saja, Waktu itu Ana mengambil jurusan bisnis majemen. “Ya Allah, jika ini yang terbaik, ikhlaskan hamba...” lirihku untuk berusaha menerima keadaan saat itu.
Lama, Ana di rumah, membuat tidak betah, Sungkan walaupun tak ada sindiran. Cukup merasa saja mungkin. Tak tinggal diam, Ana mencoba melamar pekerjaan, dari Perusahaan Ritel, Restoran , dan aynglain, yang memang mensyaratkan minimal menerima pelajar SMK sepertiku.
Sungguh lelah waktu itu, seeprti terombang – ambing dengan kebutuhan satu kata dalam hati “ aku tak boleh membiarkan Bapak bekerja sendirian”. Rasa haru, sedih, penat, kecewa, semangat, menjadi satu tertumpuk. Komplit dah pokoknya :-p,
Ana lupa deh tepatnya kapan, mungkin tahun 2007 akhir. Yah mungkin 4 bulan sebelum akhir tahun. Ana pertimbangkan, dan memang harus dicoba bukan kalu kita ingin tahu sesuatu hal yang bisa menjadikan kita lebih baik? ( itu sih anggapan Ana dulu, meski berat). Walhasil, jadilah ke Bali, dengan sedikit trauma karena meninggalkan Solo ini dengan setengahhati, dan kurang yakin. Bodohkah? Mungkin itu tepat diucapkan bagi Seorang Ana waktu itu. Itulah mengapa aku terlalu mencintai kejujuran. ( bukan mau sombong loh ya...) ok lanjut....
Ada yang belom pernah ke Bali?
Hehehe.., di sana adalah kota wisata nan indah. Penghijauan, Pantai..., Bunga. Hmm, masya Allah bagusnya. Tapi sayang ga terlalu sering keluar, karena Bulek Ana pun sibuk dengan pekerjaannya. Adik sepupu juga yang sibuk dengan sekolahnya, lalu apa kesibukakan Ana? ^^
Kebetulan Bulek Ana adalah guru TK yang plus membuka les privat dan umum, untuk Anak – Anak berusia dari 3 tahun. Yang paling gede mungkin waktu itu kelas 4 sd. Hehe maklum udah lama uy, lupa deh. So …, Ana bantuin buat ngajar les buat adik – adik yang lucu itu. Hehehe. Ohh Ya Allah, rencana-Mu begitupenuh kejutan. Ana yang berbasic SMK, Administrasi Perkantoran, jadi guru Les Anak TK, huehehe, ini bertanda bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang ibu,. Adakahyang bikin pusing? Wahh jangan ditanya, ad yang suruh baca tapi malah ngliatin pensil Ana, hihi, karena dia suka, hihi lucu ya? ( lucu ga sih?), ada juga yang di dekte nulis, temannya udah pada bubar, dirinya baru nulis 5 huruf, T_T oh nooo. .., gemes sih, tapi mas aiyah harus marah – marah? Padahal Ana ini ga sabaran loh? Sama anak kecil, suka marah, tapi ga lepas rasa perhatian dan kasih sayang...( duilee bahasanya...) hihihi:D
Cukup menyenangkan, hingga tiba waktu Ana ga bisa bohong. Kalau Ana mau pulang.....
yah, Aku ingin pulanh, entah takt ahu mengapa, mungkin karena Ana belom pernah pergi jauh, sekalipun, beda pulau pula, wadeeewwww @_@. Tapi kalu pulang, Ana harus cari kerjaan dimana lagi, dan seperti dilema, Ana akhirnya mencoba menyesuaikan terlebih dahulu di Bali ini.
Ada tawaran!
Ada sebuah restoran Bali, yang baru buka 3 bulan, memerluka karyawati dan yang disebutkan cocok ma kriteria Ana. Mencobalah Ana datang ke restoran tersebut. Punya'nye orang Bali asli bo?! Hehehe (norak nih) Ternyata Restoran keluarga, jadi dari semua pengurusnya pun Suami Istri, Adik Ipar, kakak Ipar. ^_^ dan hanya Ana yang terasing disitu ( kasian banget yak?) kokinya lucu, namnya kak Wayan, Ibu Made, dan yang punya adalah pak Ketut,. Tapi waktu itu Ana belum pakai jilbab gini Sob. Bentuknya sih kek restoran, tapi kata Ibu Made, “ kami beri nama Warung Dukuh aja”.
Yah Namanya Warung Dukuh, yang pemandnagan di skeitarnya asri dengan pematang sawah, hmm damainya, buka siang jam 12 – 10 malam. Khusus Lunch and Dinner si emang. Namanya juga bule yang pada dateng. Ana bisakah Bahasa Inggris? Jawab malu – malu ( atau malah malu – maluin yak?) hehehehe “ bisa pak, tapi dikit, mohon bimbingannya” :D....
Oke dah, 2 minggu di sana, capek juga, terlebih kalu ada tamu yang melewati jam tutup kita. Hmm, mau ga mau kita harus nunggu. 3 mingguberlalu, Ana semakin tak kuasa ( halah bahasanya).:-p.
Ga kuat, jam 12 siang, sampai jam 10 malam dan bisa lebih, belum juga yang terburu – buru ibadahnya. Astagfirullah, Dengan sedikit perundingan dengan bulek, terpaksa kejujuran ini Ana ungkapkan..( ironis bgt) lebay deh*. Ana jujur, Ana mau pulang, dan mau coba cari pekerjaan di Solo, Adakah alasan yang kuat? Ya tentu saja, adik – adik Ana, mungkin Ana tidak berpengaruh besar, tapi Ana merasa masih punya tanggung jawab untuk menjaga mereka, dari pergaulan yang sekarang makin marak tak jelas kebrutalannya, Nauzdubillahimindzalik.
Dan jrengggg........, hihihi ( kek main giar aja)
Berhasil , berhasil berhasil Horeee!! dora mode on* hihihi..,
Alhamdulillah Ana jadi pulang ke Solo.., hehe, meskipun sendirian. Wihh mandiri amat yak? Waktu itu kan ana takut bepergian yang jauh, nah ini pulang dari Bali ke Solo sendiri, penghargaan buat diri sendiri deh. Karena ga takut hihih:D.
Tenang selama perjalanan, Alhamdulillah. Sampai dengan selamat dan utuh. Hihii.^^
Banyak yang menyayangkan kenapa Ana harus pulang? Dan bla..bla...bla....,
Inget yah sahabatku, hidup kita yang menjalaninya adalah kita, bukan dia, dan mereka yang tak pernah mau tahu ingin kita, pemikiran kita, dan niat kita. So..., just be your self. Tapi juga ga berarti mengacuhkan nasehat yang berlaku bagikebaikan kita juga loh ya?! ^_^
Adakalanya sih kita mengaca dari komentar, dan saran sekitar. Tapi itu tidak untuk selamanya. Ambil sekedarnya saja., Ana yakin pasti sahabat semua lebih bijak dan dewasa dari pemikiran Ana., insya Allah....^_^.
Ana tidak tahu harus bagaimana menjelaskan ketepatan apa yang Ana rasakan, namun yang pasti, dari sinilah Ana belajar untuk lebih menerima apa kata hati Ana, dan tidak memaksakan. Semua juga pasti tahu, apabila sesuatu yang “terpaksa” itu tak akan berbuah manis. :) .
Setiba di Solo, semangat pun tak kendur. Ana berusaha untuk mencari informasi lowongan kerja. Dari minta bantuan bapak Ana, teman dekat, koran. Semua Ana lakoni, tak henti juga berdoa dan meminta sama Allah. Semoga dimudahkan, karena Allah -lah yang Maha Tahu niat dan usaha kita.
Sekitar 1 bulan lebih Ana tidak mendapat panggilan dari surat lamaran pekerjaan tadi, hmm sedihkah? Kecewakah? Yah tentu saja sebagai manusia yang berbatas dengan kekuatannya, terkadang rapuh hatinya, Ana pun mengalami hal tersebut. Rasa penat, suntuk, dan gelisah menjadi satu. Bak mempunyai tanggung jawab yang memang harus segera dilaksanakan, tapi tak satupun yang dapat Ana lakukan terkecuali pekerjaan rumah. Ana merasa ga berlebihan dengan keinginan ini, toh semua masih dalam taraf yang wajar dan baik. Yakni demi adik dan keluarga, dan aku tak boleh berdiam diri.
Inikah yang dimaukan Allah untukku?
Rasa “kepepet” pun ada, perusahaan Ritel di dekat rumah tidak membuka lowongan pekerja baru, kalu pun ada, itu dibuka tahun depan berikutnya. Masa iye aye nunggu sampai 1 tahun kagak kerja?? yang benar aja!. “Ya Allah, akan ku lakukan apapun asalkan aku tidak di rumah, dan bisa sedikit membantu Bapaku”. Pintaku selalu dalam doa pada-Nya.
Kebetulan, ada tetangga dekat dan sudah kami anggap sebagai keluarga. Mbak Santi namanya, dan beliau mempunyai warung makan yang cukup dikenal di wilayah RRI. Ana lihat beliau pun sedang kerepotan karena adik sepupunya yang biasa membantu sudah megundurkan diri untuk menikah. Tanpa berfikir lebih panjang, Mencoba bertanya dan menawarkan diri.
Dengan hati yang mantap dan penuh kobaran semangat “ aku harus kerja, apapun yang penting halal”. (semangat banget neeh... hohoho...^0^)
Aku datang kerumah mbak Santi yang memang satu kontrakan, aku utarakan maksudku. Mba Santi sedikit terperangah dengan niatku “ Tapi kan kerjanya cuci piring sama anterin makanan di hotel atu di kantor ? Itu pun kalu ada yang pesen di anter, kamu ga malu?” . Terdiam sebentar, membatin bismillah “ Insya Allah ga mbak, yang penting aku kerja dulu, sambil cari kerjaan yang lain, nanti kalu – kalu aja lamaranku diterima, kemarin sudha mencoba melamar di beberapa tempat, tapi ga ada panggilan”. Jelasku pada mbak Santi.“ Tapi kalu libur, ga bisa seminggu sekali loh Na, kamu ga capek? Soalnya kita kalu libur 1 bulan beberapa hari, mungkin cuma 2 kali, berangkat dari jam 8 pagi, pulang jam 8 malam, itupun kalu tamunya yang di warung cepet pulang” tambah mbak Santi. “ Insya Allah, ga papa mbak, yang penting juga bisa ibadah kalu waktunya tiba, dan ini juga untuk menunggu usahaku melamar pekerjaan di tempat yang lainnya”. Jawabku mantap yang memang sudah ga bisa berdiam diri di rumah ( penat bo?!)
Alhamdulillah,
Mbak Santi mau menrimaku bekerja di warung tempat ia mencari nafkah. Aku memang lama di Solo, tapi entahlah apa sebutan untukku jika memang aku tak tahu sebelumnya. Ternyata, Hotel yang di dekat Radio Republik Indonesia, di kota Solo banyak ditepati oleh “mbak – mbak “. Maksud Ana adalah “mbak – mbak penyaji pria hidung belang” Astgfirullah, Nauzdubillahimindzalik. Sungguh Aku tak tahu sebelumnya meskipun banyak juga pembeli dari kantor Radio RRI, dan ada juga pemilik bengkel Honda terbesar di Solo, ada juga sekelompok pekerja di RS. PKU. Masya Allah. Namun disayangkan dekat juga dengan hotel yang bergaris hitam itu.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al-Baqarah: 214)
Gerak langkahku mungkin masih kan tetap sama seperti yang dulu...,
tak pernah kuingini untuk berubah meski sedikitpun itu merayuku...
Bukankah cinta itu rela berkorban?
Dan apa yang terasa berat itu kan terurai sebagai ikhlas...,
dan itulah sebuah penilaian,
aku masih tak tahu sejauh manakah aku berusaha dan berjuang dalam keikhlasan itu...,
ku terlalu lugu dan setia dnegan kejujuranku,
semoga niat ini pun dapat ternilai baik di pandagan kasih suciku
untuk setiap nikmat-Nya..,
dan berkah yang selalu IA kirimkan lewat uji dan coba...,
Allahu Akbar...,
Sedikit akan Ana torehkan perjalnan Ana Semoga ini dapat menjadi bagian taaruf kita, ^^ insya Alah amin.
Sepeninggal Ibu, memang terasa berat bagiku, semasa SMK dulu, taka da waktu luanng yanglebih, yang dapat ku gunakan untuk bermain bersama teman – temanku. Terlebih Bapak yang di luar kota secra tidak langsung juga menuntut Ana menjaga adik – adik smua. Adakah rasa kecewa? Yah, mungkin ada, tapi insya Allah pada saat itu, Ana hanya yakin, inilah yangterbaik bagi Ana, dan semua. Allah Maha Tahu. ^^. Beratkah untuk menjadi kakak pertama? Dan mengarahkan nasehat yang terkadang tak mampu diterima? Memebrikan perhatian sednagkan Ana pun butuh? Hmm, Masya Allah, beratnya. Tapi sungguh Ana berusaha semaksimal mungkin. Yang Ana pegang waktu itu adalah, “ Aku harus bisa menjaga nasehat ibu” bahwa pendidikan itu adalah yang utama, mandiri, dan disiplin. Hmm, susah kaliyak, apa lagi adik Ana 3 cowo semuanya hehehe. Puyeng amatir bo?! =))
Banyak Guru yang dekat dengan Ana, menaruh simpati juga iya, karena Aku anak pertama, masih berusia 16 tahun yang mau tidak mau harus mandiri tanpa seorang Ibu. :)
Lepas SMA, Ana di minta di Bali, ke rumah Bulek, ( adik Almrhumah Ibu) untuk ikut bersama beliau, dan bekerja di sana. Memang Ana berfikir, Mau cepat mencari kerja, untuk membantu keluarga, biarpun Ana adalah perempuan, Ana tidak mau bergantung pada saudara, dan Ana mau mandiri. Tak langsung pergi ke Bali. Ada teman bapak yang baik hati, yang memberi bantuan, untuk Ana kuliah waktu itu. Ada di Solo, dan memang Ana memilih jurusan yang d1, dan langsung dapat dicarikan pekerjaan dari kampus tersebut. Namun apa dikata, takdir Allah berkehendak lain, Ana putus di tengah kuliah Ana yang padat. Sedih? Ya tentu saja, Waktu itu Ana mengambil jurusan bisnis majemen. “Ya Allah, jika ini yang terbaik, ikhlaskan hamba...” lirihku untuk berusaha menerima keadaan saat itu.
Lama, Ana di rumah, membuat tidak betah, Sungkan walaupun tak ada sindiran. Cukup merasa saja mungkin. Tak tinggal diam, Ana mencoba melamar pekerjaan, dari Perusahaan Ritel, Restoran , dan aynglain, yang memang mensyaratkan minimal menerima pelajar SMK sepertiku.
Sungguh lelah waktu itu, seeprti terombang – ambing dengan kebutuhan satu kata dalam hati “ aku tak boleh membiarkan Bapak bekerja sendirian”. Rasa haru, sedih, penat, kecewa, semangat, menjadi satu tertumpuk. Komplit dah pokoknya :-p,
Ana lupa deh tepatnya kapan, mungkin tahun 2007 akhir. Yah mungkin 4 bulan sebelum akhir tahun. Ana pertimbangkan, dan memang harus dicoba bukan kalu kita ingin tahu sesuatu hal yang bisa menjadikan kita lebih baik? ( itu sih anggapan Ana dulu, meski berat). Walhasil, jadilah ke Bali, dengan sedikit trauma karena meninggalkan Solo ini dengan setengahhati, dan kurang yakin. Bodohkah? Mungkin itu tepat diucapkan bagi Seorang Ana waktu itu. Itulah mengapa aku terlalu mencintai kejujuran. ( bukan mau sombong loh ya...) ok lanjut....
Ada yang belom pernah ke Bali?
Hehehe.., di sana adalah kota wisata nan indah. Penghijauan, Pantai..., Bunga. Hmm, masya Allah bagusnya. Tapi sayang ga terlalu sering keluar, karena Bulek Ana pun sibuk dengan pekerjaannya. Adik sepupu juga yang sibuk dengan sekolahnya, lalu apa kesibukakan Ana? ^^
Kebetulan Bulek Ana adalah guru TK yang plus membuka les privat dan umum, untuk Anak – Anak berusia dari 3 tahun. Yang paling gede mungkin waktu itu kelas 4 sd. Hehe maklum udah lama uy, lupa deh. So …, Ana bantuin buat ngajar les buat adik – adik yang lucu itu. Hehehe. Ohh Ya Allah, rencana-Mu begitupenuh kejutan. Ana yang berbasic SMK, Administrasi Perkantoran, jadi guru Les Anak TK, huehehe, ini bertanda bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang ibu,. Adakahyang bikin pusing? Wahh jangan ditanya, ad yang suruh baca tapi malah ngliatin pensil Ana, hihi, karena dia suka, hihi lucu ya? ( lucu ga sih?), ada juga yang di dekte nulis, temannya udah pada bubar, dirinya baru nulis 5 huruf, T_T oh nooo. .., gemes sih, tapi mas aiyah harus marah – marah? Padahal Ana ini ga sabaran loh? Sama anak kecil, suka marah, tapi ga lepas rasa perhatian dan kasih sayang...( duilee bahasanya...) hihihi:D
Cukup menyenangkan, hingga tiba waktu Ana ga bisa bohong. Kalau Ana mau pulang.....
yah, Aku ingin pulanh, entah takt ahu mengapa, mungkin karena Ana belom pernah pergi jauh, sekalipun, beda pulau pula, wadeeewwww @_@. Tapi kalu pulang, Ana harus cari kerjaan dimana lagi, dan seperti dilema, Ana akhirnya mencoba menyesuaikan terlebih dahulu di Bali ini.
Ada tawaran!
Ada sebuah restoran Bali, yang baru buka 3 bulan, memerluka karyawati dan yang disebutkan cocok ma kriteria Ana. Mencobalah Ana datang ke restoran tersebut. Punya'nye orang Bali asli bo?! Hehehe (norak nih) Ternyata Restoran keluarga, jadi dari semua pengurusnya pun Suami Istri, Adik Ipar, kakak Ipar. ^_^ dan hanya Ana yang terasing disitu ( kasian banget yak?) kokinya lucu, namnya kak Wayan, Ibu Made, dan yang punya adalah pak Ketut,. Tapi waktu itu Ana belum pakai jilbab gini Sob. Bentuknya sih kek restoran, tapi kata Ibu Made, “ kami beri nama Warung Dukuh aja”.
Yah Namanya Warung Dukuh, yang pemandnagan di skeitarnya asri dengan pematang sawah, hmm damainya, buka siang jam 12 – 10 malam. Khusus Lunch and Dinner si emang. Namanya juga bule yang pada dateng. Ana bisakah Bahasa Inggris? Jawab malu – malu ( atau malah malu – maluin yak?) hehehehe “ bisa pak, tapi dikit, mohon bimbingannya” :D....
Oke dah, 2 minggu di sana, capek juga, terlebih kalu ada tamu yang melewati jam tutup kita. Hmm, mau ga mau kita harus nunggu. 3 mingguberlalu, Ana semakin tak kuasa ( halah bahasanya).:-p.
Ga kuat, jam 12 siang, sampai jam 10 malam dan bisa lebih, belum juga yang terburu – buru ibadahnya. Astagfirullah, Dengan sedikit perundingan dengan bulek, terpaksa kejujuran ini Ana ungkapkan..( ironis bgt) lebay deh*. Ana jujur, Ana mau pulang, dan mau coba cari pekerjaan di Solo, Adakah alasan yang kuat? Ya tentu saja, adik – adik Ana, mungkin Ana tidak berpengaruh besar, tapi Ana merasa masih punya tanggung jawab untuk menjaga mereka, dari pergaulan yang sekarang makin marak tak jelas kebrutalannya, Nauzdubillahimindzalik.
Dan jrengggg........, hihihi ( kek main giar aja)
Berhasil , berhasil berhasil Horeee!! dora mode on* hihihi..,
Alhamdulillah Ana jadi pulang ke Solo.., hehe, meskipun sendirian. Wihh mandiri amat yak? Waktu itu kan ana takut bepergian yang jauh, nah ini pulang dari Bali ke Solo sendiri, penghargaan buat diri sendiri deh. Karena ga takut hihih:D.
Tenang selama perjalanan, Alhamdulillah. Sampai dengan selamat dan utuh. Hihii.^^
Banyak yang menyayangkan kenapa Ana harus pulang? Dan bla..bla...bla....,
Inget yah sahabatku, hidup kita yang menjalaninya adalah kita, bukan dia, dan mereka yang tak pernah mau tahu ingin kita, pemikiran kita, dan niat kita. So..., just be your self. Tapi juga ga berarti mengacuhkan nasehat yang berlaku bagikebaikan kita juga loh ya?! ^_^
Adakalanya sih kita mengaca dari komentar, dan saran sekitar. Tapi itu tidak untuk selamanya. Ambil sekedarnya saja., Ana yakin pasti sahabat semua lebih bijak dan dewasa dari pemikiran Ana., insya Allah....^_^.
Ana tidak tahu harus bagaimana menjelaskan ketepatan apa yang Ana rasakan, namun yang pasti, dari sinilah Ana belajar untuk lebih menerima apa kata hati Ana, dan tidak memaksakan. Semua juga pasti tahu, apabila sesuatu yang “terpaksa” itu tak akan berbuah manis. :) .
Setiba di Solo, semangat pun tak kendur. Ana berusaha untuk mencari informasi lowongan kerja. Dari minta bantuan bapak Ana, teman dekat, koran. Semua Ana lakoni, tak henti juga berdoa dan meminta sama Allah. Semoga dimudahkan, karena Allah -lah yang Maha Tahu niat dan usaha kita.
Sekitar 1 bulan lebih Ana tidak mendapat panggilan dari surat lamaran pekerjaan tadi, hmm sedihkah? Kecewakah? Yah tentu saja sebagai manusia yang berbatas dengan kekuatannya, terkadang rapuh hatinya, Ana pun mengalami hal tersebut. Rasa penat, suntuk, dan gelisah menjadi satu. Bak mempunyai tanggung jawab yang memang harus segera dilaksanakan, tapi tak satupun yang dapat Ana lakukan terkecuali pekerjaan rumah. Ana merasa ga berlebihan dengan keinginan ini, toh semua masih dalam taraf yang wajar dan baik. Yakni demi adik dan keluarga, dan aku tak boleh berdiam diri.
Inikah yang dimaukan Allah untukku?
Rasa “kepepet” pun ada, perusahaan Ritel di dekat rumah tidak membuka lowongan pekerja baru, kalu pun ada, itu dibuka tahun depan berikutnya. Masa iye aye nunggu sampai 1 tahun kagak kerja?? yang benar aja!. “Ya Allah, akan ku lakukan apapun asalkan aku tidak di rumah, dan bisa sedikit membantu Bapaku”. Pintaku selalu dalam doa pada-Nya.
Kebetulan, ada tetangga dekat dan sudah kami anggap sebagai keluarga. Mbak Santi namanya, dan beliau mempunyai warung makan yang cukup dikenal di wilayah RRI. Ana lihat beliau pun sedang kerepotan karena adik sepupunya yang biasa membantu sudah megundurkan diri untuk menikah. Tanpa berfikir lebih panjang, Mencoba bertanya dan menawarkan diri.
Dengan hati yang mantap dan penuh kobaran semangat “ aku harus kerja, apapun yang penting halal”. (semangat banget neeh... hohoho...^0^)
Aku datang kerumah mbak Santi yang memang satu kontrakan, aku utarakan maksudku. Mba Santi sedikit terperangah dengan niatku “ Tapi kan kerjanya cuci piring sama anterin makanan di hotel atu di kantor ? Itu pun kalu ada yang pesen di anter, kamu ga malu?” . Terdiam sebentar, membatin bismillah “ Insya Allah ga mbak, yang penting aku kerja dulu, sambil cari kerjaan yang lain, nanti kalu – kalu aja lamaranku diterima, kemarin sudha mencoba melamar di beberapa tempat, tapi ga ada panggilan”. Jelasku pada mbak Santi.“ Tapi kalu libur, ga bisa seminggu sekali loh Na, kamu ga capek? Soalnya kita kalu libur 1 bulan beberapa hari, mungkin cuma 2 kali, berangkat dari jam 8 pagi, pulang jam 8 malam, itupun kalu tamunya yang di warung cepet pulang” tambah mbak Santi. “ Insya Allah, ga papa mbak, yang penting juga bisa ibadah kalu waktunya tiba, dan ini juga untuk menunggu usahaku melamar pekerjaan di tempat yang lainnya”. Jawabku mantap yang memang sudah ga bisa berdiam diri di rumah ( penat bo?!)
Alhamdulillah,
Mbak Santi mau menrimaku bekerja di warung tempat ia mencari nafkah. Aku memang lama di Solo, tapi entahlah apa sebutan untukku jika memang aku tak tahu sebelumnya. Ternyata, Hotel yang di dekat Radio Republik Indonesia, di kota Solo banyak ditepati oleh “mbak – mbak “. Maksud Ana adalah “mbak – mbak penyaji pria hidung belang” Astgfirullah, Nauzdubillahimindzalik. Sungguh Aku tak tahu sebelumnya meskipun banyak juga pembeli dari kantor Radio RRI, dan ada juga pemilik bengkel Honda terbesar di Solo, ada juga sekelompok pekerja di RS. PKU. Masya Allah. Namun disayangkan dekat juga dengan hotel yang bergaris hitam itu.
Mengambil pelajaran dari seburuk apapun keadaan dengan pemikiran yang positif.
Yah, itulah yang aku lakukan, mungkin ada hikmahnya juga. Aku bisa bertemu dengan orang – orang yang berbeda karakter. Pernah juga aku mendapati mbak – mbak itu curhat dengan mbak Santi menangis. Pun pernah aku menghantarkan makanan mbak – mbak itu ke kamar hotel mereka yang memang dekat dengan warung mba Santi, tempatku bekerja. Bencikah aku pada mereka? Mungkin tepatnya aku membenci pekerjaan mereka. Namun aku tak tahu apa yang bisa menjadikan mbak – mbak itu seperti demikian adanya. Mereka baik, dan sopan terhadapku. Aku pun tak punya alasan jika aku melayani mereka dengan kasar atupun tak sopan. Ada juga yang terkadang berbicara 4 mata denganku, dan mulai bercerita kenapa dia seperti itu. Faktor ekonomi yang melemah. Astgfirullah..., jika itupun terjadi, lantas kemanakah iman itu? Cukup batinku dalam hati. Pernahkah aku mendapat bahaya yang mengancam hatiku berontak? Yah itu pernah dan sempat, tapi yah gini deh, aku nih galak, jadi kalu ada tamu yang terkadang ga sopan di warung mbak Santi, atu Ana tahu maksudnya, Ana cuma tegaskan bahwa kita hanya menjual makanan. ( parah banget kan?). Meski ga smua juga yang seperti itu dan jarang. Sedih juga jika mengingat itu, Astgfirullah, smoga Kau mengampuniku. ( amin...)
Pernah aku menghantar makanan, yang memang kamar hotelnya terletak di atas, cukup sunyi. Ada di kamar mbak X yang memang sudah mengenalku cukup baik. Ketika itu mbak X sedang mandi, dan di situ ada 2 pria paruh baya, yang menyengat bau alkoholnya, ( sungguh aku benci bau ini). Seprofesional mungkin meskipun aku hanya menjadi pelayan penghantar makanan. “ Niki pak, monggo dhaharipun pak” ( silahkan makanannya pak). Pertamanya sih sopan juga tuh bapak – bapak eh ga lama kemudian bilang “ nduk” ( sebutan untuk anak perempuan di Jawa) . “aku tukokno rokok neng warung ngisor kae yo “ ( bellin rokok di warung bawah itu ya) sambil * pegang bahu Ana yang mau kasih tahu letak tepat warung yang dimaksud bapak tersebut, ga segan – segan Ana sergap menampiknya, “ Ya, tapi ga sah sama pegang – peganglah pak”! ( eh galak bgt ga ya? Habis bau alkohol jijay Ana maaf*) “ Heleh yo ra tak apak apake “ ( heleh ga aku apa apain ). tambahnya lagi. “ ngapunten njih pak, ampun ngonten niku, nek menawi badhe ngengken kula, kersa mawon, tapi ngapunten mboten usah ngangge demok pundak kula! ( maaf ya pak, kalu mau menyuruh saya ga papa, tapi jangan pake sentuh pundak saya!) jelasku panjang lebar dengan nada tinggi yang kebacut ( terlanjur) esmosi. Akhirnya pun Ana pergi, karena muak juga dengan perilaku bapak itu. Hhh, Astgfirullah.
Di sela – sela, pekerjaan, ga lupa juga waktu shalat, bahkan sempat shalat di warung itu barengan mba Santi. Alhamdulillah, Allah masih memudahkan Ana untuk menjalankan ibadah kepada-Nya. :)
Waktu berlalu, dalam doa dan harapku pada Allah, aku meminta pekerjaan yang lebih layak dari ini, bukan maksudku untuk tak bersyukur atas pekerjaan ini, namun jujur aku tak nyaman dengan keberadaanku di sini. Allah Maha Tahu, Allah Maha Mendengar.
Lama kelamaan, Ana pun tak betah, dan meminta untuk berhenti sejenak. Dan niat itupun Ana sampaiakan baik – baik pada ambak Santi. 3 bulan Ana bekerja di warung Ayam Goreng itu. Banyak pengalaman, pelajaran dan hkmah yang Ana temukan sekalipun itu buruk, masya Allah walhamdulillah ala kuli hal.
Akhirnya berdiam diri lagi di rumah. Tentu saja tidak dengan tidak melakukan usaha apapun untuk mencari pekerjaan. Entah kenapa, Ana merasa ketika itu Ana benar – benar gigih. Bahkan perasaan itu masih membekas hingga sampai saat ini, sungguh Allah Tahu apapun yang terbaik. Meski pun Ia benar – benar ingin tahu seberapakah iman hamba-Nya ini jika selalu diujikan kesabaran. Ingat dengan bunyi ayat ini :
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjuang diantara kamu dan orang-orang yang bersabar”, ( surah Ali Imran: 142 )
Ujian Tiba.
Ada kabar dari bulek di Blora, kampung halaman dimana Almarhumah Ibuku dilahirkan.
Ana diminta untuk ke sana, untuk merefresh pikiran dan hati Ana, bulek Ana yang memang dekat dengan Almarhumah ibu bisa merasakan betapa bimbangnya Ana kala itu. Sebagai manusia yang tak luput dari kekurangan. Ana pun tak lepas dari hal tersebut. Ana pergi ke Blora. Ada tawaran bekerja di sana, akan tetapi Ana belum mantap dengan hati sendiri, takut kalu – kalu sama halnya dengana di Bali kemarin. So..., Ana cukup bermuhasabah kembali demi memulihkan kembali jiwa dan hati Ana yang nyaris frustasi. Karena Ana stress tidak dapat melakukan apapun untuk membantu Bapak, melihat kondisi kami yang kuran. Adik – adik yang masih sekolah dangan biaya yang selangit. “Allah..., Kau-lah yang Maha Kaya, Maha Pemberi, murahkan rezeki pada kami ya Allah. Kuatkan aku menghadapi semua ini” Bisik lirih dalam ranah batin setiap bait doaku padaNya.
Cukup lama, Ana berada di Blora. Seperti orang bodoh, atupun pengecut dengan kehidupannya. Astgfirullah, seironiskah itu aku waktu dulu?sungguh Allah membenci orang – orang yang berputus asa. Dan sungguh aku adalah termasu orang yang lalai . Astgfirullahaladzim.., Ampuni aku ya Allah, :(
Hari berganti, mencoba menelisik dalam relung kalbu yang biru, mengerti akan diriku.
Ingin aku kembali lahir menjadi seorang anak manusia yang lebih bersemangat, dan kuat. Beberapa waktu yang lalu, ada kabar dari sahabat kecilku, Vie. Jauh disana ia beritakan,” ada satu warnet deket rumah Na, tapi ni baru di bangun gitu sih, cari pegawai cewe, tapi aku juga udah saranin kamu, mas Aris (bos Vie) udah aku bilangin, dan kebetulan itu yang punya teman mas Aris. Kamu cepetan pulang dong!” saran Vie menyemanagti. “ Insya Allah, aku pulang 2 minggu lagi “ kataku datar.( genap 3 bulan).
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" - Surah Al-Baqarah ayat 45
Mungkin tak hanya soal pekerjaan, yang membuat aku lelah. Akan tetapi memang saat itu juga ( masa jahiliyah kalu orang bilang ) aku masih menjalin hubungan dengan seseorang yang cukup lama. Dan Waktu itu dia berada di jauh, untuk memenuhi panggilan kantor yang menerima ia bekerja. Dan akhirnya terasa pula kerengganggan hubungan kami, yang memang 6 bulan itu tak ada komunikasi yang sehat darinya. Mungkin aku bisa untuk setia. Bukan juga mau membanggakan diri, namun aku mencoba untuk mengerti. Dia adalah laki – laki, yang mungkin lebih butuh ada teman yang berada di sampingnya. Baiklah, memahami rundingan lebih dewasa, dan juga mengerti dengan lebih baik Agama ini juga yang utama. Keinginan untuk berteman saja pun aku penuhi. Selesai. Sedihkah? Tentu, Tapi insya Allah aku yakin, Satu saat akan lebih baik. Mulai itu pun aku lebih fokus dengan muhasabahku. Puasa Senin – Kamis berturut 2 bln penuh, (kecuali kalu lagi libur ye kagak..:-p, memperbanyak shalat dhuha dan malam, tak lupa dengani stikharah. Mohon petunjuk, dan berharap, tentang pekerjaan, dan cinta? Hmm bukan pacar. Tapi aku mau Suami. Suami saja. Alhamdulillah. Dengan aku lebih memperbanyak ibadah sunnah. Walhasil, aku bisa lebih tenang. Alhamdulillahirabill'allamin... ^_^
Aku bukan mansia yang sempurna, yang suci tiada noda dan dosa. Tapi aku tidak mau menjadi pecundang dari setiap keburukan yang ada. Hari – hariku telah pulih dan putih. Merona merah jingga menari – nari di ujung damainya senja. Sungguh Tuhan Maha Kasih dan Sempurna dalam cinta. :)
Balik ke Solo again...
Menyusun rencana baru, dan semangat baru. Meski baru aja seminggu juga udah dibikin stress sama urusan teman. Tapi yah sudahlah, toh kini smua udah berlalu. Lebih giat mencari informasi, dan sabar uutuk menghadapi situasi gamang ini. Kabar Vie yang tadinya menawarkan pekerjaan sebagai Operator warnet, akhirnya pupus. Karena sudah di isi, tampak menyesal sahabatku berkata padaku. Namun dia tetap membesarkan jiwaku, aku tahu itu. Makasih ya Vie. :)
3 bulan terlewati, waktu berlalu dan smua yang datang kan pergi, dan yang tiada kan hadir mengisi.
Ikhtiar itu masih membara di hatiku, hingga sesampainya kabar bahagia itu datang. (bagiku) Tak dinyana, ada tetangga dekat berkunjung di gubuk ku yang sederhana ini. Bahkan jauh dari kata sederhana itu sendiri. “ mbak Anna, di cari sama mbak Indri, di minta datang ke sana” kata mbak Yayuk yang bekerja sebagai buruh cuci di rumah mba Indri. Mbak Indri adalah teman dekat Ibu, dan dulu waktu Almarhumah Ibu masih ada, mereka dekat sekali. “Iya mbak, sekarang ya?” jawabku yang setengah kaget karena waktuitu sibuk cari lowongan kerja di koran huehehe...
Melangkah tenang, aku menuju ke rumah mbak Indri. “ kula nuwun (permisi), Assalamualaikum,...”
“monggo, owh Nana to? Waalaikumsalam, reneo Na mlebu kene” ( kesini Na, masuk sini) kata mbak Indri mempersilahkan masuk. Dan tanpa banyak basa basi mbak Indri menawarkan sebuah pekerjaan, untukku “ Kamu sibuk ga Na? Aku ada counter HP yang lama banget aku tutup, tapi sayang banget kalu harus ditutup permanen hehe, jadi kalu kamu ga ada kesibukan, aku mau minta tolong jagain counterku, gimana Na?” Jelas mbak Indri yang sedikit cepat ngomongnya hehehe. “ wah kebetulan mbak, aku juga lagi cari kerjaan, alhamdulillah kalu aku boleh kerja di tempat mbak.” timpalku dengan senang hati. “ Owh.. begitu, ya udah kalu begitu besok kamu liat dulu tempatnay bareng aku ya, hmm soal makan nanti biar aku aja yang masakin buat kamu, jam kerjanya jam 9 pagi sampai jam 9 malam Na, yah pertamanya nanti aku anatar jemput, tapi kalu kamu sudha hafal, nanti kamu bisa pakai sepeda motorku, atu nanti aku mo kredit mio kok ( eh promosi nih ane heheheh) kamu bisa naik motor kan? ( nah ini dia masalahnya hahaha..) :D . “Hmm, sampai malam donk mbak berarti, ya insya Allah nanti coba konfirmasi sama bapku dulu deh, :) waduh, aku gabisa naik motor mbak..hiks...:(“ jawabku agak malu ( atu memalukan yak?) hihihihi.....
“eh masa si? Ya ampun Na, tapi kalu mio kan gampang Na, nanti deh belajar sama aku, yang penting kamu tanyain dulu sama Bapak kamu :) “ saranmbak Indri.
“ hmm , ok deh mbak kalu gitu aku permisi dulu yah :) makasih tawarannya, isnya Allah aku usahakan ya mbak..” ^^
Pulang dengan hati yang riang, masya Allah Alhamdulillah. ( ga berlebihankan?)
Seolah aku mendapatkan hadiah dari-Nya, “ya Allah terimakasih....”bisik syukurku.
* tahu ga sih.. waktu itu sampai dibikin di catatan harian kebahgiaan ini,masya Allah... padahal ga suka bikin diary, tapi suka nulis.., beda loh ya? :D *
Allah sedang bercandakah padaku? Ujian itu, dan Allah pun Menyayangiku...
Bapak agak tidak setuju, karena tempat yang jauh, dan sampai malam. Rasa khawatir itu dapat aku mengerti. Akan tetapi, bagaimanapun inilah yang aku tunggu. Bekerja. Dan Alhamdulilah, bapak mencoba mengerti itu. :) Makasih Bapak, bapak adalahorang yang menegrti mau Ana, I love you pull dad !! ^:-* muaacch... :-p
Bersemangat menjadi pegawai tunggal di counter HP. Itulah yang aku rasakan pertama kali aku menikmati keputusanku.
Lancarkah? Alhamdulillah...
Ga ada pekerjaan yang ga ada resikonya, walhamdulillah berkat Dia semua bisa di atasi, ^_^.
1 minggu berlalu, dan tepat pada mingu ke 2.
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." -
( Surah Al-Ankabut ayat 2-3 )
Pagi itu merasa ada yang aneh pada diriku. Panas dan dingin mengalir dalam darahku, sedikit pusing. ( masuk angin keknya...) Dan setiba di counter aku mendapati tangan kananku berbintik merah dan putih di tengahnya, “Astgfirullah, apa ini?” Aku pencet, “aihhhh sakit..., perih!!”. “Ya Allah aku kenapa?”, lirihku. Mengusap bagian leherku, Astgfirullah, ada seperti bintul kecil juga, Hiks...:( ya Allah kenapa ini? Mencoba sms Vie, tanyain keadaanku yang seperti ini, Vie malah ketawa. :(.
“ hehhee, itu cangkrang Na ( cacar air) “ jawabnya singkat.
“apa? This Cangkrang|?( heleh sok inggris CPD) Haduh gawat donk, perih nih kalu aku pencet, hiks.. terus gimana donk Vie?”tanya ku dengan sedikit panik.
“ yah ga gimana – gimana, tapi jangan kamu pecah, nanti kalu airnya keluar, bisa nular ke kulit yang lainnya, itu bisa lama loh? Cepetan diobatin. “ saran Vie
“ ok deh, makasih, “ jawabku sedikit murung.
Akhirnya aku minta ijin mbak Indri, dan mbak Indri pun memaklumi. Mau gimana lagi? La wong ni sakitnya juga ga bisa kena angin, ntar malah takut donk yang beli pulsa?! masa iya Ana pake bedak gatal di muka cemong – cemong juga layanin pelanggan? Yah yang ada malah dikira kunti deh! ( jangan ketawa loh yah!..., jangan dibayangin..., ehh ngeyel jangan ketawa! Malah diketawain y udah terserah deh...)
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -
Surah Al-Baqarah ayat 216
Nasib – Nasib..., bukan salah Bunda mengandung kan? Hiks....:(
Udah periksa ke puskesmas, dan Ana kira hanya 3 atu 4 hari eh nih 1 minggu sakitnya ga kelar – kelar, Ga enak juga sama mbak Indri Akhirnya Ana kabarin, Ana bisa mengerti, kalu mbak Indri mau mencari pegawai yang lain, karena sakit Ana ga bisa dipakai keluar meski sebentar. ( kan ku terima semua demi....Nana...) huehhehe..* singing :-p
Walhasil, Anna mengundurkan diri dengan terpaksa dan sedih. Tapi Ana mencoba mengerti keadaan ini ( haduh bahsanya...:-p dalem uy). 2 minggu berlalu, cacar air ini, masih menjalar. Astgfirullah, banyak beristigfar, dan kalu tahu keadaan waktu itu hmm pasti sahabat semua takut deh, kurus..... banget, ga doyan makan, dan hanya minum. Gimana mau makan? Itu bintik cacarnya sampai ke saluran tenggorakan, yang sakitnya masya Allah..., ironis deh pokoknya. Sedih juga, sempat berfikir..” kenapa ya Allah? Ada apa dengan diriku? Baru aja dikasih seneng, tapi gat ahunya kek begini huhuu...hiks:(..”, lirih sedihku.
"... ..dan jgnlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." - Surah Yusuf ayat 87
Tapi walau gimanapun, tak bisa menyalahkan keadaan ini, bukankah semua ada karena-Nya?
Iya, tentu saja, hanya berharap penuh dan ikhlas, smoga akan ada pekerjaan lagi yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Hampir satu bulan, atu malah pas 1 bulan yak?
*************************************
Alhamdulillah aku sembuh, :) . kuruss sekali aku * mengaca diri* wajahkumasih terlihat pucat dan lemas ( kasian bgt...)
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
( Surah Al-Baqarah ayat 286 )
Masa itu adalah masa yang membuat Anna benar – benar kentara Allah menguji iman Ana, Tapi Alhamdulillah meskipun dengan timbul tenggelam perjuangan ini, ternyata Allah tetap menyayangiku. :)
Satu ketika, Vie tiba tiba menelfonku.
“ Na..., kamu tahu kan yang warnet dulu pernah aku bilang,? Yang kamu ga jadi kerja di sana itu.?” ungkit Vie agak tergesa namun tetap semangat.
“ ho oh, kenapa? “ jawabku santai.
“ya Allah Na, kalu jodo emang ga kemana!, tadi bosnya ke sini, dan aku udah bilang tentang kamu, jadi kamu siap – sipa yah ntar kalu aku kabarin kamu dateng kesana, tapi sendiri, aku ga bisa nganterin”
Jelas Vie penuh semangat yang membara ( huehehhee..)
“ masya Allah, sumpeh lu? Heheheh, wedeww, jadi deg - degan nih aku, tapi masa iya aku kesana dewean, hmm sungkan, kan kamu yang ajuin aku? Temenin donk terus kapan aku bisa ketemu?”
kataku kaget bercampur bahagai :D.
“ ya elahh buk, belajar berani donk,! daku ga bisa, kan tahu dewe aku pulang jam 5 besok jam 3 kamu diminta ke sana, tempatnya selatan SMA 2 Negeri Surakarta itu ntar kanan jalan, namanya Net blogger, inget yah catet Net Blogger”. Ulang Vie dengan jelas, takut kalu – kalu aku ga tahu, hihihii.
“ hmm y udah, ok deh, any way makasih ya cempluk....( pangilan sayang buat Vie..) jawabku sedikit bercanda. :-p
Allah....
Entah bagaimana aku ungkapkan syukurku...,
Kaulah yang Terindah yang pernah aku miliki.
Ampuni segala kekuranganku ini, yang sempat bersedih hati karena karunia-Mu, sungguh aku termausk orang–orang yang lalai terhadap-Mu.
Namun sungguh betapapun salahku, dosaku, Kau pun masih Mencintai aku, Subhannallah....
Alhamdulillah ya Rabb...,
Perjuangan telah dimulai...
Tepat jam 3 sore, bada' ashar, aku memantapkan hatiku, tak lupa memohon pada-Nya semoga dimudahkan. Amin
Panas terik seolah mengelupas kulit, namun bagaimanapun aku harus berangkat.
Berjalan, melewati gank – gank mungil, sapaan hangat. Senyuman ramah, dan memang lucu kalu sepanjang jalan tata krama Solo masih di budayakan , hmm … istilahah lainnya unggah – ungguh. Menyapa dan saling menanyakan kabar. :) indahnya... hee
Akhirnya ketemu dan sampai juga! Alhamdulillah......
Sesampai di sana, ada operator Agung ( yang juga menjadi teman satu kerja di sini, tapi sekarang dia udah keluar ^_^ )
Hatiku dag dig dug deg doorr!! hahahha.. kek balon meletus deh. Deg – degan bertemu calon Bos, huehehe ( belom calon suami yak gimana tuh?) :-p tuh kan jadi ngaco.. maap yak hehehe..
Bertanya dengan agak sedikit grogi, namun Alhamdulillah hasilnya “ Oke”. Hehehe....:D
Dan.......“ ok besok kamu training sama Agung dulu yah, pelajari dan silahkan bertanya apa yang ga ngerti..”^_^ Jelas Bapak Muhammad Rahwali Nugroho ini, hihihi ( nama Bos aye nih tapi moga aja gak salah)
ALHAMDULILLAH...............Aku diterima... hohohoo ^0^
Senangnya..., haduhh ya Allah, i love you Full dah. :D
Dan jujur, Ana sebenarnya dari SMK atu pun SMP gak kenal dengan yang namanya internet, ( ihh..katrock bgt yak?) hihihi, tapi pekerjaan Ana menuntut Ana harus belajar dasar – dasarnya, bagaimana membuat email, Friendster, facebook, hmm kalu Blog jarang si yah, yah paling itu lah. ^^. Dan Alhamdulillah, dengan niat dan ketekunan yang sungguh – sungguh, sampai sekarang smua lancar. :) Bahkan Pak Kepala ( sebutan untuk bosa Ana dari Ana) ga bisa bikin blog hehehe.....,
Beliau pernah tanya waktu duduk di samping Ana yang sedang bekerja ( keklagu deman aje nih.. hohoho “^0^”). Waktuitu mungkin udah berjalan mo 3 bulan kali ya? Ana kerja di sini.
“kamu punya blog to?, bisa sendiri bikinnya?” tanya pak Kepala dengan raut muka yang berseri.. ( hadohh astgfirullah.. hehe)
“ hu umh, bisa..., kemarin minta di ajarain temen lewat YM, tapi ga jago kasih aplikasinya sih, sederhana aja kok mas.. hehe” jawab Ana agak grogi. :-p
“Owhh....,(bundar..., hehe) gitu.., tapi blog itu kan buat yang suka nulis, kek diary gitu kan?” tanya lagi pak Kepala.
“ Hu umh sih, tapi kalu saya ga nulis diary, saya lebih suka tulis artikel, atu yang lain. Tapi yang pasti bukan dear diary...hihihi” jawab Ana lagi setengah bercanda ^_^ .
dan beliau pun tersenyum..., :) dengan bertambahkan kata “ ya.., ya.., ya..” hehehe lucu ya?
Nah sahabatku,
begitulah sepenggal kisah dari Anna, yang mungkin sangat – sangat sederhana, tapi tentu saja tidak dalam menjalankannya. Ujian dan cobaan itu memang tidak bisa kita perkirakan kapan datangnya. Tuhan-lah yang Maha Berkehendak dan Berkuasa. Dan karena Dia pun Anna bisa berada di sini. Dengan keyakinan utuh itu, semoga selalu tetap berada pada tempat yang semestinya, yang tak akan pernah hilang, meski hati manusia berubah – ubah. Allah -lah sang Pembolak – balik hati ini, Semoga Allah meneguhkan kita agar kita dapat menajdi orang yang kuat, yang teguh sampai akhir masa telah tiba pada waktu-Nya. Insya Allah..., Amin
Mencintai tak mudah jika tak bisa menerima apa adanya, dan tak bisa memahami. Dan cinta itu perlu pengorbanan.
Aku mencintai pekerjaanku, betapapun terkadang user ada yang membuat aku kesal dan marah. Meskipun terkadang juga tak mau mengerti kalu tangan Anna cuma 2 ni dengan semua minta didahulukan pelayannannya..., Masya Allah. Semoga Allah melapangkan hatiku. Amin
Ditambah terkadang teman kerja menjengkelkan karena tidak tepat waktu, dan terkadang koneksi yang bisa membuat user pada geram terhdapku. ( padahal koneksinya yang error, plis deh). Namun inilah dunia kerja yang penuh dengan tanggung jawab kita. Bukan kah kerja itu pun ibadah? ^_^
and Alhamdulillah, until this moment .., I still love my job, and this honesty . ^^
Tiada ilmu yang dapat kita mengerti sebelum kita mempelajarinya, hidup ini memang luas, namun untuk lebih ringan menjalankannya sesungguhnya hanya beberapa faktor yang dapat mencapai keberhasilannya, bukan cuma di dunia, tapi di akhirat pun seperti itu, yakni Sabar, Ikhlas.
Hidup itu jugatak mudah, banyak yang Anna temukan dari yang smeua pahir, menjadi berbuah manis. Atu malah yang sebaliknya? Berawal manis, dan berakhirkan asam. Tapi bukankah kita pun sednag berjalan sambil belajar? Karena lebih baik tidak merasa baik dengan kebaikan, karena kita bukan juri dalam kehidupan. Yang terpenting, tetap bersyukur, karena kita bisa membedakan mana kebaikan dan mana keburukan, serta mengamalkannya. Sulit, aku tahu itu berat. Terkadang pun aku merasa tak kuat, tapi Demi Tuhan yang memebrikan aku nafas sampai sekarang, Aku akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dengan apa yang aku mampu. Insya Allah,
Pekerjaan ini adalah satu anugerah dari-Nya. Banyak aku belajar dari sini. Tentang apapun itu. Semoga jika pun ad ayang lebih baik, Allah akan selalu memudahkan urursan kita karena untuk yang lebihbaik, mengapa tidak? Bukankah begitu? :)
Terhempas tak tersisa harapan, mungkin pernah aku lewatkan.
Tak lupa meninggalkan sisa puing – puing hidup yang memedihkan.
Namun hidup ini begitu berharga untuk dilewatkan dan jika tidak untuk dinikmati...
Entah sedih, atupun suka....
yang pasti dengan ini, aku tetap menikmati.
Aku dapat belajar dari skeian banyak alur perjalanan yang tak mengenakkan, bahkan sampai detik ini, Masya Allah, Walhadmulillah ala kuli hal.
Bisa menghargai apapun yang berada di bawahku, menghormati yang ada di atasku, pun sebelum dan sesudahku.
Berbedahalnya seseorang berhasil yang tertempa dengan luka, dan seorang yang berhasil karena nasib. :)
dan Allah..., Tuhan kita. Ia-lah yang Maha Melihat segala usaha hamba-Nya.
Sungguh Ia Maha teliti. :), Ia Maha Memerhati, Ia Maha Mendengar doa – doa kita, dan Dia- lahyang Maha Mengabulkan pinta kita.
Aku bahagia, walau terkadang sedih.
Dan tahukah sahabatku?
Mungkinkah kalian jodohku? Hehehe...
karena dengan pekerjaan ini, aku telah ditemukan oleh-Nya dengan dirimu,
Dengan pekerjaan ini,
Aku dapat belajar apapun yang aku mau..., agama, sejarah, kehidupan, memahami setiap realita yang ada...
dan dengan pekerjaan ini...
kecintaanku pada tulisan terpenuhi...
aku dapat mengekspresikan diriku...
lewat syair dan kidung yang haru nan biru,
penuh cinta nan syahdu.
dan melabuhkan garis – garis hitam kembali ke pangkuan sang Puan-ku,
Atu tentang motivasi yang sebanarnya pun telah bersamaan menasehati diriku.
Terimakasih ya Allah..., akan ku simpan smua kisah ini,
kukemas dnegan hati yang penuh syukur padamu Illahi Rabii,
dan kalian adalah bagian dari kisah ini. :)
Terima kasih telah mau menjadi temanku, inspirasiku, dan semangatku.
Sudahkah kita mencintai yang benar benar cinta terhadap kehidupan ini?
Tanyakan dalam hati.., dan pastikan jujur yang menjawabnya...^^
Semua yang bergulir dengan asa, yakinlah... Allah pun akan tetap menghargainya..:)
Walau sekitar tak peduli, walau sekitar tak memahami, walau sekitar tak menghargai.
Tapi Dia, Allah..., Sungguh Dia akan selalu Ada untuk kita.
Begitu dulu yah , ^_^
semoga bermanfaat dan semoga ini pun dapat memotivasi Ana kembali agar lebih mensyukuri nikmat ini, dan dapat membuat target pada kebaikan yang masih memungkinkan kita untuk bisa meraihnya. Ok? Setuju? Semangat yah kawanku..., aku menyayangimu....^^
Maafkan aku bilamana aku mempunyai salah kata, dan kalimat yang sempat menggoreskan luka/pedih dihatimu, ampuni aku, maafkan aku, dan terimalah aku.. apa adanya di hatimu...:)
Salam Hangat dan Semangat..., Nikmati Hidup ini.^_^
Ratih Septiana
Net Blogger II
Jumat, 30 April 2010
11.52 am.
No comments:
Post a Comment