
Bismillah...
aku tak akan menyebutnya “penderitaan”
selama nyawa dan hatiku menyatu dalam hidup ini.
Pun selama itu pula ku akan mengupayakan kakiku tuk tetapbertahan, menopang segala beban.
Aku akan berusaha untuk agar tetap tegar dalam setiap sisi pandangan yang pernah mereka temukan. Walaupun air mata sering jatuh membasahi dan menyertai gersangnya perjalanan.
Selalu ku habiskan celoteh malamku bersama-Nya.
Ntah itu dalam keramaian maupun kesepian.
Mata hati terus membasahai dinding – dinding kegetiran,
terkadang perih menampung semua harapan, dan impian.
Dan luka yang terurai hingga menjadi keikhlasan.
Adakah dia juga akan tahu?
Bahwa dia pun menjadi bagian dari semua kepingan harap ini?
Ku tak ingin menjadi semilir angin baginya...
yang hanya lewat dalam satu waktu saja,
akan tetapi aku ingin menjadi angin dan udara yang terus tetap ada, dalam setiap helai nafasnya..
karena aka berada dalam jiwa dan hatinya..
menemaninya,
dalam gubuk kecil tersembunyi ini
ku coba rapikan semua
tiada satupun yang tahu,
tidak dia, maupun mereka yang telah lama hidup bersamaku.
Cukup ku tau peduli itu
cinta dankasih sayang itu,
cukup sudah peluh itu terlihat resah,
kegamangan itu membuat gelisah,
Tuhan....
Engkau tahu ku bisu dalam satu hal yang hanya Kau-la hyang Mengetahuinya.
Aku bahkan sendiri tak mengerti.. apa yang aku inginkan saat ini,
yang pasti, ku berada dalam menikmati sendiri.
Jika kebenaran dapat di bayarkan...
jika keadilan dapat dinafikkan..
jika kejujuran telah direndahkan
jika kebaikan hanya sebatas kemauan dan tidak dalam tindakan..
sungguh ku tak ingin menjadi bagian dalam hidup itu setelahnya..
cukup Kau Yang Tahu,
segala bingkisan kalbuku.
Sekarang di tempat ini,
jauh mata memandangang hanyalah gelap...
ku bisikkan pada-Mu
terus melantunkan syair syurga dari hatiku yang terdalam...
senandung lirihku dalam kesenyapan....
kuhanya ingin meninggalkan mereka dalam keadaan yang indah Tuhan...,
senyawa dengan hati dan jiwa yang pernah aku peruntukan bagi mereka.
selaras bersama kata dan nuraninya,
Aku tak tahu berapa lama wktu yang akan ku habiskan untuk diriku yang seperti ini...
diam, dalam malam, dan merindukan smua orang yang kau hadirkan untukku, tanpa mampu tuk menyentuh mereka satu per satu.
mereka datang dan pergi..
Aku haus dan dahaga...
aku merindukannya,
Cinta ini,
penuh pengorbanan, kerelaan, kesabaran,
tersembatkan oleh derita, duka, luka, lara, dan air mata...
dan kan ku benamkan semua itu dalam palung hatiku...
dan ijinkanlah
aku memeluk semua pahitku ini sendiri,
aku tak ingin mereka terluka Tuhan,
untuk dia...
dengarlah segala doa...
bantu aku untuk menyimpan waktu dan masa,
dimana segala apa yang ku kulakukan saat ini,
adalah upaya untuk menjadikan yang terbaik baginya
aku cinta....
aku rindu....
aku sayang dan aku mengasihi ...
Sungguh tiada daya dan upaya selain dari pertolongan-Mu Tuhan...
bantu aku untuk menjaga mereka , dan mencintai nya...
kuatkan aku..., ikhlaskan semua pahit ini, dan lapangkanlah segala kejujuran...
Amin.
Ratih Septiana
Gubuk Kecil Tersembunyi
Jumat, 15 Juli 2010
20.05 wib
No comments:
Post a Comment