
Bismillah....
pecahan warna tertuai dalam putihnya yang satu
dimana semua ada hamparan rasa...
entah itu luka.., derita.., asa..., suka.., bahagia..
semua tertungkup menjadi pasti dan nyata
gelar tingginya tahta tak mampu jua kilaukan hati dan jiwa...
puingan asa yang bernyawa....
berjuang penuh atas peluh dan darah – darah yang dahaga akan mulia hidupnya
cinta dan hidup....
masih melekat dekat dalam satuan pinta ..
beserta sujud doa dan buliran air mata.
Bagimu jiwa yang sumbang karena hampa...
percaya dan yakinlah...
melangkahlah dengan tegar..., dan tegakkanlah ingin dan citamu...
hidup ini untukmu..., untuk kita
santunkanlah ucapmu...
deraikanlah lembut perananmu...
dan dapatkanlah kemenangan hati
atas sabar dan ikhlasmu …
berjuanglah....
Ratih Septiana
Net Blogger
10. 02 am
Selasa, 10 Agustus 2010
Hidup dan cinta....
Bagaikan kepingan logam yang menyatu dan tak dapat terpisahkan.
pecahan warna tertuai dalam putihnya yang satu
dimana semua ada hamparan rasa...
entah itu luka.., derita.., asa..., suka.., bahagia..
semua tertungkup menjadi pasti dan nyata
gelar tingginya tahta tak mampu jua kilaukan hati dan jiwa...
puingan asa yang bernyawa....
berjuang penuh atas peluh dan darah – darah yang dahaga akan mulia hidupnya
cinta dan hidup....
masih melekat dekat dalam satuan pinta ..
beserta sujud doa dan buliran air mata.
Bagimu jiwa yang sumbang karena hampa...
percaya dan yakinlah...
melangkahlah dengan tegar..., dan tegakkanlah ingin dan citamu...
hidup ini untukmu..., untuk kita
santunkanlah ucapmu...
deraikanlah lembut perananmu...
dan dapatkanlah kemenangan hati
atas sabar dan ikhlasmu …
berjuanglah....
Ratih Septiana
Net Blogger
10. 02 am
Selasa, 10 Agustus 2010
Hidup dan cinta....
Bagaikan kepingan logam yang menyatu dan tak dapat terpisahkan.
Berapa banyak orang yang frustasi dan patah karena hidup dan cinta?
Cinta membuat kita hidup...., harapan pun menjadikan kita bersemangat dalam melakoni kehidupan. Ujian dan cobaan itu sudahpasti ada dalam hidup ini wahai sahabatku. Terkadang pun kebaikan itu membutuhkan pembuktian , dan dalam melakukannya pun kita butuh kesabaran dan keikhlasan. Sering kita mengeluh karena keberatan, sebetulnyaitu pun lumrah dan wajar. Akan tetapi sahabatku, apakah kita tidak cukup malu selalu mengeluhkan keadaan dengan usaha dan upaya kita yang kita bisa menilai sendiri itu masih di bawah rata – rata kemampuan kita ini?
Contoh saja : Orang Yang Bertaubat.
Seseorang merasa mempunyai pengalaman buruk dengan kepribadiannya di masa lalu. Tentu saja itu tidak gampang untuk dia melakukan sesuatu yang baik, banyak remehan, cibiran bahkan cacian dari orang lain. Dia berusaha untuk memperjuangkan dirinya agar meyakinkan pada semua orang di sekitarnya bahwasannya ia telah sudah berubah, akan tetapi hanya sedikit saja yang bisa percaya padanya. Atau bahkan ada yang sama sekali tidak menganggap seseorang itu telah berubah dan malah membencinya akibat perbuatan buruknya di masa lalu. Namun bagaimanpun, itulah ujian, itu cobaan untuk kita dalam memperjuangkan kebaikan di jalan-Nya.
Bukan pada Allah kita memohon ampun atas dosa yang kita perbuat dengan menyakiti perasaan orang lain, tapi pada orang tersebutlah kita memohon maaf, ( Nasehat dari Ustadz Al Habsy) Jadi sebelum bertindak, maka berfikirlah matang terlebih dahulu. Dan hikmahnya.., adalah maka berhati – hatilah kita dalam bersikap dan bertindak, karena tindakan dan sikap itu mencerminkan kepribadian seseorang.
Dan yang berkaitan dengan contoh di atas coba kita simak ayat ini :
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Q.S Az- Zumar 39 :10
Masya Allah...., Allah itu Maha Luas Ampunan-Nya, Kasih Sayang-Nya, dan lautan Maaf-Nya.
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya,niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan Kalimah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Luqman : 27)
Nah, sahabatku yang dirahmati Allah...,
jangan kita bersedih hati, berputus asa dari segala pertolongan-Nya atas doa dan pinta kita yang rajin kita uraikan setiap sehabis shalat atupun tahajud dalam malam- malam-Nya.
“Sesungguhnya Allah mencintai sikap optimis dan membenci sikap putus asa” (Hadits)
Yuk...! kita pahami ayat Allah yang ini :
“Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas (melakukan dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah… “
( Q. S Az-Zumar: 53)
“Allah tidak membebankan seseorang melainkan dengan kesanggupannya”
(Al-Baqarah: 286)
“Sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan”
“Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakal.”
(At-Taubah: 129)
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan yang sabar dan dengan mengerjakan solat; dan sesungguhnya solat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk.”
(Al-Baqarah: 45)
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya jika kamu orang-orang yang beriman.”
(Ali-Imran:139)
Kehidupan dan cinta dalam hidup ini memang terkadang rumit dan membelit. Tapi percayalah selalu ada hikmah dalam runtututan yang pahit ini. Allah maukan kita lebih dewasa dan matang. Allah ingin tahu sampai mana kita bisa bertahan untuk-Nya?
Hal ini berkaitan dengan firman Allah yang satu ini :
“Adakah manusia itu menyangka bahwa mereka dibiarkan saja setelah mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami ( Allah) telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta”
(Al-Ankabut: 2 – 3)
Dan berdoa, berdo merupakan kebutuhan rohaniyah dalam diri kita, Anjuran dalam berdoa yang baik pun ada dalam Al qur'an dan Al hadist.
“ Doa itu otaknya ( sumsumnya ) ibadah, “ tegas Rasulullah SAW
Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(Q. S Al Mu'min 40 : 60)
Allah pun berfirman :
“Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S Az Zumar 39 : 53)
“Orang yang selalu tergerak hatinya untuk berdoa kepada Allah, termasuk orang yang ma’rifat atau telah bisa mengenal Allah secara baik. Ia selalu merasa berhajat kepada Allah. Karena tidak ada satu makhluk pun yang bisa memberikan kepuasan di dalam semua hajat kecuali Allah. Sehingga tiada ketenangan baginya kecuali hanya dengan Allah, “
tutur Syaikh Ahmad Ibn ‘Athaillah.
Sahabatku, kalau yang kita tulis adalah lembaran kertas, maka kita harus menyediakan pena dan tinta. Lantas bagaimana dengan menulis di atas lembaran kehidupan ? Apakah juga membutuhkan pena dan tinta ?
Ya, menulis di atas lembaran kehidupan pun membutuhkan pena dan tinta. Hanya saja pena dan tintanya bukanlah pena dan tinta yang biasa kita gunakan untuk menulis di atas kertas. Pena yang bisa dipakai untuk menulis di atas lembaran hidup adalah ketajaman akal kita, (sebagaimana sebaik-baik pena yang dipakai buat menulis adalah pena yang “tajam”).
( by : mediasoleha wordpres .com)
Cinta dan kehidupan itu menyatu..., bagai air dan gula yang larut dan menyatu.
Seperti garam dengan asam yang terkadang mengecutkan jiwa dalam kehidupan. Tapi itulah hidup berbagai warna untuk kita mengentaskan sebuah kesejahteraan yang mulia, entah itu hanya untuk diri kita, maupun juga bagi sesama.
Jangan berputus asa wahai sahabatku,
tangguhkanlah dengan air matamu.
Kegigihanmu...
Allah beserta kita selalu,
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa, dan orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.”
( Q. S An-Nahl 16 : 128 )
”Janganlah kamu takut, sesungguhnya Aku ada bersama-sama kamu; Aku mendengar dan melihat segala-galanya”.
( Q. S At Thaha 20 : 46 )
“Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sessungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah beserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.
Allah Tahu apa yang ada di hatiku dan hatimu...
dan jangan sampai sedikitpun kita tinggalkan dan tidak kita melibatkan DIA dalam kehidupan ini.”
( Q. S Al Ankabut 29 : 69 )
Memahami dan mengerti kehidupan, tidak dapat hanya mengandalkan kecedersan intelektual, karena hidup ini bukan materi yang singkat dan sederhana. Mungkin kita bisa mencangkupnya secara sederhana, akan tetapi kita tak bisa berlaku dan bertindak pada hidup ini dengan kesederhanaan itu sendiri.
Kita butuh hal – hal yang bisa kita ciptakan sendiri dengan lebih memahami dan mengerti dari setiap problema yang terjadi, dan di situlah kedewasaan akan berproses dengankematangan berfikir dan mengendalikan diri kita, Insya Allah.
Hapuslah air matamu sayang....,
tersenyumlah...
masih banyak hal hal yang bisa kita syukuri hari ini,
dari kesedihan ini.
Sabarkanlah..., ikhlaskanlah...
“Dan sesiapa yang berserah diri bulat-bulat kepada Allah (dengan ikhlas) sedang ia berusaha mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali ugama) yang teguh dan (ingatlah) kepada Allah jualah kesudahan segala urusan.”
( Q. S Luqman 31: 22 )
Allah tidak pernah mendzalimi hamba -Nya, dan berpasangka baiklah terhadap Allah..
Allah Ta’ala berfirman:
Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”.
(HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061.)
dan begitulah sahabatku..., jadkanlah Al quran itu sebagai penawar hati..
berzdikir sebagai penenang jiwa...
dan hanya dengan mengingat Allah -lah maka perasaan akan menjadi tentram.
Insya Allah Amin.
Semoga goresan dengan rasa penuh muhasabah dari Ana ini cukup mengingatkan pada diri kita smua dan semoga saja bermanfaat, insya Allah Amin. Dan tetaplah kita untuk selalu berprasangka baik dengan waktu – waktu yang disimpan Allah untuk kita, Semoga itu adalah kebahagiaan dan kebaikan sejati yang ada. Amin.
Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan. Dan untuk kita Marhaban ya Ramadhan...
selamat menunaikan ibadah Puasa Ramdhan Semoga amal dan ibadah kita diterima dan Di-ridhoi Allah SWT . Amin
Seorang yang berbatas dengan penuh dosa dan hina....
Ratih Septiana
net Blogger II
Selasa, 10 Agustus 2010
12. 44 pm
No comments:
Post a Comment