
Bismillah....
Manusia tercipatkan sebagai makhluk yang sosial,, dan tak dapat hidup sendiri, juga akan bergantung pada orang lain. Mansuia juga akan saling membutuhkan akan satu dengan yang lain. Ya, ya dan ya..., Tapi jangan dilupakan bahwa manusia antar satu dengan yang lainnya mempunyai tingkatan – tingaktan potensial yang terkadang tidak dirasakannya.
Hidup dalam sosialitas yang tinggi, seharusnya tidak menjadikan kita selalu bergantung pada orang lain. come on you've got talent. Dan kita smua berbeda dan memiliki talenta. Perbedaan gender pun harunya juga tak jadi penghalang oleh kita untuk menjadi pribadi yang mandiri. Karena setiap manusia diberikan dan di anugerahkan kecerdasan akal untuk berfikir, kepekaan hati untuk merasakan, dan semua itu harusnya dapat kita manfaatkan dan kita kelola sebaik mungkin.
Kita berbeda dan kita punya talenta.
Jangan pernah ragu untuk mengapresiasikan eksresi kita pada hal – hal yang kita gemari, gali terus potensi diri sampai kita merasa bahwa kita menemukan satu hal yang benar – benar “klik” di hati dan nyaman untuk diri kita sendiri. Mengapa? Karena apapun yang kita lakukan jika hal tersebut nyaman di hati, tentu saja kita kaan lebih mduah untuk mencintai pengupayaan yang nantinya akan kita upayakan. bukan juga tidak mungkin kan ? talenta yang kita miliki dapat bermanfaat dan menginspirasi banyak orang. :) Insya Allah, so let's try okey?^_~
Temukan Pribadi dari “seni kreatifitas” diri sendiri.
Jika harus meniru dan menginginkan diri menjadi seseorang yang banyak dianut dalam artian “ potensi, dan citra diri” dari seseorang yang kita gemari maka tirulah “proses” dan ambilah contoh dari pengupayaan seseorang yang menjadi “inspirator” kita untuk berkarya dan berusaha.
Seorang bijak mengatakan :
“Jadi jika ada seseorang yang mau kita tiru, jangan tiru jadinya, tapi tirulah prosesnya. .. “
( Mario Teguh)
kita tentu saja mau sama halnya dengan seseorang yang sukses, tapi sayang terkadang dari kita terlalu latah untuk meniru “gaya, kesukaan, tingkah laku” seseorang yang kita sukai. Padahal meniru yang dimaksdukan hal di atas bukanlah seperti demikian. Come on guys kita punya pemikiran tersendiri, jadi ciptakanlah suatu usaha dan karya seni dan berlatihlah dengan diri kita sendiri sampai kita temui apa yang nyaman dan kita merasa bahwa itulah kita (ciri khas) yang biasa di katakan “ gue banget gitu loh?” . Hehehe..:D
Kemandirian menjadikan Jiwa Sportif dan Kuat.
Kita mempunyai keunikkan, ciri khas yang berbeda. Satu inspirasi yang sama, tidak akan sama pula dengan pendapat atau opini dari beberapa orang yang ternyata sama tujuanya dengan kita :).
Eskpresi jiwa seseorang tentu juga berbeda – beda.
Seseorang yang mampu untuk mempercayakan kepada dirinya sendiri terlebih dahulu dalam menghadapi suatu persoalan atau mengerjakan satu usaha, atau mengembangkan ide untuk satu hasil karya seni. Insya Allah, dia akan terbiasa untuk mengerjakan dan mengupayakan semampu yang dia bisa, sekalipun itu sulit, dia tak akan mau untuk meminta bantuan oarng lain selama ia bisa melakukanya sendiri. Hal tersebut tidak bisa dikatakan “egois”, karena apapun yang kita lakukan dari pengupayaan dari terkecil hingga terbesar dari kita untuk sesama, Insya Allah hal itu akan menjadikan suatu kebanggaan dan kelegaan tersendiri bagi kita. Dan jiwa yang mandiri tidak akan menjadikan pribadi menjadi lemah, atau tidak selalu mengandalkan orang lain, namun justru sebaliknya ia dapat mengatasi suatu persoalan yang pelik sekalipun dengan kemampuan yang ia miliki terlebih dahulu.
Bukan juga tidak mungkin seorang wanita akan lebih mandiri dari seorang pria ^_^, buktinya... sudah banyak yang sekarang kita lihat. Tapi juga jangan menjadikan salah arti dan lebih panjang berdebat dengan adanya emansipasi wanita loh yah? ^_^ Meskipun wanita yang mandiri itu lebih bagus. ^_^
Kita ambil contoh saja, pedagang asongan, ibu penjaja kue keliling, tukang sapu di pinggir jalan, sering Ana temui dari beliau – beliau ini adalah seorang wanita baya atau bahkan renta., Masya Allah . Betapa mandirinya beliau – beliau ini, sekalipun keadaan rumit dan membelit mereka tidak menyerah dan “malu” jika untuk meminta, bahkan mereka lebih memilih untuk berusaha dengan diri mereka sendiri bagi putra , putri dan keluarga mereka, Masya Allah. Keadaan dan perasaan itu tergambar pada garis wajah – wajah pejuang seperti mereka, Kehidupan yang keras ini menjadikan jiwa itu bekerja lebih keras dan bertahan dalam ketegaran yang terkadang tersisihkan bersama air mata – air mata doa, suka dan cita, Subahnnallah, Smoga Allah selalu Merahmati mereka, Amin.
Saling Menghargai, Bersyukur dan tetap tawadhu
Belajar dari kesulitan, dan belajar pula mengendalikan diri dari kemudahan serta kelebihan.
Artinya jika kita ternyata menemukan kelancaran dalam usaha dan mendapatkan kelebihan dari upaya dan pengharapan kita, sudah sepantasnya kita untuk bersyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pun tetap menjadi jiwa yang rendah hati pada siapapun dan dalam hal apapun. Untuk urusan saling menghargai, jika kita mampu melatih diri sendiri untuk sering “berempati” dengan orang lain, Insya Allah kita akan dapat lebih saling memahami, mengerti, menerima, dan menghormati. Karena untuk menjadi pribadi mandiri itu bukan satu hal yang harus dibangga – banggakan, walau pun ada rasa kebanggaan di hati kita yang terdalam, hanya saja jangan lupakan motivasi pun dukungan dari sekitar yang juga ikut andil dalam penampilan pribadi kita yang sekarang ini ^_^. ( baca : pribadi yang mandiri)
Menjadi diri sendiri, jiwa yang mandiri, dan saling menghargai.
Kreatifitas tak akan dapat terbaca dan tertera sebelum kita mencoba, semua perlu dilatih dan di asah. Jangan pernah takut dinilai oleh orang lain, karena yang menjadikan diri kita nyaman untuk lengkah perjalanan kita adalah diri kita sendiri. Kitalah yang memilih dan merasakannya. Boleh saja mengambil saran dan kritik yang membangun, jika itu dapat menasehatkan pada perkembangan mental pribadi kita agar menjadi lebih baik, why not? Ambil yang positif buang yang negatif, dan jadilah pribadi yang kreatif dan juga sportif.
Semoga usaha apapun yang teryakini bahwa itu baik dan kita percayakan pada Tuhan bahwa Dia pun akan Meridhoi, Tuhan pun akan memudahkan dan memberikan keberkahan. Amin. Selama itu tidak menyakiti orang lain dan tidak merugikan orang lain, kenapa ga? Dan tujuan yang “mulia” itu pun musti tertempuh dengan cara – cara yang berkah, dan yang bathil selamanya tidak akan dapat menyatu dengan yang haq. Okey? Remember that ! ^_~
“Be independent private who have creativity sportsmanship and mutual respect to each other”
Insya Allah kita semua bisa jika kita terus berlatih!! Semangat yah....
okay gitu dulu catatan hari ini, Smoga bermanfaat, mohon maaf jika ada yang kurang dan jika ada kalimat yang kurang berkenan. Selebihnya kita sama – sama belajar untuk mengerti, menghargai dan berbagi. Terima kasih.
Nb : Jika ada yang mau copas silahkan, tapi mohon di berikan sumber, dan mohon jangan diubah judulnya. Smoga bermanfaat. terima kasih ^_^
Ratih Septiana
Net Blogger II
Kamis, 07 Oktober 2010
11. 34 am
No comments:
Post a Comment